Saturday, October 29, 2016

Tahan Banting dan Percaya Diri di #UsiaCantik

October 29, 2016 0 Comments
Halo .. hola .. !

Aku mo ikutan tren kekinian, nih, gais. Ikutan nulis dengan hashtag #UsiaCantik.





Apa itu #UsiaCantik ?

Konon katanya nih ya, seorang wanita itu dikategorikan dalam #UsiaCantik ketika berusia 35-45 tahun. Jadi yang masih dibawah 35 tahun kudu ngalah deh sama kami-kami ini. ((KAMI)) Hehehe..

Sebagian orang berpikir #UsiaCantik itu identik dengan garis kerutan yang mulai menghiasi wajah, trus kekencangan kulit mulai berkurang. Akibatnya tanda-tanda penuaan pun tidak bisa dihindari lagi. Dan sayangnya fakta ini membuat sebagian wanita kehilangan rasa percaya dirinya.

Tetapi aku justru sebaliknya tuh, gais.

Aku setuju banget dengan pendapat yang menyebutkan usia 35-45 tahun itu disebut #UsiaCantik. Gak tau kenapa ya, meskipun sekarang udah 35 tahun tapi kok aku rasanya masih 25 tahun. Jiwanya maksudnya. Kalo penampakan sih wuallahualam, hahaha.

Aku punya satu cerita seru sehubungan dengan #UsiaCantik ini.

Jadi ya, kalo kamu punya anak usia sekolah dasar gitu, pasti familiarlah ya sama kebiasaan para ibu-ibu yang nongkrong nungguin anaknya pulang sekolah. Nah, meskipun ga bisa setiap hari, tapi seminggu sekali aku pasti nongkrong sama ibu-ibu ini. Itu biasanya hari jumat, karena bubar sekolah pukul 9, jadi tanggung bangetlah kalo aku ke kantor dulu. Jadinya adalah sekitar 2 jam setiap jumat itu aku nongkrong sama mereka di kantin depan sekolah.

Serunya itu gini, kita kan udah nongkrong bareng nih sekitar 3 bulanan, udah mulai akrab deh satu sama lain. Dan ga tau kenapa mereka semua itu manggil aku dengan nama aja. Ga ada yang manggil aku dengan sebutan 'kakak' atau pun ibuk, kalau pun ga manggil nama mereka pasti manggil aku dengan sebutan 'bunda Aira'. Padahal dalam hati nih ya, aku yakin banget mereka-mereka ini usianya pasti jauh banget di bawah aku.

Pada suatu hari, ga tau siapa yang memulai dan juga ga tau juga awalnya ngebahas apa, sampailah obrolan kami pada topik usia. Jadi satu-persatu dari kami yang ada hari itu nanyain tahun lahir masing-masing. Dan bener juga prediksi aku selama ini, para ibu-ibu itu rata-rata kelahiran 86-87 bahkan ada yang tahun 90. Jadi pas bangetlah kalo sesama mereka pada manggil nama.

Dan tibalah giliran aku yang mereka tanya, "kau lahir tahun berapa Mer ?" tanya ibu yang satu.
Aku cuma senyum aja mendengar pertanyaannya. Karena yakin banget mereka bakal kaget kalo aku sebutin angka sakral itu.

Trus ibu-ibu yang lain ikut nimpali, "Oh, iya. Si Merry ni diam aja dari tadi, kau lahir tahun berapa ?"
Haha.. penasaran banget mereka yaaaa ..

"Coba kalian tebak, aku lahir tahun berapa ?" jawabku balik bertanya.
"Aahh.. sok-sok an main tebak-tebakan." Kata ibu yang satu.
"Tahun 85 ya Mer ?" tanya ibu yang satunya lagi. Dia ini kelahiran tahun 85. Aku menggeleng.
"Alaaahh.. cepet jawab aja napa ? Nyebutin tahun lahir aja kaya nyebutin nomor togel," kata yang satunya lagi. Hihi.. kayanya nih kawan suka main togel ya.
"Bukannya sok-sok an, cuma ga mau aja ntar kalian kaget kalo aku sebutin tahun lahir aku." jawabku lagi
"Udahlah sebutin aja, mana tau kami salah manggilmu selama ini."
"Haha.. emang sih, emang salah banget. Aku lahir tahun 81 lagi." jawabku sambil tertawa.
"Hah ??!! 81 ?!!!" dan mereka pun shock. Hahahaha.. Sejak itu mereka semua manggil aku 'kakak'. Huahahaha..

#UsiaCantik adalah usia tahan banting

Ketika orang-orang banyak yang risau dengan usianya yang menginjak kepala tiga, aku justru sebaliknya. Aku merasa semakin pede diusia itu. Mengapa ? Itu karena diusia itu aku udah melewati banyak fase kehidupan. Boleh dibilang mulai tahan banting deh.

Ibarat nelayan nih, ya. Udah beberapa kali menghadapi pasang-surutnya air laut. Bahkan topan badai pun pernah memporak-porandakan perahunya. Tapi hal itu tak lantas membuatnya takut melaut kan ? Tak lantas membuatnya kapok untuk membuat perahu baru kan ?

Nah, aku pun kurang lebih begitu.

Aku pernah terpuruk, jatuh, merangkak, dan tertatih untuk berdiri. Tapi itu tak lantas membuat aku takut untuk melangkahkan kaki. Justru hal itu membuat aku semakin percaya diri untuk terus berjalan mencapai tujuan.

Ya, di usia ini aku lebih tahan banting dalam menghadapi cobaan hidup. Kalo dulu waktu masih usia 20an, ketika ada masalah mungkin aku masih mudah nangis. Masih mudah curhat sembarangan. Masih mudah dibodoh-bodohi orang lain. Masih mudah percayaan sama orang.

Tapi di usia cantik ini pastinya ga begitu lagi. Ketika ada masalah, dari pada nangis dan curhat sama orang lain, aku memilih untuk memperbanyak qiyamulail. Curhatnya sama Allah aja. Kalo curhat sama orang lain, kadang-kadang suka salah paham. Jadi curhatnya sama Allah aja, karena Allah ga pernah salah paham dengan curhatan hambaNya. Tul, gak ?

Trus sekarang juga ga mudah lagi terperdaya dengan kata-kata orang lain. Kalo ada yang ngomong aneh-aneh tentang orang tersayang, akunya gak langsung emosian. Sebelum bertindak aku cari tahu dulu kebenarannya. Jadinya lebih bijaklah ya.


