Thursday, September 28, 2017

Lakukan Hal Berikut Saat Ada Promo Minyak Goreng Murah

September 28, 2017 0 Comments


Lakukan Hal Berikut Saat Ada Promo Minyak Goreng Murah - Yang suka berburu promo minyak goreng murah, ngacuuuung !

*ngacung paling tinggi*
Kalo urusan promo minyak goreng murah nih, ibu-ibu pasti berada di barisan paling depan deh. Ya iyalah, minyak goreng kan salah satu sembako yang wajib ada di dapur, kan. Sayangnya, akhir-akhir ini harga minyak goreng melambung tinggi. Akibatnya, setiap kali ada isu promo minyak murah para pembeli yang mayoritas ibu rumah tangga pun berduyun-duyun datang.
Sering kita lihat, kan, baik itu di pasar, di mall, supermarket ataupun di minimarket, kebutuhan pokok seperti gula, beras, mie, dan minyak goreng di jual agak murah atau di diskon, untuk menarik minat pembeli.
Nah, bicara tentang promo minyak goreng murah, nih, aku ada sedikit tips yang sebaiknya kamu-kamu ketahui nih. Memang sah-sah saja jika kita tertarik dengan minyak goreng yang dijual dengan harga murah, namun kudu hati-hati. Jangan sampai gara-gara tergiur harga murah, sampai mengorbankan kesehatan kita, bahkan seluruh anggota keluarga lainnya.
Untuk itu, saat ada promo minyak goreng murah, pastikan cek beberapa hal berikut, agar mendapatkan minyak goreng yang harganya murah namun dengan kwalitas bagus.
1. Pastikan minyak goreng bermerek
Poin pertama yang harus kita pastikan adalah, terkait kwalitas produk yang sedang promo tersebut. Idealnya produk minyak goreng tersebut adalah produk bermerek yang sengaja dijual murah oleh penjual atau toko, sebagai bagian dari strategi marketing mereka.
 
2. Cek tanggal kadaluarsa
Selanjutnya, yang harus kita cek saat melihat promo minyak goreng murah adalah mengecek tanggal kadaluarsa dari produk tersebut. Tentu ini tidak berlaku hanya untuk minyak goreng saja. Semua produk pangan, yang sedang promo, wajib dicek tanggal kadaluarsanya.
Dan biasanya memang ada sebagian penjual yang menjual murah (diskon/promo) suatu produk yang mendekati tanggal kadaluarsa. Misalnya kurang 1 bulan  atau 2 bulan lagi. Nah, untuk yang semacam ini, seharusnya anda jeli. Boleh saja kita membelinya, karena memang untuk saat ini kondisinya belum kadaluarsa, namun idealnya jangan banyak-banyak belinya. Takutnya, barang belum sempat dipakai sudah kadaluarsa duluan. Sebab, tanggal kadaluarsanya tinggal 1 bulan lagi.
3. Perhatikan keaslian produk
Saat ini banyak sekali beredar produk abal-abal atau palsu. Banyak oknum yang ingin mendapat untung cepat dengan menjual produk palsu, yang diatur dan dikemas sedemikian rupa hingga mirip dengan produk asli. Kemudian mereka menjualnya di pasar-pasar tradisional atau di pusat keramaian, seperti pasar malam, bazar dan lainnya, dengan harga murah. Untuk mengelabuhi calon pembeli mereka mengatakan jika sedang cuci gudang, sedang ada promo bersar-besaran, dan tipuan-tipuan sejenis yang memang cukup efektif membuat orang tertarik.
Untuk itu, sebaiknya sebagai pembeli kita harus menjadi pembeli yang cerdas dan bijak. Jangan hanya tergiur kata-kata promo, pastikan di cek betul-betul barang tersebut. Jangan hanya dilihat sepintas, cermati kemasannya, isinya, warnanya, dan lain-lain. Biasanya, sepandai-pandainya membuat produk palsu, jika kita teliti dan jeli, tetap saja ketahuan perbedaannya.
4. Agar lebih aman beli produk promo dari penjual terpercaya
Yang terakhir, agar tidak menyesal saat membeli promo minyak goreng murah. Yaitu, dengan hanya membeli produk promo dari penjual atau toko terpercaya. Misalnya di mini market ternama, atau toko-toko yang sudah terjamin legalitasnya. Sebisa mungkin hindari membeli produk promo dari penjual di pinggir jalan, atau pelapak yang biasa jualan saat pasar minggu atau car free day. Bukannya tidak menghargai usaha mereka, hanya saja kehati-hatian tetap harus diutamakan. Terlebih lagi, di zaman sekarang tidak sedikit orang yang menghalalkan segala cara untuk mengejar keuntungan berlipat ganda.

Nah, itu dia beberapa tips saat membeli promo minyak goreng murah. Tentunya tips diatas, berlaku juga untuk berbagai macam produk lainnya, bukan hanya minyak goreng saja. Intinya jadilah pembeli yang cerdas, agar tidak menjadi korban para oknum yang hanya mengejar keuntungan sesaat.

Ada tambahan, gak, gais ?
Drop di komen ya, thank you.
 

Wednesday, September 27, 2017

Tentang Hobby Suami-Istri Yang Berbeda

September 27, 2017 0 Comments

Tentang Hobby Suami-Istri Yang Berbeda - Punya pasangan hidup yang hobbynya sama itu pasti seru banget, yah. Seperti mami Uli Hape dan Papi KYH, atau mas Topan sama mba Pungky itu contohnya. Seneng banget liat kekompakan mereka dalam blogging. Sama-sama punya passion dalam dunia tulis menulis, pastinya membuat mereka bisa mendiskusikan banyak hal dengan sangat nyaman. Karena sama-sama paham toh. Jadi ga perlu lagi penjelasan panjang lebar biar satu sama lain mengerti.

Beda bangetlah dengan aku dan Abi.

Kami tuh beda banget, lho, gais.
Orang bilang seperti langit dan bumi, satu tinggi satunya lagi buntet.
Satunya slim, satunya lagi tebal.

Hahaha ...

