Saturday, June 17, 2017

3 Mainan DIY Projects Untuk Mengalihkan Perhatian Anak Dari Mainan Yang Berpotensi Bahaya

June 17, 2017 0 Comments

Yuuhuuu. Kali ini aku mau cerita keseruan ramadan di keluarga kami. Tahun ini bener-bener sangat istimewa, nih, dibandingkan dengan ramadan tahun-tahun sebelumnya. Karena, untuk pertama kalinya Abi bersaudara ngumpul dengan formasi lengkap. Yeay !

Dan ramadan kali ini juga semakin istimewa bagi Aira, bukan hanya karena ini adalah ramadannya yang ke dua berpuasa penuh, tetapi karena semua saudara sepupunya juga berkumpul bersama. Hmm ... jadi bisa dibayangkanlah bagaimana tumpah ruahnya anak-anak di rumah kami saat ini. Dari yang baru brojol, batita, sampe si kakak tertua yang udah 9 tahun. Komplit, dah. Semua ruangan full oleh mereka dan mainannya. Hahaha.

*lap keringaaaat*

E ... tapi, ya. Berhadapan dengan anak-anak yang sedemikian rupa itu ternyata warbiasa, yak. Permintaan mereka banyak, dan si tante cantik nan seksi ini adalah sasaran terempuk bagi mereka untuk dijadikan sasaran permintaan yang aneh-aneh. Dari yang minta dibuatin mainan, sampe minta dianterin pergi main mandi bola. Untunglah tante ini punya waktu luang yang cukup, sehingga sampe hari ke 20 puasa masih setrong buat menuhin semua permintaan mereka.

*idih, sok punya waktu luang, bilang aja ga da kerjaan karena urusan dapur udah di pegang sama senior semua. Hihihi*

Eh ... ini beneran sesuatu banget, kan, yah. Kapan lagi coba akika bisa bebas dari periuk-kuali dan segala rupa itu kalo bukan di saat-saat ini ? Tssaah. *kibas kerudung*




Bicara soal mainan, sekarang kan lagi trennya mainan fidget finger, tuh. Dari sekian banyak anak-anak yang ngumpul itu, ternyata si kakak yang 9 tahun udah melek tuh sama mainan yang katanya lagi kekinian ini. Jadi, sore kemarin dia merengek-rengek sama ayah bundanya minta di belikan mainan fidget finger. Entah karena tidak paham mainan fidget finger itu apa, entah karena pusing mendengar rengekan anaknya, yang pasti abang ipar tanpa pikir panjang meminta aku untuk menemani anaknya mencari mainan itu.


Padahal, aku sendiri tidak merekomendasikan mainan ini untuk Aira. Karena dari berita yang aku tonton, sudah ada beberapa kecelakaan terjadi akibat mainan ini. 

Berawal dari permintaan si kakak tadi, akhirnya terjadilah diskusi seputar mainan yang aman dan nyaman untuk anak.

Kami semua sepakat bahwa dunia anak-anak adalah bermain. Lewat bermain anak-anak mendapatkan stimulasi untuk kecerdasan majemuknya. 

Perkembangan teknologi yang sedemikian pesatnya, membuat para produsen mainan anak-anak berlomba-lomba menciptakan mainan untuk memenuhi permintaan pasar. Sayangnya, tidak semua mainan yang dijual itu baik dan aman untuk dimainkan oleh anak. Dan itulah tugas kita sebagai orang tua yang memfilter mainan apa yang cocok untuk diberikan kepada anak.

Untuk urusan mainan anak-anak ini, aku sendiri adalah tipikal orang tua yang cukup terbuka. Meski lebih nyaman dengan mainan-mainan yang aku buat sendiri, tetapi aku tidak anti dengan mainan-mainan yang dijual di pasaran.

Ada beberapa pertimbangan yang aku lakukan sebelum membelikan mainan untuk anak.
1.       Cocok atau tidak dengan usia anak
Sebelum membelikan anak mainan yang ia minta, terlebih dahulu aku cari informasi tentang mainan itu. Sudah pantas atau belum si anak untuk memainkannya. Jika mainan itu belum cocok untuk anak seusianya, ya, aku pasti tidak akan belikan.