#UsiaCantik itu Usia Penuh Totalitas

Berkarya di usia muda dulu beda banget dengan berkarya di #UsiaCantik. Ketika muda dulu dalam semua hal yang dilakukan ada unsur mengharapkan pujian dari orang lain. Dengan kata lain usia muda itu berkarya demi sebuah eksistensi diri. Demi sebuah pengakuan dari orang lain.

Nah, beda banget di usiaku yang sekarang ini. Di #UsiaCantik ini aku berkarya bukan lagi demi eksistensi diri, tapi adalah demi kebahagiaan batin. Meskipun yang dilakukan itu tidak bernilai rupiah asalkan dollar ga pa-pa, tapi asalkan hati tenang dan bahagia aku pasti lakukan dengan senang hati. Dan pastinya penuh totalitas.

(Baca juga : Ketika Ide Kreatifmu Dibilang Kurang Kerjaan)

Seperti ketika ikut lomba yang diselenggarakan oleh salah satu produsen susu beberapa saat lalu. Meskipun ada keinginan untuk menang, tapi itu tidak lebih besar dari hasrat untuk melakukan permainan yang mengedukasi dengan Aira. Kalaupun akhirnya ide yang aku tuangkan dalam lomba itu menjadi salah satu pemenang utama, itu semua aku anggap sebuah bonus dan penghargaan atas ketulusan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.

(Baca juga : Stimulasi Kecerdasan Matematik Logis dengan Sempoa dari Botol Chil Go)

Begitu juga ketika menulis di blog ini. Sebagai blogger aku ga pernah menutup diri untuk tawaran kerja sama. Tetapi tetap aku punya rules nya. Artikel pesanan itu tidak boleh mengandung unsur pornografi, SARA dan kekerasan. Blog ini cinta damai, ya, gais... Blog ini juga bakal SAY NO untuk produk-produk dengan bahan yang berbahaya. Makanya, aku ga bakal mau mereview sebuah produk kalo ga tau pasti keamanan produk itu. Itu adalah sebuah totalitas aku dalam blog.


#UsiaCantik adalah usia tak mengenal malu

Kalo kamu masih suka malu bertanya, malu untuk belajar, malu untuk mencari tahu berarti kamu ga masuk dalam kategori #UsiaCantik ini.

Karena menurut aku #UsiaCantik itu adalah usia dimana seseorang udah ga mengenal kata malu lagi. Mana ada emak-emak yang malu-malu ketemu cowok ganteng. Yang ada mereka duluan yang godain. Hahaha.. Just kidding ya gais.

Di #UsiaCantik seorang perempuan, apalagi ibu-ibu ga bakalan malu ngobrak-ngabrik wagon diskonan demi memperjuangkan lembaran rupiah didompetnya. Dia juga ga malu untuk baca-baca buku pelajaran anaknya, agar bisa mendampingi anaknya ketika membuat PR. Dia juga ga bakalan malu untuk bertanya sama orang-orang yang meskipun belum ia kenal untuk sekedar mencari informasi.

Jadi jangan kaget ya, kalo tiba-tiba ketika di jalan kamu ketemu ibu-ibu yang kamu ga kenal trus dia nanyain, "Dek, semalam nonton bola ? Siapa yang menang ?" Kasih lah dia jawaban yang benar, karena sebenarnya ibu itu sedang cari informasi agar bisa mengobrol santai dengan anak cowoknya. Hihi..

Trus kamu juga ga perlu merasa heran kalo tiba-tiba ketemu ibu-ibu yang ngajak kamu ngobrol tentang drama Korea. Santai aja ya, gais. Jangan takut atau kuatir, itu kentut bukannya petir, karena bisa jadi saat itu kamu sedang ketemu dengan ibu-ibu yang sedang baperan dengan Song Joong Ki. Dan ibu-ibu itu bisa jadi aku. Hahahaha..

(Baca juga : Perjodohan Song Joong Ki dan Song Hye Kyo terbantahkan karena teori ini)


Semakin pede di #UsiaCantik

Menikah ? Udah
Punya anak ? Udah
Perkerjaan ? Ada
Hobby ? Masih bisa dilakukan

Aku pede dengan hidupku di #UsiaCantik ini. Nantilah bicara tentang kecantikan yang pastinya mulai dihiasi kerutan-kerutan kecil di sekitar mata. Gak perlu jugalah dibahas tentang timbunan lemak di bawah lengan, di paha dan sekeliling pinggang. Apa lagi guratan bekas hamil dulu. Komplit banget. Aku punya itu semua. Trus apa lantas membuat aku jadi ga pede gitu menghadap dunia ?

(Baca juga : Ibu Rumah Tangga Ingin Tampak Kinclong ? Gunakan 3 kosmetik ini)

Aku ga bakalan nyambung kalo diajak ngobrol tentang harta kekayaan. Aku ga ngerti tas branded. Aku ga paham tentang mobil mewah. Apa lagi kalo ditanya pasal berlian ? Buuhh... aku bukan orang yang bisa membedakan potongan kaca dengan permata. Lantas apa itu membuat aku ga pede gitu dalam berteman ?

Enggak tuh !

Aku pede bukan karena kecantikan. Aku pede juga bukan karena bodi yang aduhai. Dan aku pede juga bukan karena kekayaan.

Tapi aku pede dengan nilai-nilai positif yang berkembang dalam diri aku. Aku selalu berusaha untuk peduli pada sesama walau pun masih belum bisa nyumbang banyak untuk keperluan sosial. Aku berusaha untuk selalu bersyukur untuk semua hal yang baik dan buruk yang terjadi dalam hidup. Yang baik aku syukuri, dan yang buruk juga aku syukuri. Karena tanpa ada hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup mungkin aku akan menjadi manusia yang kufur nikmat. Jadi aku juga mensyukuri hal-hal buruk yang terjadi. Aku juga gak pernah bosan untuk terus belajar dari berbagai hal, dan tidak menutup diri dalam pergaulan.

Dan aku juga pede untuk menularkan semua hal positif itu kepada anakku Aira. Aku sangat percaya orang tua yang baik dan lingkungan yang baik akan membentuk anak menjadi manusia yang baik juga.

(Baca juga : Kenali Ciri-ciri Anak Terjangkit Gejala Hedonisme)


Yuk, cintai dan sayangi diri kita sendiri agar semakin tangguh, semakin tahan banting dan semakin percaya diri di #UsiaCantik.