Jadi ngakak setiap kali menyebut kata ‘tebal’. Aku jadi teringat kata-kata Aira pas di motor waktu itu. Aira bilang gini, “Aira lebih suka boncengan sama ayah lagi dari pada sama bunda. Ayah tu tipis, bunda tebal, susah Aira meluk.”



Yo wes ... rapopo bunda dikatakan tebal, yang penting ayahmu tetap cinta kan, nak ?

Tapi beneran, lho. Aku sama abi memang beda banget kalo bicara soal hobby. Dia suka kegiatan outdoor, seperti mancing dan hiking. Kalo udah menyangkut sama hobby ini dia ga peduli mo hujan badai sekalipun pasti tetap pergi. Sedangkan aku anak rumahan banget. Hobbyku menggambar, buat craft, nulis blog, trus nonton. Pokoknya segala sesuatu yang bisa dikerjakan di rumah aja, yang ga perlu berpanas-panasan, yang ga perlu keluar keringet banyak, dan pastinya bisa sambil leyeh-leyeh.

Trus, kalo nonton, suamiku sukanya film-film hollywood yang genrenya action, horror, thriller dan sejenisnya. Nah ... aku sukanya nonton drama Korea, specially-nya genre komedi romantis. Aih ... bener-bener ga nyambung kan kaminya. Tapi, alhamdulillah, sampai hari ini kami ga pernah rebutan remote tivi.

*karena nontonnya di laptop atau hape masing-masing* Hahaha.
*failed*


Hobby Boleh Beda, Tapi Cita-cita harus sama

Fokus hidup orang yang sudah menikah itu pastinya udah beda jauh dengan orang-orang yang masih lajang. Ketika masa lajang mungkin bisa dibilang, semua hasil jerih payah dalam berkerja bisa saja banyak yang dihabiskan oleh hobby.

Tapi tidak begitu dengan orang yang telah menikah. Tanggung jawab terhadap keluarga tentu saja menjadi prioritas utama. Dengan begitu, hobby yang sangat disukai itu pun seharusnya hanya menjadi media untuk hiburan semata. Hanya sebatas ‘me time’ untuk menghindar sejenak dari hiruk pikuknya rutinitas yang pastinya membuat jenuh.

Makanya meskipun hobby kami jauh berbeda, kesamaan cita-cita dalam pernikahan membuat aku dan abi selalu bisa akur dalam rumah tangga. Cita-cita duniawi kami sederhana banget, kami hanya pengen Aira menjadi manusia yang berbahagia dalam hidupnya. Dan tugas kami adalah memberikan dia bekal yang cukup agar kelak ia bisa mencapai kebahagiaannya itu dengan cara yang benar dan diridhoi Allah.

Kami berusaha sebaik mungkin untuk selalu menjaga sikap di hadapan Aira. Berusaha semaksimal mungkin menjaga emosi dan mengendalikan diri. Salah satu bentuk pengendalian diri kami adalah sehubungan dengan hobby tadi. Contohnya, aku dan abi sepakat, hanya akan menonton film kesukaan kami setelah Aira tidur. Dengan begitu, kami berdua bisa maksimal mendampingi Aira dalam belajar atau pun bermain.

Begitu juga pas weekend. Walaupun aku ngerti banget, weekend itu sangat berarti bagi abi karena udah berhari-hari terjebak dengan rutinitasnya. Pastilah dia pengen refreshing dengan menjalani hobbynya itu disaat libur akhir pekan.

Nah ... biar abi bisa menikmati ‘me time’nya dengan leluasa, sesekali aku mengajak Aira hangout bareng dengan beberapa teman sekolahnya. Kadang kami ke taman bermain, kadang ke mall, kadang ke kolam renang, dan kegiatan-kegiatan positif lainnya untuk mengisi hari liburnya.


Menerima hobby pasangan dengan hati terbuka


Kedengerannya klise banget, kan, yah. Tapi ga mudah lho untuk dijalani. Kalo kamu memiliki hobby yang bertolak belakang dengan pasangan, pasti ngerti deh kenapa aku bilang sulit. Karena kita menganggap hobbynya itu aneeeeh.

Aku juga sering gitu, lho. Kadang suka mikir sendiri, apa sih enaknya mancing ? Berpanas-panas nungguin ikan memakan umpan, kan, ngebosenin banget, yah.

Mending nonton drama Korea, deh. Ceritanya bagus, aktornya guanteng, aktrisnya cuantik. Puas deh cuci mata sama yang bening. Hehehe.

Belum lagi harga peralatan mancingnya itu yang ga murah. Tali pancingnya aja ada yang ratusan ribu lho, apa lagi reelnya. Hmmm ... ga usah ditanya. Jutaan bowk. Kadang kesel juga sih liat abi bela-belain nabung berbulan-bulan hanya untuk beli reel. KZL.

Mending duitnya dipake buat beli quota kan, yah. biar aku bisa download drama korea sampe puas. Hahaha.

Tapi itu kan kata guwe. Nah ... abi kan juga bisa punya pikiran yang sama toh ? Apa bagusnya nonton drama Korea? Mukak orangnya mirip semua gitu !

Makanya aku bilang menerima hobby pasangan dengan hati terbuka itu sulit. Percayalah, gais. Dibutuhkan hati seluas samudra untuk bisa ikhlas liat suami beli reel harga sejeti. Hahahaha.

Tapi aku juga yakin seyakin-yakinnya, abi pasti butuh perjuangan keras melawan pergolakan batinnya ketika membelikan aku CD film terbaru Lee Min Ho waktu itu. Membayangkan dia browsing di google, trus hunting ke toko kaset demi mendapatkan CD itu rasanya bahagiaaaa banget. Berarti selama ini walo pun dia ga begitu suka dengan hobby istrinya, tapi dia tetap memahami kok. Diam-diam mengamati siapa-siapa aktor favorit istrinya. Makacih, ya, bi. Mmmuach ...



Semua karena cinta dan demi cinta


Pernah berantem gara-gara hobby ? Hmm ... kalo yang kamu maksud dengan berantem itu sampe mata melotot dan teriak-teriak, ya gak pernahlah.

Tapi kalo diam-diaman sih iyah.

Aku sebel liat abi yang kalo mancing suka lupa waktu. Udah diingatin kalo mancing itu pulangnya jangan malam. Sebelum maghrib nyampe rumah. Eeh ... tetep aja bandel. Nyampe rumah malah udah isya.


