Monday, October 29, 2018

3 Cara Mengatasi Rasa Malas Menulis ala Blogger Primitif

momblogger dari riau

Balada Blogger Primitif

***
Disclaimer: Ini adalah kisahku di awal-awal merintis blog Meirida.my.id. Asli curcol ini, mah. Jadi yang kurang suka baca-baca curhatan gaje, silahkan skip aja, ya. Aku ga tanggung jawab lo kalo kamu ntar mual muntah karena eneg. Hehe. So, lanjut aja ke heading berikutnya, ya. Peace.

***

pengalaman blogger dari desa terpencil


Hola ! Halo !

Hari ini aku mau cerita tentang rahasia aku yang paling terdalam. Aishh.. belagu banget yak. Tapi ini beneran rahasia lho gais, selama ini aku simpan rapat-rapat
karena satu dan lain hal. Dan hari ini aku putuskan untuk berbagi rahasia ini juga karena satu dan lain hal. Halah.. ngomong apaan sih ini yaaaa.. hehehe


Sebenarnya ... aku adalah seorang kapiten blogger primitif. Iyyaaahh.. tau kan primitif itu apa ?
Aku tuh blogger yang masih miskin ilmu, tinggal di daerah tanpa listrik dan minim sinyal. Ga usah berhayal di tempat tinggalku ini bakal ketemu jaringan wifi, lha jaringan internet biasa aja ga ada. Dan ajaibnya, aku menjadi blogger dalam semua keterbatasan itu. Unik kan ?

Kalo kamu ga percaya, dan merasa aneh, hari gini mana ada daerah yang belum dialiri listrik di Indonesia ? Hmm, jawabannya ada banget. Aku pernah ceritakan disini, desa tempat tinggalku itu hanya berjarak kurang lebih 15 km dari kantor PLN, tapi yah gitu deh, sampe hari ini masih belum dialiri listrik.

Diawal-awal ngeblog dulu, aku bahkan ga punya smartphone, apa lagi komputer atau laptop. Tiga senjata andalanku untuk ngeblog saat itu adalah note book, komputer kantor dan jam istirahat. Oh ya, aku lupa bilang, sehari-hari aku berkerja di salah satu perusahaan swasta, jadi selama 8 jam di kantor inilah aku menikmati listrik dan wifi gratis sepuasnya. Hahaha..

Jadi mekanisme ngeblog aku saat itu adalah, malam hari ngedraf di note book, trus pas jam istirahat pindahin draft ke dashboard. Kadang-kadang selesai satu hari, tapi lebih sering nyambung lagi keesokan harinya. Makanya ga heran, untuk menyelesaikan satu postingan aku butuh waktu sampe 3 hari. Ckckck.. kebayangkan sabarnya akuuuu ?

Yang paling deg-deg serrr itu adalah ketika nulis postingan untuk lomba. Untuk satu lomba aku bisa membutuhkan waktu hingga satu minggu lebih, mulai dari cari materi, ngedraf, kumpulin foto-foto pendukung, pindahin draf ke dashboard, trus edit-edit foto, dan publish. Bener-bener kerja maraton yang melelahkan jiwa dan raga. Tapi meski udah tau melelahkan begitu, aku tetap aja semangat untuk ikut lomba. Urusan menang kalah mah belakangan, yang penting aku terus berpartisipasi, kalo kalah aku ga kecewa, karena sadar banget ilmuku masih sangat kurang. Berarti harus belajar lagi yang banyak dari para senior-senior yang udah malang melintang di dunia perblogan ini.

Itu ceritaku diawal-awal ngeblog dulu. Tapi anehnya, dengan semua keterbatasan itu, aku masih bisa publish artikel rata-rata 15-20 tiap bulannya lho. Dan aku juga masih sempat ikut lomba nulis cerpen, dan alhamdulillah beberapa cerpenku lolos menjadi kontributor. Dan masih dengan semua keterbatasan itu juga, tahun 2015 lalu alhamdulillah aku udah nerbitin satu buku antologi solo. Terkadang ya, aku masih merasa bermimpi ketika melihat buku dengan namaku di covernya itu nangkring di lemari.

Perkerjaan yang baik emang ga ada yang sia-sia. Kegigihanku untuk terus menulis ternyata selama ini diam-diam diperhatikan oleh suami. Dan lebaran tahun 2015 lalu dia membelikan aku satu buah laptop. Rasanya tuh ya, seperti dapat emas sekarung, trus akunya jadi manusia terkaya sedunia, gitu. Hahaha.. norak banget ya. Ga papalah, ada lagunya juga kan ya, 'norak-norak bergembiiira, bergembira semua'
*langsung dikeplak*

Meskipun masih tanpa listrik dan sinyal, setidaknya dengan ada laptop aku ngedraf ga pake note book manual lagi. Bye-bye note book deh judulnya. Aku udah bisa ngedraf di lapie, trus simpan di flashdisk, trus besoknya dikantor tinggal copas ke dashboard trus publish deh. Urusan ngeblog jadi jauuuhhh lebih mudah.
Makacih ya biii *muah..muah..*

Oh ya, sejak punya laptop sendiri, aku pun rela mendapat julukan baru ditempat kerja. Mereka bilang aku, 'orang kaya baru'. Karena nenteng laptop terus ke tempat kerja, padahal dikantor udah ada komputer jadi buat apa bawa laptop kalo bukan untuk pamer ? Itu yang ada dalam pikiran mereka. Tapi aku sih orangnya ga gampang kena peer pressure gituuu, aku mah cuek. Lha aku bawa laptop cuman buat ngecas doang kok, biar malam ntar aku bisa make laptop dengan puas sampe baterainya ngedrop minta ampun, hahaha.