Tuesday, October 25, 2016

[Simple Tips] Padu Padan Pakaian Lama Agar Matching

October 25, 2016 0 Comments
Hai, gais !
Apa kabar ?
Semoga semua dalam keadaan sehat yaaa.

Oh, ya. Kamu suka ngubek-ngubek isi lemari gak, gais ?
Kalo aku suka banget tuh. Dan ajaibnya sering banget ketemu sama baju-baju lama yang udah lamaaa banget ga dipakai. Bahkan ga jarang juga ketemu baju ibu semasa muda dulu. Hahaha..

Eh tapi ya, meskipun baju-baju lama, bukan berarti ga bisa dipake lagi, lho ya. Asalkan bajunya ga koyak, trus kancing bajunya masih utuh, dan resletingnya masih berfungsi berarti pakaian itu masih sangat layak untuk dipakai.

Tapi, gimana kalo yang ketemu cuman blouse-nya aja ? Atau bawahannya aja ? Gimana cara makenya ? Motif-motif baju lama itu kan banyak yang gak in lagi.

Bener banget.

Kalo harta karun temuan kamu itu adalah pakaian zaman mama kamu muda dulu, biasanya emang modelnya udah ketinggalan zaman ya. Tapi bukan berarti kamu ga bisa pake lho. Pengen tahu caranya, ga, gais ?
Yuk, check this out ya.

Tips Cara Padu Padan Pakaian Lama Agar Matching


1. Polos to Motif, or Motif to Polos

Ini berlaku untuk blouse atau pun rok yang memiliki motif gambar besar. Misalnya rok dengan bunga-bunga yang ukurannya besar-besar. Nah biar itu rok itu kesannya ga menuhin badan kamu, caranya gampang banget, tinggal kamu mix n match aja dengan atasan yang berwarna polos, yang warnanya senada dengan warna dominan pada rok tadi.  Dengan begitu orang-orang ga bakalan ngeh lagi kalo pakaian yang kamu pake itu baju mama kamu dulu. Hihihi..




2. Redam Warna Norak dengan Cardigan

Ga pede pake warna norak ?
Aih, ga zamannya lagi, gais. Karena warna-warna norak itu jika bisa diaplikasikan dengan tepat justru jadi menarik sekali lho. Ga percaya ? Coba aja kamu pake baju dengan atasan berwarna pink dengan rok berwarna kuning. Hhmm.. jangan mengernyitkan kening dulu, deh. Kalo cuman pake dua warna itu aja ya pastilah kamu bakal dianggap es krim berjalan. Yuk, kombinasikan dengan cardigan.



3. Jeans itu tercipta untuk semua

Kamu percaya ga, gais ? Kalo jeans itu adalah bawahan yang tercipta untuk semua atasan. Jadi jangan pernah ragu mengenakan jeans dengan atasan yang modelnya macam. Mau itu old fashion sekalipun, ga bakalan kentara kalo kamu padankan dengan jeans. Cobain deh.



Gimana, gais ?
Masih bingung dengan baju-baju lama kamu ?
Atau jangan-jangan setelah baca artikel ini kamu jadi pengen ngubek-ngubek lemari deh nyari-nyari baju nyokap. Hahaha.. its okay gais, lanjutkan !

Jadi mana satu nih favorit kamu ?




Friday, October 21, 2016

[Review] Great Lesson from Hear Me, a Taiwan Movie

October 21, 2016 0 Comments
Hai, gais.
Lama ga jumpa kita ya, hehe. Ga tau kenapa akhir-akhir ini aku kok stuck gitu, ga tau mo nulis apa. Jadinya saban hari cuman nongkrongin youtube, menonton bermacam tayangan yang akhirnya membawa aku pada sebuah film yang berjudul Hear Me.

Film asal Taiwan ini sebenarnya bukan film baru ya, gais. Kalo dilihat dari waktu unggah dan comment yang masuk, film ini udah tayang sejak tahun 2009 yang lalu. Tapi meskipun bukan film baru, percaya deh ceritanya ga bakalan basi sampai akhir zaman.

Ketika memutuskan untuk mengklik film ini di youtube, awalnya aku ga memiliki ekspektasi apa pun. Bener-bener cuman untuk mengisi kekosongan hati yang menerpa, ttssaaahh. Tapi begitu film memasuki durasi menit ke sepuluh, pemikiranku langsung berubah. Film ini 'sesuatu' banget.

Sinopsis

Film Hear Me ini menceritakan tentang kehidupan penyandang disabilitas dan orang-orang terdekatnya. Adalah Xiao Peng, seorang remaja penyandang tunarungu. Meskipun cacat, Xiao Peng ini cukup berprestasi. Dia adalah salah satu atlit renang dengan catatan waktu yang cukup baik.

Xiao Peng, yang tegar dan berprestasi


Ayahnya seorang misionaris gereja yang telah bertahun-tahun menetap di Afrika. Xiao Peng memiliki seorang adik bernama Yang Yang. Dia normal. Namun karena alasan tertentu, Yang Yang ini menjalani hidup layaknya seorang penyandang cacat juga. Boleh dikatakan dalam semua kesempatan dia selalu berbicara dengan menggunakan bahasa isyarat. Karena itulah Tian Quo seorang pemuda, anak dari pemilik restoran di Taiwan yang sehari-hari sibuk membantu usaha orang tuanya jadi salah paham.

Tian Quo, pemuda tampan, lucu, lugu dan baik hati


Ketika mengantarkan bekal makan siang untuk para atlit yang sedang berlatih di kolam renang, dia melihat Xiao Peng yang sedang asyik mengobrol bersama Yang Yang. Meskipun normal, Tian Quo pernah belajar bahasa isyarat saat ia kuliah dulu, makanya dia pun cukup mengerti dengan apa yang dua beradik itu bicarakan. Sepertinya Tian Quo jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Yang Yang.

Yang Yang, Si Optimis yang selalu ceria dan sangat mencintai kakaknya


Dia pun mengikuti Yang Yang, yang secara tiba-tiba mengalami kecelakaan motor di luar stadion. Dengan menggunakan bahasa isyarat, Tian Quo pun menawarkan diri untuk mengantarkan Yang Yang ke rumah sakit. Sejak saat itu hubungan mereka berdua pun semakin dekat.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ternyata Yang Yang berkerja serabutan. Dia juga menjadi pekerja seni jalanan. Hal ini membuat Tian Quo semakin cinta kepada Yang Yang. Pada suatu malam, setelah Yang Yang usai berkerja, Tian Quo mengajaknya untuk makan malam. Dalam waktu yang sama, Xiao Peng berada di rumah sendirian. Karena lelah setelah seharian berlatih, dia pun ketiduran. Dia tidak tahu, bahwa telah terjadi kebakaran di lantai atas rumahnya. Xiao Peng yang tuna rungu tentu saja tidak bisa mendengar ketika pintu rumahnya di gedor dari luar. Untunglah ada warga yang berhasil mendobrak pintu dan menyelamatkan Xiao Peng.