Akhirnya abi pun ngeluarin jurus mautnya biar istri tercinta mau tersenyum lagi. “Yank, tadi ayah liat di FB Song Joong Ki ada film baru, ya ? Judulnya Battleship Island. Sepertinya filmnya bagus, yah ?” Mendengar nama Joong Ki disebut-sebut gimana aing bisa tahaaan. Oh ... tollong. Langsung deh semangat 45 ceritain tentang tuh film sama abi. Di sela-sela cerita aku lihat abi menguap beberapa kali, bosen dia pasti. Hahaha. Sebodo ! Siapa suruh sebut-sebut Song Joong Ki.


Hal yang sama pastinya juga pernah dirasain abi. Aku nonton drama Korea marathon mulai pukul 9 malam sampe pukul 3 pagi, akibatnya kesiangan, deh. Bekal abi buat kerja lewaaat, sarapan Aira lewaaat. Bahkan subuh pun nyaris lewat. Aku nyesel banget dalam hati. Ga berani natap mata abi yang pastinya kecewa banget. Wajar sih dia kecewa, karena semalam udah diingatin berkali-kali, kok. Akunya aja yang bandel. Hu..hu..hu.


Karena cinta aku menahan diri untuk tidak marah-marah ketika abi khilaf dengan hobbynya. Karena cinta abi menahan dirinya untuk ceramah panjang lebar ketika aku bangun kesiangan gara-gara nonton drama marathon 6 episode.

Demi cinta kami pun berjanji dalam hati untuk mengurangi kecanduan pada hobby. Demi cinta kami yang semakin membutuhkan perhatian dalam tumbuh kembangnya kami berjanji dalam hati akan menjadikan hobby sebagai selingan semata.

Sulit ? Pasti. Tapi bukannya tidak bisa. Pasti bisa asal ada kemauan. Dimana ada kemauan, pasti ada jalan, ya, kan. Yang pasti usaha terus jangan pernah berhenti.

Kalo kamu, hobbynya sama ngga dengan pasangan ?









Wednesday, September 13, 2017

Ketika Anak Takut Menyerupai Ayahnya

September 13, 2017 0 Comments

Beberapa hari yang lalu aku baru saja selesai menonton K-Drama School 2017. Salah satu life value yang paling berkesan ketika menonton drama School 2017 ini aku catat pada episode terakhir. Bukan berarti episode-episode sebelumnya miskin nilai moral, ya, gais. Bukaaan. Justru banyak banget nilai-nilai kehidupan yang layak dijadikan renungan sepanjang 16 episode drama ini.

Review lengkapnya silahkan baca Review K-Drama : School 2017, Tentang Sekolah, Cinta, Harapan, Orangtua, Orang-orang terdekat dan Lingkungan

Bagi aku yang seorang ibu, dan pastinya juga pernah merasakan posisi sebagai anak remaja, aku sangat tersentuh dengan kata-kata dari Tae Woon kepada sang ayah. “Tahukah ayah yang paling aku takutkan di dunia ini ? Aku takut jika dewasa nanti aku akan menjadi orang seperti ayah.”

Deg !

Kata-kata yang diucapkan dengan suara lirih bergetar dan juga ekspresi penuh kekecewaan ini terlontar dari mulut seorang remaja usia 18 tahun.

Aku pun langsung merenung panjang.

Apa yang dilakukan ayahnya sampai sang anak takut dirinya menyerupai sang ayah ?

Dari yang aku tahu, ayah adalah role model pertama yang dilihat anak dalam masa tumbuh kembangnya. Makanya tidak heran anak pasti suka main obeng kalo ayahnya berkerja sebagai montir. Ya, kan ?

Kehadiran ayah selalu diwakili oleh materi.

Tumbuh sebagai anak tunggal dari pengusaha kaya, ternyata tidak lantas membuat Tae Woon menjadi remaja yang sombong dan bengal. Tetapi semua kesederhanaan itu dia dapatkan bukan dari figur ayahnya, tetapi lewat sahabat-sahabatnya yang berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda. Dari sini kita  bisa lihat, bahwa lingkungan adalah salah satu faktor penentu karakter anak.

Tetapi sikap Tae Woon yang humble tadi berubah drastis menjadi dingin, cuek dan arogan pasca tragedi meninggalnya salah satu sahabat karibnya. 

Keputusan sang ayah yang salah telah menggiring Tae Woon menjadi remaja yang pesimis terhadap dunia. Mungkin dia mikir gini, “Aah .. percuma berbuat baik, percuma memberontak, toh .. pada akhirnya uang dan kekuasaan juga yang berbicara.”

Demi reputasi keluarga, sang ayah tega melimpahkan semua kesalahan anaknya terhadap orang lain. Dalam hal ini ayah hadir hanya berupa materi, dia tidak hadir sebagai sosok ayah yang merangkul dan menghibur anaknya yang sedang sedih karena baru saja kehilangan orang terdekat.

Di sinilah mulai tumbuh bibit-bibit ketidakpercayaan Tae Woon pada ayahnya.

Hal tersebut di atas memang hanyalah bagian dari cerita drama. Tapi juga kerap terjadi di dunia nyata, kan? Banyak sekali tayangan di televisi yang memberitakan tentang anak-anak yang berhadapan dengan kasus tertentu tapi karena pengaruh yang dimiliki orang tuanya, kasus itu pun menguap tak berbekas. 

Kasus selesai ? 
Memang.

Tapi perkembangan mental anak ?
Belum tentu.

Ketika berhadapan dengan situasi dimana anak adalah salah satu korban atau pelaku dalam sebuah kasus, maka hendaknya ayah memposisikan diri dengan cara sebagai berikut :
-          Pertama jadilah figur orangtua yang memberikan kepastian bahwa anak tidak sendirian. Seberat apapun persoalan yang sedang ia hadapi orangtuanya akan selalu mendampingi.
-          Jadilah figur teman yang menampung semua keresahannya. Seorang remaja telah memiliki lapisan perasaan yang kompleks. Beda dengan anak-anak, yang mereka tahu masih rasa sakit. Tetapi remaja tidak. Mereka telah memiliki rasa malu, mereka memiliki rasa kecewa, rasa marah dan juga sakit hati. Jika semua keresahan itu tidak tersalurkan maka anak akan rentan stress hingga depresi.
-          Jadilah figur pemimpin yang memiliki sikap tegas. Ini sangat diperlukan agar anak tidak terjerumus dalam tindakan yang merugikan diri sendiri atau orang lain. Katakan kepada anak yang salah adalah salah, dan jangan pernah memberikan pembenaran atas kesalahan yang dilakukan oleh anak.