Intinya disini, selagi niat lo baik, dan yang lu lakuin ga ngerugiin orang lain, ga usah pikiran apa kata orang. Pegang teguh prinsin, 'anjing menggonggong, aku .. goyang dumang.. yiihhhaa... tarik maaang.'

Dan lagi-lagi aku bilang, perbuatan baik itu ga ada yang sia-sia. Kegigihanku untuk terus menulis pun mulai berbuah manis. Emang ga dalam waktu singkat sih, tapi setidaknya menjadi reward tersendiri untuk aku agar ga pernah menyerah untuk terus berkarya. Bulan Juni 2016 lalu, secara mengejutkan tulisanku terpilih jadi pemenang pertama lomba blog yang diadakan oleh Blogger Perempuan Network. Ampuunnn... rasanya senaaangg luar biasa. Dan hadiahnya smartphone pula ? Oh my god, kok bisa kebetulan gitu siiihh ? Aku kan jadi pengen loncat-loncat kegirangaaaan. *gulung-gulung ujung jilbab*

Sampai hari ini, aku masih blogger primitif. Aku masih haus akan ilmu perbloggingan. Masih tinggal di daerah tanpa listrik. Masih belum bisa gunain smartphone yang hadiah lomba itu karena ga ada sinyal. Tapi aku udah punya lappie, berarti ga primitif tulen lagi dong ya. Atau aku ganti nama aja ya, bukan blogger primitif tapi blogger primitif modern. Emang bisa gitu ? Hahaha.. *suka-sukamu lah Mer !*

Jadi sebenarnya apa sih tujuan aku nulisin ini semua ?
Pengen pamer karena udah punya laptop ?
Pengen pamer karena menang lomba ?
Atau pengen pamer karena dapat hadiah smartphone ?

Iiiihh... apa sih hebatnya itu semua ? Diluar sana banyak orang-orang yang jauh lebih keren dari semua itu. Jadi mana adalah artinya pamer ?

Aku nulis balada blogger primitif ini cuma untuk motivasi diri sendiri, sekaligus kasih semangat teman-teman blogger lainnya yang kali-kali aja semangat nulisnya lagi ngedrop. Boleh lho baca tulisan ini. Dan liat deh, aku yang dalam keterbatasan luar biasa aja masih bisa nulis lho, masak sih kamu-kamu yang dilengkapi semua fasilitas itu masih aja malas dan banyak alasan nunda-nunda menulis. Ayo, singsingkan lengan bajumu, gais. Tuangkan idemu itu diatas keyboard, jangan kungkung dia lebih lama dibalik jeruji kemalasan itu. Mungkin apa yang kamu tulis saat ini hanyalah hal sepele bagimu, tapi bisa jadi itu adalah harta karun yang sangat bernilai bagi orang lain. Jadi jangan pernah berhenti untuk berbagi kebaikan lewat tulisan yaa. Yakin aja, perbuatan baik itu ga ada yang sia-sia.



3 Cara Mengatasi Rasa Malas Menulis Blog ala Blogger Primitif

cara mengatasi rasa malas menulis


Oh iya, aku punya tips ala-ala nih buat ngatasin rasa malas saat nulis. Ini versi aku ya gais, kamu boleh ikutin, boleh juga enggak. :)

1. Ingat niat awal ngeblog itu apa ?

Ketika rasa malas untuk menulis itu muncul, aku selalu bertanya kepada diri sendiri, 'lu ngeblog itu niatnya untuk apa ?' Aku jawab sendiri, 'aku ngeblog untuk bahagia'. Dengan menulis aku menemukan duniaku sendiri. Aku bebas untuk bersuara, tanpa harus memekakkan telinga. Ini adalah duniaku. Dan aku suka dengan duniaku.

2. Jangan pernah liat pageview

Melihat angka pageview yang ga kunjung menampakkan perubahan yang signifikan terkadang membuat kita jadi ngedrop dan merasa menjadi blogger terbodoh sedunia. Kalo aku nih ya, ketika rasa itu muncul, aku selalu kembali ke poin 1 tadi. Niat aku ngeblog apa sih ? Buat cari pageview, atau pengen berbagi dengan orang lain ?

3. Kunjungi blog-blog yang sering menang lomba

Mengunjungi blog-blog yang sering menang lomba semacam mengunjungi kampus untuk kuliah. Aku menemukan banyak inspirasi dari sana. Dari cara mereka menulis, gaya bahasa yang digunakan, dan cara mereka menggunakan image dan media pendukung lainnya yang membuat tulisan mereka menjadi berisi. Setelah mengunjungi beberapa blog, biasanya aku mendapatkan pencerahan dan ide baru untuk menulis.

Nah, itu dia 3 cara ala-ala aku, ya gais. Semoga berkenan ya.
Selamat mencoba.
Salam blogging !


No comments:

Post a Comment


Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.

Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.