Seni jalanan, salah satu perkerjaan yang dilakukan oleh Yang Yang


Sementara itu di warung makan, Yang Yang bersitegang dengan Tian Quo gara-gara miskomunikasi. Yang Yang merasa tersinggung ketika Tian Quo membayar makanannya, padahal sebelumnya mereka sepakat bahwa makan malam itu Yang Yang yang traktir. Yang Yang beranggapan bahwa Tian Quo merasa malu karena dia membayar dengan uang receh. Padahal Tian Quo hanya tidak ingin pemilik warung makan menunggu terlalu lama, karena ada pelanggan lain yang juga ingin makan. Dan begitulah, malam itu betul-betul malam yang buruk untuk Yang Yang. Bertengkar dengan Tian Quo, dan setiba di rumah ia mendapati lantai atas rumahnya terbakar, dan Xiao Peng telah berada dirumah sakit.

Scene-scene berikutnya adalah scene yang penuh dengan air mata. Beneran lho gais, aku bener-bener ga bisa menahan tangisku sama sekali ketika menonton Yang Yang dan Xiao Peng yang beradu argumen. Ya, argumen tanpa suara itu berhasil membuatku menahan sebak didada. Bagaimana mereka meyakinkan satu sama lain bahwa mereka saling menyayangi, yang satu bukan beban bagi yang lain, tragedi itu bukan salah siapapun. Yah, adegan demi adegan di film ini memang berhasil menguras emosi.

Pertengkaran tanpa suara yang sangat menguras emosi


Satu bulan berlalu pasca kejadian, Tian Quo masih saja belum bisa melupakan Yang Yang, dan begitu juga Yang Yang sebenarnya juga masih belum bisa melupakan Tian Quo. Kepada Xiao Peng, Yang Yang berkata bahwa ia masih memikirkan Tian Quo, tapi ia tidak berani untuk meneruskan hubungan mereka karena menurut Yang Yang, Tian Quo juga tidak bisa mendengar. Yang Yang merasa tidak yakin bahwa ia akan mampu menjadi telinga bagi mereka berdua. Tapi Xiao Peng meyakinkan Yang Yang, bahwa dirinya sudah bisa untuk mandiri. Meskipun karir renangnya harus sedikit terhambat karena inspeksi akibat peristiwa kebakaran itu, tapi Xiao Peng yakin dengan kemampuannya ia pasti bisa mengerjar ketertinggalannya. Dan dia meminta kepada Yang Yang agar tidak lagi merisaukan dirinya, karena sudah saatnya Yang Yang memikirkan kebahagiaan dirinya sendiri. Dan menurut Xiao Peng, Tian Quo adalah laki-laki yang baik untuk Yang Yang.

Mendengar kata-kata Xiao Peng, Yang Yang pun mendapat pencerahan. Keesokan harinya, Yang Yang mengirimkan gambar-gambar makanan yang sering Tian Quo berikan kepadanya ke restoran Tian Quo. Tian Quo sempat tidak percaya ketika menerima amplop berisi gambar itu dari kedua orang tuanya. Hatinya seakan mau meledak ketika mengenali gambar dalam amplop itu, dan ia pun bergegas berlari keluar untuk mengejar pengirimnya. Tapi hanya sampai pintu, langkahnya terhenti, dan ia kembali ke dalam restoran. Ibunya heran mengapa ia kembali. Tian Quo hanya menjawab sambil bergumam, "kalau aku berhasil menyusulnya, apakah kalian akan menerimanya ?"

Ibu Tian Quo awalnya tidak paham dengan pertanyaan anaknya, tapi setelah ia berpikir beberapa saat ia pun sadar. "Apakah pengiriman gadis yang tidak bisa mendengar itu ?" Tian Quo mengangguk. Kedua orang tuanya saling pandang untuk beberapa saat. Tak lama kemudian ibunya berkata pada ayahnya, "bagaimana kalau sekarang kita mulai belajar bahasa isyarat ? sepertinya mulutku juga sudah cukup lelah berbicara terus." Ayah Tian Quo pun mengangguk semangat,"iya, mari kita lakukan itu. Aku pun sudah lelah mendengar omelanmu." Hahaha... aku suka banget sama ayah-ibunya Tian Quo ini.

Merasa mendapat restu dari kedua orang tuanya, Tian Quo pun berlari keluar, menemui Yang Yang. Dan disinilah ending yang sangat menyentuh hati, yang membuat aku masih ingat cerita film ini dengan detail meski udah beberapa hari berlalu.

Penasaran ga sama endingnya ? Nonton aja sendiri ya .. dijamin baper. Hahaha..

Great Lesson from Hear Me

Kalo aku pribadi nih berpendapat, film ini bermutu banget-nget-nget. Menonton film ini seakan-akan menampar diri sendiri yang kadang masih aja suka iri sama kelebihan orang lain. Tetapi justru lupa dengan semua kelebihan yang Tuhan sudah kasih sama diri sendiri.

Hanya satu hal yang membuat penyandang disabilitas itu berbeda dengan manusia normal. Yaitu kesempatan. Kebanyakan orang-orang normal cendrung meragukan kemampuan yang dimiliki oleh para penyandang disabilitas ini, sehingga mereka pun jarang mendapatkan kesempatan untuk membuktikan kemampuan yang mereka miliki. Padahal jika mereka mendapatkan kesempatan yang sama dengan orang-orang normal pada umumnya, kemampuan yang mereka miliki justru melebihi mereka yang normal.

Kamu tidak percaya ?

Kalau gitu, kamu boleh kenalan dengan suamiku. :)
Dia penyandang disabilitas, tuna grahita sejak lahir. Sampai hari ini, usia pernikahan kami telah lebih dari 7 tahun dan Alhamdulillah dia bisa menafkahi aku dan anak kami tanpa kekurangan sesuatu apa pun. Itu adalah berkat kesempatan yang diberikan oleh perusahaan tempatnya berkerja. Tanpa memandang kekurangannya, mereka memberikan kepercayaan kepada suamiku, dan sudah pasti kesempatan itu tidak akan pernah ia sia-siakan.