Ayah Selalu Mengambil Alih Masalah Yang Dialami Anak
Memang benar, ayah adalah orang pertama yang akan memasang badan ketika anak berhadapan dengan masalah. Tetapi bukan dengan berkata, “Sudah, kamu tenang saja. Biar ayah yang bereskan.” Jika ayah melakukan ini, maka jangan salahkan jika nantinya anak akan tumbuh menjadi manusia yang pengecut, selalu mencari kambing hitam dan selalu merasa benar sendiri.

Seorang ayah yang bijak semestinya dia menggenggam tangan anaknya lalu mengajak duduk bersama. Kemudian ajak si anak tadi bercerita dari hati ke hati, sambil menyelidiki pokok permasalahannya. Jika kemudian diketahui bahwa anak itu yang bersalah, maka tuntun si anak tadi untuk berani mengakui kesalahannya. Kesalahan bukanlah aib yang harus ditutupi, tetapi kesalahan adalah pelajaran hidup agar kedepannya tidak lagi terulang.


Ayah adalah orangtua, bukan Tuhan yang harus selalu dipatuhi
Seringkali orangtua merasa diri mereka super power, sehingga mengharuskan si anak mengikuti semua kemauan mereka. Mereka lupa, anak adalah individu berbeda yang memiliki impian tersendiri.
Akibat jarangnya bersentuhan dengan anak dalam proses tumbuh kembangnya, kebanyakan ayah memposisikan diri mereka melebihi Tuhan. Hanya menginstruksikan kehendak tanpa melihat situasi dan kondisi yang dihadapi anak sendiri.
Kamu harus begini !
Kamu tidak boleh masuk ke universitas itu !
Jangan cemarkan nama baik keluarga !
Semuaaa kalimat perintah tanpa ada satu pun kalimat yang sifatnya persuasif.
Alangkah indahnya jika ayah bertanya, “Nak, kamu minatnya ngambil jurusan apa ?”
Atau tiba-tiba sang ayah menemani anaknya belajar kemudian menyeletuk, “Ayah perhatikan kamu jago ya matematika, ntar kuliah kedokteran aja ya.”
Kalau pun si anak tidak suka dengan jurusan yang ditawarkan ayahnya, pasti dia nolaknya juga dengan bahasa yang lembut.  “Aku ga mau jadi dokter, yah. Mau jadi arsitek aja.”
Nah, monggoooo ... dilanjutkan diskusinya. Pasti seru tanpa perlu keluar urat leher.


Gimana dengan kamu, gais ?
Pernah mengalami perasaan yang sama ga nih ?

=======

  • Tulisan ini diikut sertakan dalam Collaborative Blogging KEB (Kumpulan Emak-emak Blogger), sebagai tanggapan atas trigger post yang ditulis oleh Farida Nisa dari Grup Raisa dengan tema peran ayah

Tuesday, September 12, 2017

Anak Di Bawah Umur Ingin Jadi Youtubers ? Yay or Nay ?

September 12, 2017 0 Comments

"menjadi youtubers," jawab anak itu lantang ketika Presiden Jokowi menanyakan cita-citanya saat dewasa nanti, yang tentu saja disambut gelak tawa semua hadirin yang menyaksikan. Termasuk aku yang menonton rekaman ulang acara itu di youtube.

Menonton tayangan video Presiden Jokowi dengan beberapa anak baru-baru ini memunculkan fakta baru, bahwa menjadi youtubers adalah salah satu cita-cita yang diimpikan anak-anak sekarang.



Dan mataku pun semakin terbuka ketika salah satu ponakan yang berusia 10 tahun mengirim pesan di WA, menanyakan tentang cara menjadi youtubers.
*Tantenya pun langsung galau*

Melihat tingginya animo anak-anak terhadap hal ini tak urung membuat saya pun berpikir panjang.

Sudah pantaskah anak-anak di bawah umur memiliki channel youtube sendiri ?

Positifnya apa ? Negatifnya apa ?

Trus, kalo memang akhirnya menyetujui anak memiliki channel youtube sendiri, pertimbangannya apa ?

Dari beberapa channel youtube anak-anak yang sudah ada seperti Azka anaknya Deddy Corbuze, atau yang fenomenal Awkarin (yang ini aku ga nonton, cuma baca beritanya aja) aku berpendapat bahwa youtube's channel by the kids itu ada positif dan negatifnya bagi perkembangan anak.

Sisi positifnya :
- Anak menjadi lebih kreatif
- Anak menjadi lebih percaya diri
- Menumbuhkan kemandirian finansial pada anak

Sisi negatifnya adalah :
- Content yang tidak tepat membuat anak menjadi dewasa sebelum waktunya.
- Fokus anak dalam belajar menjadi berkurang
- Anak menjadi kurang bersosialisasi dengan teman-teman di dunia nyata


Hal-hal yang harus dipertimbangkan dan disepakati orang tua dan anak sebelum mengizinkan anak menjadi youtubers.



Mengingat perkembangan teknologi yang sedemikian pesatnya, tentu saja tidak akan terelak oleh orang tua, sehingga membuat orang tua akhirnya luluh dan mengizinkan anak memiliki channel youtube sendiri. Tetapi sebelum itu ada baiknya orang tua membuat kesepakatan dengan anak tentang hal-hal sebagai berikut :

- Cari tahu tentang hal-hal yang akan diunggah anak, tema dan sasarannya siapa saja ?
Sebelum mengizinkan anak memiliki channel youtube sendiri hal pertama yang harus ditanyakan orang tua adalah, "kamu mau posting tentang apa ?" Dengan ini orang tua bisa mempertimbangkan apakah channel anak bermanfaat atau justru beresiko.