Selain suamiku, kamu juga boleh kenalan sama sepupuku. Namanya Antony Saputra. Dia juga penyandang disabilitas, tuna grahita sejak lahir. Tapi soal prestasi jangan ditanya. S1 di Universitas Andalas, S2 di Australia, dan akhir tahun lalu dia mendapat kehormatan untuk menimba ilmu di Washington DC. Semua jenjang pendidikan itu ia dapatkan secara gratis karena beasiswa. Saat ini ia berkerja sebagai PNS di kantor walikota Padang. Dia juga udah menikah. Kalo kamu kepo dengan profil mereka silahkan intip-intip akun FB mereka sepuasnya.

Dan aku yakin, masih banyak penyandang disabilitas lainnya di dunia ini yang pastinya akan bisa memiliki prestasi yang cemerlang jika mereka di beri kesempatan dan kepercayaan yang sama dengan orang-orang normal lainnya.

Yuk.. berlaku adil terhadap mereka. Jangan anggap kekurangan mereka sebagai sesuatu yang membebani kita. Justru dengan memberdayakan kelebihan yang mereka miliki, maka mereka bisa mandiri, berdiri diatas kaki mereka sendiri tanpa harus membebani orang-orang disekitarnya.

Thursday, October 13, 2016

Kepalang Basah, Nyemplung Aja Sekalian

October 13, 2016 0 Comments
Pernah dengar lagu dangdut yang dinyanyiin sama alm. Meggi Z ga ? Judulnya aku lupa, tapi liriknya seperti ini, "terlanjur basah ya sudah mandi sekali .." Kalo kamu adalah generasi era 90-an aku yakin banget pasti pernah denger lirik yang fenomenal itu. Nah.. lirik lagu itu sengaja aku ganti dengan bahasa yang sedikit ekstrim khas memenya anak-anak kekinian itu. Hahaha ..

Menurut kamu nih gais, kira-kira topik apa yang akan aku bicarakan kali ini ?
Lagu dangdut era 90an ?
Biografinya Meggi Z ?
Atau cara terjitu membuat meme ke-kini-an ?
Hihihi.. nggak ding.

Kali ini aku ingin membahas tentang Mario Teguh (selanjutnya aku sebut MaTe) dan Ario Kiswinar (selanjutnya aku sebut MasKis).

Sebenarnya tulisan ini rada-rada telat ya. Secara berita gempyarnya kan udah wara-wiri sejak beberapa bulan yang lalu. Dan pada dasarnya aku juga bukan tipikal orang yang tertarik sama kehidupan orang lain. Kecuali yah orang-orang khusus seperti Song Joong Ki, Lee Min Ho, Lee Jun Ki, Park Bo Gum, Lee Jong Suk, daaaann many others yang gak bakalan habis disebutin satu-satu. Yes, kalo tentang mereka mah aku bakal kepo tingkat dewa, kakaaak. Hehe..

Jadi kenapa dong aku jadi latah ikutan membahas MaTe dan MasKis ini ?

Alasannya simple aja sih, gais. Tanganku jadi geregetan buat nulis karena otakku yang ternyata mulai gatal melihat tayangan demi tayangan yang menceritakan mereka. Hal-hal yang membuat otakku menjadi gatal adalah sanggahan-demi sanggahan yang dilontarkan MaTe itu tentang keabsahan status MasKis sebagai anak biologisnya.

Pertama kali berita ini muncul ke publik, si MaTe bungkam seribu bahasa ketika ditanya tentang kebenarannya. Trus dia muncul lagi dengan pernyataan bahwa MasKis bukan anaknya. Trus muncul lagi pernyataan bahwa MasKis itu adalah anak dari istri pertamanya, tapi bukan anak biologisnya. Atau dengan kata lain si MaTe ini bilang kalo MasKis itu adalah anak hasil hubungan istrinya dengan laki-laki lain. Sekarang pertanyaannya, kenapa ga tes DNA aja kalo memang itu benar ? Toh kalo hasi tes DNA membuktikan bahwa MasKis bukan anaknya masalah inikan kelar. Dan MaTe bisa tuntut balik mereka dengan tuduhan pencemaran nama baik. Gampil kaan ? Gitu aja kok repot.

Yang bikin masalah ini semakin runcing adalah sikap tidak gentlenya MaTe dalam menghadapi pengakuan MasKis ini. Ditambah lagi dengan bertubi-tubinya orang-orang dari masalalu MaTe yang juga angkat bicara dan membenarkan tentang status pernikahan pertamanya itu. Mulai dari ponakan sampai adik kandung MaTe sendiri pun berbicara.

Tapi bukan MaTe namanya dong ya kalo dia ga pandai bicara. Dengan gaya bahasanya yang khas dia tetap bertahan untuk mengelak dengan berkata,"saya bercerai karena istri saya memberikan anak dari laki-laki lain. apakah saya harus memberitahu semua relasi ? Jangan. Itu aib keluarga. Lebih baik anda simpan sendiri. Sampai kapan ? Sampai Tuhan memberi tanda 'Sekarang waktunya.'"

Aku coba kutip pernyataan MaTe tersebut. "Apakah saya harus memberitahu semua relasi ?"
Jika yang MaTe sebut relasi itu adalah teman-teman bisnis dan rekan kerja, maka tentu saja itu ga perlu untuk diberitahukan.

Tapi bagaimana dengan keluarga ?
Adik kandung misalnya ?
Masa iya ga mau memberitahu juga ?
Bukankah pernikahan itu menyatukan dua keluarga ?
Aib satu anggota keluarga adalah aib bagi anggota keluarga lainnya. Keluarga adalah orang-orang terdekat yang sangat layak untuk dijadikan tempat berbagi banyak hal. Makanya sangat aneh jika MaTe tidak menyebutkan satupun alasan yang logis kepada keluarganya ketika ia bercerai dulu.

Bagaimana jika kita balik kondisinya. Bukan istri pertamanya yang selingkuh, tetapi MaTe-nya yang selingkuh. Jika dilihat dari tahun perceraiannya dan tahun dia menikahi istri kedua itu sangat mungkin lho gais. Bercerai di tahun 1993, trus menikah lagi ditahun yang sama. Jika itu kamu nih, gais, diselingkuhi oleh pasangan hingga punya anak, berapa tahun sih bisa tetap bertahan ? Trus jika cerai emangnya bisa langsung nikah gitu dengan orang lain ? Kalo emang iya bisa langsung nikah, berarti udah punya hubungan juga dong sebelumnya dengan yang baru itu ? Berarti potensi si MaTe ini selingkuh juga ada dong ya. Jangan-jangan satu jarinya nunjuk istri pertamanya yang selingkuh, tapi empat jari lainnya mengarah ke diri sendiri ? Nah, lhooo.

"Sampai kapan ? Sampai Tuhan memberi tanda, 'sekarang waktunya.'"
Bener banget Oom MaTe. Sekarang Tuhan emang udah memberi tandaNya agar yang benar tampak benar dan salah tampak salah. Seperti pepatah lama bilang nih, ya. Sepintar-pintarnya orang membungkus bangkai, aromanya bakal kecium juga. Nah, pepatah itu cocok banget untuk kasus ini Oom. Ga peduli mana yang bangkai saat ini, entah pengakuan MasKis itu atau pun kebohongan dari MaTe sendiri. Yang tahu pasti kebenarannya hanya Tuhan dan hati nurani MaTe sendiri. Dan tetep, kembali ke awal tadi, kenapa gak buktiin pake tes DNA aja siiihhh ?

Kepalang basah, nyemplung aja sekalian. Prinsip ini kayanya dipegang teguh sama MaTe.
Kadung cerita ke banyak orang bahwa anaknya cuman 2 dari Bu Lina, yo wes, sampe akhir tetap aja ngakunya cuman dua. Dia ga peduliin lagi mana yang benar dan salah, satu-satunya kebenaran dimata MaTe saat ini adalah dia di zhalimi, nama baiknya di cemarkan, dan pengakuan MasKis itu hanya numpang beken yang UUD alias ujung-ujungnya duit. Iya, dimatanya MaTe, semua sepak terjang MasKis sekarang hanyalah tindakan putus asa seorang amatiran yang membutuhkan batu pijakan yang kokoh agar tenar dan bisa dapat uang dengan cepat. Diundang ke talkshow-talkshow kan dapat bayaran.

Ihh.. alangkah piciknya jika benar MaTe berpikiran seperti itu ?

Sekarang semua berpulang ke hati nuraninya MaTe aja sih.
Kalo memang dirinya se super jargon 'salam super'nya itu, semestinya masalah ini tidak akan jadi viral yang justru jadi blunder untuk menghancurkan karirnya. Seharusnya MaTe bisa menerapkan sendiri petuah-petuah bijak yang sering ia lontarkan kepada masyarakat. Tapi, ya, itu dia. Bicarakan emang mudah, tapi prakteknya cuy, beraaaatt. Jadi ga salah dong kalo orang-orang bilang, "hidup itu ga semudah kata-kata Mario Teguh." Terbukti banget kan, Oom ?

Oh ya, kalo Bu Lina ada mampir ke blog ini, dan membaca tulisan ini, aku mo pesen mie goreng spesial satu, "Bijaklah, Bu. Jadilah penerang yang seterang-terangnya dalam kehidupan MaTe ini. Sebagai wanita yang dinikahi beberapa saat setelah perceraiannya, sangat mustahil jika Ibu tidak mengetahui kebenaran hal ini. Ungkapkanlah yang sebenar-benarnya itu. Jangan biarkan aroma busuk itu menutupi wanginya petuah yang telah disebarkan Oom MaTe selama ini. Kasian Oom MaTe-nya Bu. Terlalu lama ia 'menyimpan aib' itu sendiri."




Gara-gara Serbuan Pangeran, Song Joong Ki Turun Pamor ?

October 13, 2016 0 Comments
Hai K-Drama lovers !

Kalo kamu ditanya, drama apa yang paling bikin baper saat ini ? Kamu jawab apa, gais ?
Jika jawaban kamu adalah Scarlet hearts Ryeo dan Moonlight Drawn by Cloud, yup, toss kita. Drama bertabur pangeran ini memang bikin baper habis ya gais.

Kisah cinta segitiga antara Hae Soo, Pangeran ke-8 Wang Wok dan Pangeran ke-4 So emang bikin penggila K-Drama jadi ga sabaran nungguin hari Senin. Belum lagi pesona Park Bo Gum yang nyentrik habis sebagai putra mahkota di Moonlight Drawn by Clouds. Gara-gara 2 drama ini ga ada lagi kamus "I Dont like monday" dalam hidup para K-Drama lovers. Bener ga, gais ?

Tapi beneran ga sih, gara-gara serbuan para pangeran ini pamor Song Joong Ki jadi turun ?

Yuk.. kita coba analisa dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

1. Mesin penelusuran Google

Jika kamu mengetikkan nama 'Song Joong Ki' sebagai keyword pada google, maka hasilnya adalah 669.000 dalam 0.53 detik. Berbeda jauh dengan hasil yang di dapat ketika Descendant of the Sun masih tayang dulu. Saat itu untuk keyword dengan nama Song Joong Ki mencapai 6 juta lebih lho, gais.

Sementara jika keyword diganti dengan nama Lee Jun Ki hasilnya adalah 10.900.000 dalam 0.32 detik. Park Bo Gum hasilnya adalah 2.880.000 dalam 0.43 detik, dan Kang Ha Neul hasilnya adalah 703.000 dalam 0,55 detik.

Ini adalah salah satu bukti bahwa meskipun drama fenomenal Descendant of The Sun sudah lama berakhir, ternyata Song Joong Ki masih sangat populer di kalangan netizen.


2. Page 1 Google dengan Keyword Aktor Korea Terpopuler tahun 2016

Dari 10 website berbeda yang berada di halaman pertama Google yang menyajikan artikel dengan judul Aktor Korea terpopuler tahun 2016, maka semuanya menyebutkan nama Lee Min Ho di dalam daftar aktor korea terpopuler di tahun 2016 versi mereka. Dan dari 10 website itu juga hanya 5 diantaranya menyebutkan nama Song Joong Ki sebagai salah satu aktor korea terpopuler di tahun 2016.

10 website yang aku maksudkan itu adalah sebagai berikut :
  • www.semdrama.net
  • www.setangkai.com
  • www.eibroo.com
  • www.sinopsisfilm21.com
  • www.republika.co.id
  • www.onthespottv7.com
  • www.viva.co.id
  • www.ngebro.com
  • www.harianpost.co.id
  • www.solo.tribunnews.com

Padahal kita semua tahu, di tahun 2016 ini tidak ada drama Lee Min Ho yang tayang, tetapi di mata para netizen nama Lee Min Ho masih saja melekat sangat kuat. Gimana jadinya kalo ntar drama terbarunya yang dibintangi bareng Jun Ji Hyun itu tayang ya ? Hmm.. sepertinya pamor Lee Min Ho bakal semakin meroket deh. Saat ini saja, teaser untuk drama The Legend of the blue sea udah di tonton sebanyak ribuan kali. Padahal jadwal tayang drama ini masih jauh banget lho, yaitu sekitar tanggal 1 atau 2 November nanti. Sepertinya penonton sudah gak sabar untuk menyaksikan akting memukau dari Lee Min Ho dan Jun Ji Hyun yang bakal menjadi putri duyung itu, ya, gais.