- Bagaimana cara mengontrol hal-hal yang diunggah oleh anak
Ini tidak kalah penting. Karena sekali anak mengeklik tombol publish, maka jutaan mata di dunia ini bisa melihat hal-hal yang dia kirimkan.

Nah, sebagai orang tua kita harus memikirkan cara untuk mengontrol apa saja yang anak unggah ke youtube.

Beberapa saran yang mungkin bisa diterapkan adalah sebagai berikut :
1. Gunakan akun email orang tua untuk membuat channel youtube
2. Berbagi tugas dalam pengunggahan video,  anak yang membuat video, mama/papa yang mengunggah ke youtube.

- Buat peraturan tegas tentang hal-hal yang akan di unggah oleh anak.
Menjadi youtubers adalah salah satu kegiatan yang membutuhkan tanggung jawab yang besar.

Ketika anak menyatakan keinginan untuk menjadi youtubers adalah kesempatan bagi orang tua untuk mengajarkan anak tentang pentingnya menjadi manusia yang jujur dan bertanggung jawab.

Buat peraturan tegas seperti tidak boleh hoax, tidak boleh duplikat, tidak boleh tentang pornografi, dan tindakan kriminal lainnya.

- Monetize channel untuk tabungan
Jika channel yang dimiliki anak telah mencapai 10rb view, maka channel anak telah bisa untuk menghasilkan uang lewat youtube adsense.

Bimbing anak untuk membukukan hasil dari channelnya dengan membuka rekening sendiri. Saat ini sudah cukup banyak bank-bank yang support tabungan untuk junior.

Bagaimana, gais ?
Kalo kamu setuju gak kalo anak-anak di bawah umur menjadi youtubers ?





Sunday, September 10, 2017

Review K-Drama : School 2017; Tentang Sekolah, Harapan, Cinta, Orangtua, Teman dan Kepedulian Terhadap Orang Lain

September 10, 2017 1 Comments
Yuhuuu ... dek-adek remaja remaji, annyeong haseyo ? Eonnie harap kamu semua sehat dan berbahagia, yah.  Eonnie punya kabar bagus nih buat kamu semua. Ada drama yang recommended banget untuk kamu-kamu yang masih belia, kinyis-kinyis tapi kritis nih.

Judulnya School 2017.

Gambar : Asian Viki

Profile

  • Drama: School 2017 (literal title)
  • Revised romanization: Hakgyo 2017
  • Hangul: 학교 2017
  • Director: Park Jin-Suk
  • Writer: Jung Chan-Mi, Kim Seung-Won
  • Network: KBS2
  • Episodes: 16
  • Release Date: July 17 - September 5, 2017
Sesuai dengan judulnya drama ini memang bercerita tentang kehidupan anak-anak remaja di bangku SMA. Ada cerita tentang Tentang Sekolah, harapan, cinta, orangtua, orang-orang terdekat dan lingkungan. Cerita dalam drama ini mengajarkan penonton tentang banyak hal seperti persahabatan, pemberontakan, cinta pertama, cinta orang tua, impian dan cita-cita. Lengkap banget, yah. Iya, makanya eonnie saranin banget kamu-kamu semua untuk tonton drama ini.

Sinopsis K-Drama School 2017

Di sebuah SMA swasta bernama SMA Geumdo, hiduplah sepasang anak manusia terdapat sebuah sistem pendidikan yang sangat aneh. Para siswa terbagi atas kasta-kasta, mulai dari kasta rangking sekolah, hingga kasta ekonomi. Kalo mau makan di kantin, maka yang bisa menikmati makanan duluan itu adalah yang rangking paling atas dan anak-anak dari keluarga kaya. Yang bodoh, yang miskin kudu rela makan sisa-sisa mereka. Hiks...hiks.. Pokoknya kalo lu bodoh trus miskin juga, maka siap-siap aja untuk tertindas di sekolah ini. Makanya agar bisa survive di sekolah, beberapa anak pun rela untuk berbohong tentang kondisi mereka sebenarnya. Dan ada juga yang bersedia menjadi kaki tangan sekelompok siswa lainnya hanya demi terhindar dari pembullyan.

Diskriminasi yang begitu kuat akhirnya menimbulkan percikan kebencian terhadap para petinggi sekolah. Tetapi percikan itu tidak mampu untuk jadi besar, karena sumbernya adalah dari mereka-mereka yang tertindas. Hingga akhirnya muncullah tokoh X yang bersembunyi dibalik jaket hitamnya, mengendap-ngendap di kegelapan malam, kemudian diam-diam melakukan aksi pemberotakan. 

Setiap kali X beraksi, keesokan paginya sekolah pasti gempar. Karena aib kepala sekolah bertebaran dimana-mana.

Merasa dirinya dipermalukan oleh X, kepala sekolah beserta jajarannya pun melakukan siasat untuk menjebak X. Mereka meyakini X adalah salah satu siswa di sekolah itu. Untuk memancing X keluar, kepala sekolah menggunakan taktik adu domba. *beuh ... udah kayak kompeni aja nih si kepsek*
Barang siapa yang bersedia melaporkan hal-hal negatif yang dilakukan temannya, maka dia akan memperoleh tambahan nilai. Dan teman yang dilaporkan itu akan mendapat pengurangan nilai. Taktik yang niatnya untuk menangkap X ini justru mengakibatkan krisis kepercayaan pada siswa. Mereka tidak lagi mengenal teman dan sahabat. 

Demi penambahan nilai, mereka pun mengkhianati teman mereka sendiri.
Hal ini membuat X menjadi geram, dan kembali beraksi. Tidak tanggung-tanggung, X membuat video pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh kepala sekolah beserta wakilnya. Suasana pun semakin panas.

Fffuih ... seru, kan, ceritanya ?

Banget. 

Penasaran bagaimana caranya X bisa merubah sistem sekolah yang diskriminatif itu ?
Tonton aja, yah.


Pengenalan tokoh
Biar menontonnya lebih enak bin nyambung, berikut eonni kasih review tentang tokoh-tokoh yang ada dalam drama School 2017 ini.

Ra Eun Ho
Karakter Ra Eun Ho ini diperankan oleh Kim Se Jong yang juga merupakan runner up tallent show Produce 101. Dan drama ini adalah debutnya di dunia akting.