Sementara untuk Song Joong Ki sendiri saat ini dia sedang sibuk menyelesaikan syuting film terbarunya bersama So Ji Sub yang kabarnya berjudul Battleship Island. Di youtube sendiri  antusiasme penonton pun udah ga terbendung lagi. Semua berita yang menyebutkan tentang Battleship Island laris manis ditonton oleh ribuan pasang mata.



3. Ajang penghargaan

Beberapa bulan terakhir, di Korea sana sudah berlangsung beberapa ajang penganugrahan penghargaan untuk aktor dan aktris drama Korea. 

Dari 2 ajang yang paling bergengsi itu Song Joong Ki berhasil menyabet 6 trophy, 3 diantaranya adalah trophy untuk kategori couple bersama belahan jiwa terdahsyat yaitu Song Hye Kyo. Berikut aku rangkum deretan penghargaan yang diraih oleh Song Joong Ki sepanjang tahun 2016 ini.

a. Baeksang Arts Award (Jun 2016) untuk kategori Couple bersama Song Hye Kyo
  • Popularity Actor & Actress TV 
  • iQIYI Global Star Awards


b. Seoul International Drama Awards (Sept 2016)
  • Outstanding Korean Actor


c. APAN Star Awards
  • Grand excellent Awards
  • Best Couple Awards (bersama Song Hye Kyo)
  • Best APAN Star Awards 


Tuuhh.. kaan.. panen awards kan ya. Itu berarti pamor Song Joong Ki ga turun sama sekali. Jadi kalo ada rumor yang mengatakan bahwa pamor oppa Joong Ki sedang turun, ga usah di percaya ya gais. Karena udah terbukti banget kok, mau itu di dunia online atau pun dunia offline, orang-orang masih ga bisa lupa dengan Kapten Yoo Si Jin yang keren ini.

Keep fighting, ya, oppa !
Saranghae ..














Monday, October 10, 2016

Ketika Ide Kreatifmu Dibilang "Kurang Kerjaan"

October 10, 2016 0 Comments
Yuhuuu.. aku datang lagi, gaiiss... Dua minggu lebih ga nongol, akhirnya aku nongol lagi di blog yang hampir lumutan ini. Hihi..

Kali ini aku mo cerita tentang ide kreatif.

Kamu pernah ga gais, ketika sedang ngerjain sesuatu yang menurut kamu cukup kreatif  tapi dikatai orang 'kurang kerjaan' ?

Kalo aku pernah tuh, gais.
Rasanya sedih banget lho denger kata-kata itu.

Jadi ceritanya, beberapa bulan yang lalu aku mendapat info tentang lomba ide kreatif dalam menstimulasi kecerdasan majemuk anak yang diselenggarakan oleh Morinaga Chil Go dan Kalbe Nutritionals. Awalnya aku juga ga begitu pede buat ikutan lomba sejenis itu. Alasannya klasik banget, aku beranggapan bahwa lomba-lomba sejenis itu cuman buat promo doang dan pemenangnya pasti udah diatur. Ikkhh... picik banget ya pikiranku ??

Tapi melihat tawaran hadiah yang begitu menggiurkan, dengan total nilai 3 milyar aku pun langsung berubah pikiran dan pengen coba untuk ikutan. Targetku saat itu ga muluk-muluk, dapat hadiah hiburan yang paket susu itu pun udah syukur banget.

Jadi setelah memutuskan untuk mencoba ikutan, sepulang menjemput Aira dari sekolah, aku pun langsung mampir di Alfamart, beli susu Morinaga Chil Go trus struknya aku kirim via pos. Sehari berselang, aku pun menerima SMS yang isinya berupa kode unik. Okkeh, fix, berarti aku tinggal daftar trus submit idenya di website penyelenggara.

Malamnya, aku bengong sendiri di depan tivi sambil mematut-matut 6 botol Morinaga Chil Go yang udah kosong. Iyyaahh... isinya mah udah di embat Aira sepulang sekolah tadi.. hihihi. Satu jam berlalu, dan aku masih belum mendapatkan ide yang pas untuk ku kirim. Dan untuk malam itu aku menyerah, dan memutuskan untuk memasukkan semua botol bekas itu kedalam kardus dan aku pun masuk kamar. Tidur.

Keesokan harinya, adalah hari Sabtu, seperti biasanya aku kerja cuma sampe pukul 2 siang. Sepulang kerja aku kembali duduk manis didepan hamparan botol bekas semalam. Dan tiba-tiba entah dari mana datangnya, sekonyong-konyong aku jadi teringat dengan Aira yang sangat menyukai matematika.

Untuk anak seumuran dia yang masih 6 tahun menurut aku udah cukup lumayan karena dia bisa menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan sederhana di luar kepala tanpa bantuan alat hitung. Hati aku pun tergelitik untuk menstimulasi kecerdasan matematik logisnya dengan memperkenalkan hitungan perkalian.

Kalau dilihat di buku-buku sekolahnya, hitungan perkalian memang belum menjadi materi pelajarannya. Tapi aku ingin memberinya stimulasi agar dia tidak merasa canggung lagi jika suatu saat berhadapan dengan materi itu. Dan tercetuslah ide untuk membuat mainan yang memuat unsur perkalian tadi. Aku pun menamainya Sempoa Perkalian Dari Botol Bekas.

Silahkan dibaca Stimulasi Kecerdasan Matematik Logis dengan Sempoa dari botol Chil Go

Ketika membuat Sempoa Perkalian ini aku sempat perlakuan yang ga enak lho dari orang-orang.
Ada yang tatapannya aneh kaya bertanya "apaaalah yang dibuat oleh bunda Aira itu ?"
Ada yang nyinyir, "kerjaan banyak, dia malah bikin hal yang ga jelas."
Ada juga yang komen dengan nada ngejek, "itu kerjaan orang kurang kerjaan."

Menerima perlakuan seperti itu sebenarnya hati ku terasa teriris lho kakaaakkk. Huhuhu..
Rasanya pengen berhenti saat itu juga. Rasanya pengen buang semuanya, trus kembali ke dapur, ke sumur trus ke kasur. #Eh.

Tapi, hati kecilku berbisik lagi, "total hadiahnya 3 milyar lho Mer, masak lo mo nyerah gitu aja."
Yes, aku terlecuti lagi, gais. Aku budekin telinga kiri, aku budekin telinga kanan, trus seakan pake kaca mata kuda, aku teruskan untuk membuat Sempoa Perkalian dari botol bekas Chil Go tadi.

Hari Minggunya, adalah hari yang sangat menentukan, karena adalah saatnya Sempoa Perkalian dari Botol Bekas tadi untuk digunakan oleh Aira. Awalnya sempat kuatir Aira ga bakalan paham. Tapi alhamdulillah banget, satu kali dijelasin Aira langsung ngerti. Setelah mencoba beberapa hitungan perkalian, aku pun memutuskan untuk langsung merekamnya menjadi video.

Dan di sini ada lagi halangannya... huhuhu...

1. Serbuan lalat dan agas

Gak tau dari mana datangnya, seminggu terakhir kampung kami di serbu oleh kawanan lalat dan agas. Mo rumah bersih mengkilap dan semerbak mewangi pun gerombolan lalat tetap aja masuk dan menari-nari di ruang tamu. Dan itu mengganggu banget saat perekaman video. Kalo teman-teman udah menonton video rekamannya pasti ada lihat tuh, diawal-awal Aira sempat beberapa kali menepuk pipinya karena serangan agas. Hahaha.. tapi.. show must go on kaann. Yup, kita ga hiraukan itu, dan tetap melanjutkan syuting. Hehehe ..





2. Panggilan tugas yang ga habis-habis

Baru take beberapa detik, tiba-tiba terdengar panggilan di depan rumah.
"Buuukk... beelliiiii..."
Ternyata ada orang yang mo beli gas.

Baru aja duduk mo mulai lagi, terdengar lagi suara.
"Kaakkkk ... ooo... kaaakk"
Ada orang yang mo nempel ban. Padahal kita kedai kelontong, dari mana idenya sampe kepikiran mo nempel ban ???

Sebelum masuk lagi ke rumah, beberapa menit aku tunggu di kedai, kalo-kalo ada lagi orang yang mo belanja. Lima belas menit berlalu, tidak ada satupun tanda-tanda kehidupan di kedai, aku pun kembali ngambil handphone untuk lanjut rekam video Aira dan Sempoa Perkalian dari botol bekas.

Dan alhamdulillah, lima menit berlalu berlangsung lancar. Tapi begitu memasuki menit ke enam, terdengar lagi seruan, kali ini bukan dari depan rumah, tapi dari belakang rumah.
"Mer, udah pukul 10 lho, minuman tukang jangan sampe lupa."
Kali ini mama mertua yang kasih instruksi. Yo wes, handphone tak gulung lagi, dan aku pun melipir ke dapur.
Hahahaha..

3. Sinyal cetek dan Quota pun cekak

Finally, video rekaman Aira dan Sempoa Dari Botol Bekas Chil Go pun rampung juga. Tanpa melakukan edit apa pun aku pun langsung mengunggah video berdurasi 12 menit itu di youtube.

Dan drama pun masih berlanjut sampai disini.

Quota internet ternyata habis. Ampuunnn dijeee. Mana disekitar rumah ga ada yang jual pulsa lagi. Dan untungnya ada SMS banking BRI. Alhamdulillah, urusan quota pun teratasi. Aku lanjut mengunggah lagi.

5-10-20-30 menit berlalu unggahan masih aja bertahan di angka 5%. Glek .. kalo begini ceritanya bisa-bisa makan waktu berjam-jam iniiii. Yah, beginilah resiko jadi blogger primitif yang udah tau domisili di daerah minim sinyal lha tetap aja maksa mo upload video, bukan salah sinyal juga kaleee..

Ye .. lah .. mo ngeluh pun tak de guna. Dari pada berkeluh kesah tanpa solusi, aku pun membawa handphone ke luar rumah. Jalan ke kanan, dapat 2 garis. Jalan ke kiri cuma satu baris. Oke, aku pun lanjut jalan lagi ke kanan, trus..trus.. sampe ke pos ronda, sinyalnya malah hilang. Apes dah. Balik lagi ke tempat semula, aku naik ke atas kursi, yeaayy.. dapat 3 baris. Dan aku pun bertahan di posisi itu sampai unggahan selesai. Wkwkwkwk..

Perbuatan Baik Gak Ada yang Sia-sia


Aku ingat banget petuah almarhumah ibuku ini.
"Jangan pernah menyerah dalam berbuat baik, perbuatan baik itu gak ada yang sia-sia."

Dan sampai kapan pun aku akan berpegang teguh pada wejangan mendiang ini. Dan terbukti banget lho gais. Ide yang aku rekam penuh perjuangan itu akhirnya terpilih sebagai pemenang ke dua, dan untuk itu Aira berhak mendapatkan dana pendidikan senilai Rp300 juta. Glek .. 300 juta lho gais, angka nolnya ada 8.



Aku terharu banget sampe-sampe tanpa sadar teriak kenceng ketika membaca pemberitahuannya di email. Dan berteriak makin kenceng ketika membuka website penyelenggara dan melihat foto Aira terpajang pada nomor urut dua.



Melihat itu semua, lupa sudah semua tatapan aneh orang-orang, lupa sudah semua ucapan-ucapan yang tanpa support itu, lupa sudah semua gangguan-gangguan yang sempat bikin kesel itu. Semuanya berganti dengan kata syukur, dan segala puji pada Yang Maha Kuasa.

Ayo teman-teman, aku ga akan bosan-bosan mengajak kamu semua untuk ikutan lomba ini. Ga usah malu, ga usah minder dengan ide yang kamu miliki. Dan juga ga usah hiraukan semua nada pesimis yang mengitari. Tuhan itu punya caranya tersendiri untuk menunjukkan kepada dunia bahwa yang niat yang tulus, usaha dan doa yang tanpa henti pasti punya tempat di sisiNya. Teruskan aja, rejeki itu kan ga ada pintunya. Dia bisa datang dari mana saja. Yang penting usaha, doa, usaha, doa, begitu terus.

Silahkan dibaca Bekali Masa Depan Anak dengan Stimulasi Kecerdasan Majemuk

Oke gais ?

Jadi apa idemu hari ini ?