Ra Eun Ho adalah salah satu siswi yang berada dalam baris kasta terendah. Tidak pintar dan juga tidak kaya. Satu-satunya kelebihan Eun Ho adalah dia jago menggambar. Makanya dia memiliki cita-cita untuk bisa kuliah di universitas Hanguk yang ada jurusan komiknya.

Meskipun tidak pintar dan tidak kaya, tetapi Eun Ho memiliki kepribadian yang hangat, berani dan ceria. Dia tidak pernah merasa malu dan minder dengan semua kekurangannya. Dia juga tidak takut untuk beradu argumen dengan orang-orang yang dia anggap sikapnya merugikan orang lain.

Selain itu Eun Ho ini juga cantik, lho. Senyum dan tawanya khas banget. Bikin jantung berdebar, kalo Tae Woon bilang.

Hyun Tae Woon
Diperankan oleh Kim Jung Hyun. Pernah mendengar nama dia, gak, gais ? Kalo kamu pernah nonton drama Jealousy Incarnate, nah, kamu bakal kenal sama doi yang berperan sebagai adiknya Pyo Na Ri. Tapi berhubung kamu-kamu masih remaja eonni saranin jangan tonton drama Jealousy Incarnate, yah.  Belum cukup umur, kan ? Kalo sekedar pengen tahu jalan ceritanya, baca aja reviewnya yang pernah eonni buat di blog ini.


Nah, Hyun Tae Woon ini adalah anak tunggal dari direktur SMA Geumdo. Dengan kata lain, bapaknya ini yang punya sekolah Geumdo. Karakternya  sombong, dingin dan pastinya sulit punya teman. Kerjaannya di sekolah cuman tidur, trus pulang sekolah menggeber motor di jalanan. Asli, potret anak broken home banget.

Tapiiiii ... itu sebenarnya hanya karakter luarnya aja, lho. Aslinya mah dia gak gitu. Ternyata ada satu peristiwa tragis yang membuat si Tae Woon ini menjadi anak yang kesannya pemberontak gitu.
Saat masih kelas 1 SMA, Tae Woon ini bersahabat dengan 2 orang anak lainnya. Mereka adalah Im Joong Gi dan Song Dae Hwi. Kemana pergi mereka selalu bersama. Meskipun berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda tapi tidak mempengaruhi pertemanan mereka. 

Hingga suatu waktu, Tae Woon dan Joong Gi mengalami kecelakaan. Motor yang mereka kendarai terjatuh, sehingga menyebabkan beberapa kendaraan di sekitar mereka pun celaka. Salah satunya adalah bus yang di tumpangi oleh Ra Eun Ho. Melihat bus yang terguling, tanpa mempedulikan luka-lukanya sendiri, Joong Gi pun berinisiatif untuk memberikan pertolongan. Sementara Tae Woon tidak berdaya karena kakinya terjepit di bawah motornya yang berat.

Malang bagi Joong Gi, ketika dia berusaha menyelamatkan korban yang terakhir, ada percikan api yang keluar dari bawah bus. Dan dalam hitungan detik langsung membakar bus dan semua yang ada di dalamnya. Joong Gi pun tewas dalam kecelakaan itu.

Tae Woon yang selamat menghubungi ayahnya untuk meminta pertolongan. Tetapi ayahnya membuat keputusan yang salah. Demi menyelamatkan reputasinya, dia mengkambing hitamkan Joong Gi untuk semua peristiwa yang terjadi. 

Rasa kecewa yang sangat besar terhadap ayahnya, ditambah lagi dengan rasa bersalah terhadap Joong Gi dan juga tuduhan pengkhianat dari Song Dae Hwi akhirnya membuat Tae Woon tumbuh menjadi karakter yang dingin dan menutup diri. 

Tapi hati nuraninya kembali terpanggil ketika Ra Eun Ho menerima tuduhan tidak adil di sekolah. Perlahan namun pasti Tae Woon mulai kembali membuka hatinya untuk pertemanan. Daaan, akhirnya malah jatuh cinta sama Ra Eun Ho. Cinta pertama pun bersemi. So sweet 💗 

Yang bikin aku suka menonton drama ini ada sweet oment-nya Tae Woon dan Eun Ho ini, lho.
Romantis, tapi gak menghilangkan kepolosan masa remaja mereka. Syukak, deh.



Song Dae Hwi
Kalau aku amati, nih, Song Dae Hwi ini adalah karakter idaman banget nih di sekolahan. Dia ganteng, pinter dan juga ketua OSIS. Walaupun berasal dari keluarga miskin, tapi karena kepintarannya, dia tetap mendapat tempat di sekolah.

Tapi, ternyata, semua yang tampak di luar bukanlah keadaan yang sebenarnya. Song Dae Hwi sebenarnya adalah anak yang sangat tertekan dengan semua kelebihannya. Demi bisa diakui dalam pergaulan, Dae Hwi pun harus rela menjadi kaki tangan Hee Chan yang merupakan anak dari ketua komite sekolah. Dae Hwi juga harus mau mengerjakan semua soal-soal untuk Hee Chan. Berkat bantuan dari Dae Hwi, Hee Chan pun mendapat rangking 2 di sekolah. Tapi sayangnya, hal ini tetap saja tidak memuaskan ibunya Hee Chan. Iihh ... aku geram banget nih liat ibunya Hee Chan ini.

Heo Sa Rang
Heo Sa Rang adalah sahabat baiknya Ra Eun Ho. Kalo pepatah lama bilang, mereka berdua ini ibarat amplop dan perangko. Kemana pergi pasti berdua terus. Sadar dirinya juga berada di kasta yang sama dengan Ra Eun Ho, Sa Rang memilih untuk tidak memiliki impian apa pun terhadap bangku kuliah. Cita-citanya cuma satu, ingin menjadi PNS. Tetapi berkali-kali ikut ujian PNS hasilnya selalu gagal.
Heo Sa Rang yang pengertian dan baik hati ini diperankan oleh Park Se Wan. Seperti remaja kebanyakan, Sa Rang juga memiliki artis idola. Dan salah satu hobinya adalah stalking berita idol di internet.
Itulah 4 karakter utama dari drama School 2017. Dan pastinya masih banyak lagi yang lainnya, yah.


5 Alasan Mengapa Drama School 2017 ini bagus ditonton oleh remaja

Tidak ada adegan roman yang vulgar

Tidak seperti drama Korea lain yang bertebaran adegan skinship yang hanya cocok untuk di konsumsi oleh orang dewasa, nah ... drama School 2017 ini boleh dikatakan cukup bersih dari adegan roman seperti itu.
Meskipun salah satu cerita di dalamnya adalah tentang kisah cinta Ra Eun Ho dan Hyun Tae Woon, tetapi disajikan dengan begitu manis tanpa meninggalkan sifat polosnya anak-anak. Drama ini mengajarkan bahwa adegan roman itu ga perlu harus pake adegan hot kissing, bed scene dan sejenisnya. Cukup dengan bertautan jari, rangkul trus tatap-tatapan bapernya ternyata bisa awet lho.



Mengajarkan untuk menjadi pribadi yang berani tampil apa adanya

Salah satu quote yang paling berkesan dari drama ini aku catat di episode terakhir.
“Aku bersembunyi dibalik topeng X, tapi aku belajar kalau melepaskan topeng dan menghadapi dunia dengan berani akan menjadikan seseorang lebih dewasa.”

Kita bisa lihat kok gimana orang-orang berlaku akhir-akhir ini. Banyak yang bersuara lantang di dunia maya, dibalik akun-akun palsu. Dan ada juga orang yang selalu tampil wah di lini masa media sosial, sedangkan aslinya sungguh bertolak belakang. 

Untuk apa, sih ? Demi simbol like, demi emotikon hati ? 

Dek-adek ga perlu contoh perilaku para oom dan tante yang di sosmed itu yah, mending kayak Eun Ho aja, dia ga malu tuh mengakui ayahnya di depan teman-temannya. Padahal saat itu ayahnya sedang jadi buruh kasar di sepanjang jalan menuju sekolahnya. Jangan juga tiru Hong Nam Joo yang pacarnya Song Dae Hwi itu. Masak dia malu ngakuin ayahnya supir taxi. Dan akhirnya dia juga kan yang menerima akibatnya. Dia dicibir, dihina dan dikucilkan oleh teman-temannya karena ketahuan berbohong. Malu banget, kan, yaah.


Mengajarkan bahwa profesi guru bukan hanya sebatas media transfer ilmu dari papan tulis ke buku murid

Value life yang berharga ini dicontohkan dengan sempurna oleh karakter guru Shim yang merupakan wali kelas Ra Eun Ho dan Hyun Tae Woon. 

Pak Shim ini tak pernah memandang remeh semua kritikan yang disampaikan oleh anak-anak didiknya. Dan dia juga berpegang teguh pada prinsip bahwa anak-anak tidaklah bersalah. Kalaupun mereka melakukan kesalahan, pasti ada orang-orang dewasa yang tidak kompeten berada di sekitar mereka.


Sekecil apa pun  impian layak untuk diperjuangkan

Ra Eun Ho memiliki impian untuk menjadi penulis komik, yang langsung dipandang sebelah mata oleh guru-guru di sekolahnya, kecuali Pak Shim.

Tapi Eun Ho tidak berputus asa, dengan dukungan dari Tae Woon dan sahabat-sahabatnya yang lain dia tetap menjalani hobinya itu dengan harapan suatu saat ia akan diterima di universitas Han Guk. Meskipun peluang untuk diterima sangat tipis, tetapi Eun Ho tetap gigih dan terus latihan meningkatkan kualitas karyanya lewat webtoon. 


Seindah apa pun dunia di luar sana, keluarga tetap adalah tempat terbaik untuk pulang.

Tentang value life yang satu ini aku dapat dari sikap Tae Woon ketika memberikan bukti yang memberatkan ayahnya dalam scandal korupsi di sekolah kepada polisi.

Saat itu dengan mimik muka yang sangat sedih Tae Woon berkata, “Aku tidak baik-baik saja. Tetapi jika tidak begini ayahku tidak akan berubah. Dan itu lebih menakutkan bagiku, karena aku bisa saja kehilangan ayahku kapan saja. Aku lebih takut itu. Tolong gunakan ini untuk menghukum ayahku. Aku sangat menyukai ayahku, dia adalah satu-satunya keluarga yang aku miliki di dunia ini. Jadi tolong bantu aku agar aku tidak kehilangan ayahku.”

Tae Woon juga memilih untuk meninggalkan semua kesenangannya demi menemani ayahnya yang hijrah ke desa. Mereka hidup bersama sebagai keluarga yang akur dan saling menyayangi.


Mengedukasi orang tua cara menunjukkan kasih sayang yang benar kepada anak.

Ini adalah the biggest value yang aku sorot di drama ini. Semua orang tua yang ada di drama ini mengaku sayang kepada anak-anak mereka. Tetapi mereka tunjukkan dengan cara yang salah.
Seperti ayah Tae Woon yang memilih untuk menutupi kesalahan anaknya dengan kata-kata,”biar aku yang membereskan.”

Atau ibunya Hee Chan yang selalu berkata, “anakku tidak bersalah.” Kemudian mengirimkan pengacara untuk menyelesaikan kasus yang melibatkan anaknya. Akibatnya Hee Chan tumbuh menjadi anak yang tidak bisa membedakan mana yang benar mana yang salah. Dia suka menyiksa orang-orang yang menurutnya bisa membuka aibnya di depan ayah dan ibunya.

Begitu juga dengan ibunya Bit Na yang menghujani anaknya dengan barang-barang branded, tetapi membebani anaknya dengan ancaman jika barang itu rusak atau hilang. Akibatnya Bit Na tumbuh menjadi anak yang over reaktif ketika benda-benda miliknya hilang. Dia lampiaskan rasa takut akan amarah ibunya dengan melemparkan tuduhan kepada orang-orang yang ia curigai.

Tapi aku suka dengan orangtuanya Eun Ho. Mereka bersikap bijak dengan memarahi anaknya ketika melakukan kesalahan, tetapi kompak menjadi tameng yang kokoh ketika anaknya dijadikan sasaran pelimpahan kesalahan. Mereka mengajarkan bahwa seburuk apa pun anak mereka di mata orang lain, tetapi bagi mereka anak mereka tetap berharga.

***
Dan banyak lagi value life lainnya yang bisa dikutip dari drama ini. Cuman kalo aku terusin bisa mencapai 3000 kata nih. Ini aja udah 2000 lebih lhooo. Hahaha. Ntar kamu bosan lagi bacanya.

Yuk, ah. Biar lebih puas nonton aja dramanya., ya.
Cuma 16 episode kok, dua hari juga kelar.
Hahaha.

Gimana ? Udah nonton drama ini ?
Share pendapat kamu dong di kolom komen.

Gomawo  ☺ 
Annyeong ✋

Thursday, September 7, 2017

Review K-Drama : Bride Of The Water God

September 07, 2017 0 Comments


Setelah berakhirnya Goblin, sepertinya TVN kecanduan nayangin drama yang bergenre fantasi. Emang sih ya, drama dengan genre ini membuat imajinasi bisa bergerak bebas, sehingga ga ada batasan baku untuk meramunya menjadi sajian yang menggiurkan.

BoTWG ini dibintangi oleh aktor tampan Nam Joo Hyuk. Aku jatuh cinta pertama kali liat doi nih waktu nonton Cheese in the trap. Meski hanya kebagian peran kecil tapi aktingnya cukup mencuri perhatian.





Setelah itu berturut-turut NJH ini main di drama berikutnya. Jadi pangeran ke 10 di Scarlet Hearts Ryeo, trus jadi atlit renang di Weightlifting Fairy Kim Bok Joo. Di sini dia berhasil didapuk sebagai first lead male nya nih, gais.

*Yang pada akhirnya menggiring dia pada hubungan cinta lokasi dengan Lee Sung Kyun* *trus akhirnya putus*
*Malah meng-ghibah*

Ketampanan Nam Joo Hyuk akhirnya mendapatkan ruang tersendiri di hati penggemar seperti diriku. Makanya begitu tau dia jadi first lead di BoTWT, waahh.Aku langsung pantengin deh tuh drama.

Review K-Drama : Bride Of The Water God

Plot :
Drama bergenre fantasi romantis  ini mengisahkan tentang seorang Dewa Air yang bernama Habaek (Nam Joo Hyuk). Ceritanya, dia ini tercipta untuk menjadi Raja di alam dewa. Nah, untuk melengkapi proses penobatannya, Habaek pun di utus untuk turun ke bumi untuk mengumpulkan batu dewa yang saat itu berada di tangan para dewa lainnya. Agar tugasnya berjalan lancar dia dianjurkan untuk mencari keturunan pelayan dewa untuk membantunya selama berada di dunia manusia.

Ujian dan cobaan ternyata ga cuman menimpa para manusia nih gais. Buktinya calon rajanya dewa aja tetep kok kebagian ujian dari ilahi. Ketika turun ke bumi, terjadinya something error yang membuat Habaek gagal 'mendarat' di koordinat yang seharusnya. Sehingga membuat dia harus mendarat darurat disebuah taman. Kebetulan di saat itu seorang psikiater bernama Yoon So Ah sedang meneriakkan kegalauannya. Pertemuan yang tergolong insiden itu akhirnya menimbulkan kesalah pahaman diantara mereka berdua. Naas bagi Habaek, dia pun kehilangan kekuatan Dewa-nya sehingga membuatnya sulit untuk membuktikan ke dewa-annya.

Bagaimana kisah selanjutnya ?
Silahkan tonton sendiri ya gais.

Drama yang disupport penuh oleh agensi konten kreatif.

Diangkat dari webtoon yang fenomenal berjudul sama membuat sutradara dan team harus berkerja super keras untuk menghadirkan tayangan yang sesuai dengan imajinasi pembaca. Untuk itulah penggarapan drama ini sepenuhnya dikerjakan oleh agensi konten kreatif di Korea. Mulai dari efek hingga tata rias aktor. Aku suka banget nih sama riasan Joo Hyuk di sini. Aura dewa-nya kentara banget lho.



Alur cerita yang segar dan tidak membosankan.

Drama BoTWG ini terasa segar banget untuk ditonton karena dibalut dengan dialog- dialog konyol dari si Habaek ini sendiri.

Habaek ini kan calon raja yang karakternya  sempurna dan harus selalu disanjung dan dinomor satukan. Tapi semua itu harus berbenturan dengan situasi dimana tak seorang pun mengenal dan mengakui ke dewa-annya. Disinilah letak lucunya. Ketika dia berbicara dengan style dewa itu, justru terdengar seperti seseorang dengan gangguan sindrom keagungan di telinga Yoon So Ah.


Ketika pengakuannya dianggap syndrom gangguan jiwa, di situ Habaek pengen ngunyah kaktus. Hahaha


Tapi, Habaek ini juga jenius lho gais. Dia mampu menyerap informasi dalam satu kali lihat. Bisa nyetir dalam satu kali lihat. Bisa baca tulis dengan satu kali belajar. Keren, ih.
*Pinjam otaknya Habaek bisa ga*


Skinship yang mendebarkan

Tercatat ada 5 kissing scene di dalam drama ini. Mulai dari level beginner, intermediate, sampe level expert.

 *Lu kate ini lagi kursus pake level segala*

Dan semua skinship mereka so natural. Aku suka banget. Ga berlebihan, ga vulgar, dan chemistry mereka connect. Timing untuk adegan-adegan roman mereka pas, dan sejalan dengan perkembangan cerita, sehingga berhasil banget bikin penonton turut merasakan cinta yang mereka rasakan.
 
 *Nam Joo Hyuk ternyata good kisser euy*








Ending yang menggembirakan

Sebenarnya drama ini berpotensi untuk sad ending lho gais. Karena perbedaan dimensi dari para karakternya yang jika hubungan mereka di paksakan akan berakhir pada penderitaan.
Tapi skenarionya jago nih. Writernimnya tau kalo penonton bakal kecewa kalo Habaek dan Yoon So Ah gagal bersama. Finally Habaek pun menunda penobatannya demi hidup bersama dengan Yoon So Ah. Ahh .. so sweet.

Udah nonton drama ini, gais ?