2.       Keamanannya
Seheboh dan sekeren apa pun mainan yang beredar saat ini, tetapi jika berpotensi membahayakan keselamatan anak, maka aku tidak akan pernah membelikannya untuk anak. Dari pada harus menyaksikan anak-anak terluka oleh mainannya, aku memilih untuk memberikan penjelasan dan pengertian tentang resiko dari mainan itu kepada anak. Awalnya memang sulit, karena anak pasti sulit untuk menahan dirinya dari keinginan untuk memiliki mainan itu, apalagi jika teman-teman sepermainannya banyak yang memainkan barang yang sama. Tetapi dengan terus memberikan penjelasan tentang bahayanya, alhamdulillah anak-anak pun mengerti.

3.       Fungsi edukasinya
Sebuah mainan, secara kasat mata memang hanyalah sebuah benda yang dijadikan alat untuk bermain oleh anak. Tetapi sebenarnya mainan-mainan itu juga sebagai sarana untuk memberi stimulasi pada kecerdasannya. Nah, jika di hadapanku terdapat pilihan mainan yang harganya mahal tetapi memiliki fungsi edukasi, dan mainan murah tetapi ga ada manfaat edukasinya maka aku tidak akan keberatan untuk membeli yang lebih mahal. Yang pasti harganya masih terjangkau, dan tidak mengganggu pos-pos biaya rumah tangga lainnya.

4.       Harganya
Pada poin No. 3 aku sudah singgung tentang harga mainan. Aku adalah penganut paham bahwa mainan itu gak boleh yang mahal-mahal. Selain mubazir, mainan mahal juga bisa mengancam keselamatan isi dompet. Hahahaha ...

5.       Kemungkinan untuk dibuat sendiri
Ketika berhadapan dengan mainan yang dijual di pasaran, sebelum membeli aku pasti selidiki dulu, kira-kira bisa gak ya dibuat sendiri di rumah ? Kalo rasa-rasanya aku bisa buat yang kurang lebih sama, ya, kenapa harus beli, sih ? Kan pemborosan. Dan pemborosan itu bukan bagian dari iman. Yuuukk, yaaaa ! Seperti slime itu, lho, gais. Dari pada beli dengan harganya sekian, mending buat sendiri,kan, ya ? *iyain ajaaa*

Kembali ke permintaan si kakak tadi, ya.

Setelah melalui diskusi yang cukup panjang, abang ipar dan istrinya akhirnya ngeh juga fidget finger itu apa. Dan mereka pun sepakat kalo mainan itu tidak cukup baik untuk dimainkan oleh anaknya.

Oh ya, dari tadi panjang lebar bilang mainan yang berpotensi bahaya, emangnya mainan seperti apa sih ?

Aku mengkategorikan sebuah mainan berpotensi bahaya jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

💀Memiliki sisi yang tajam
💀Terbuat dari zat kimia
💀Terdapat unsur pornografi
💀Memiliki bagian-bagian terkecil yang membuat anak beresiko tersedak
💀Memiliki aroma yang tajam
💀Terdapat zat warna yang mudah luntur



3 Mainan DIY Projects Untuk Mengalihkan Perhatian Anak Dari Mainan Yang Berpotensi Bahaya.


Jadi untuk mengalihkan perhatian si kakak dari fidget finger, aku pun mencoba membujuknya untuk ikut membuat mainan sendiri. Pertamanya dia gak begitu tertarik dengan ide yang aku usulkan. Tapi karena bahan-bahan dari barang bekas berupa kardus, botol, dan lain-lain sudah aku keluarkan, akhirnya rasa penasarannya pun muncul juga.

Sempoa Perkalian Dari Botol Bekas

Sebelumnya aku mau cerita dulu. Jauuuh sebelum si kakak rewel dengan mainan fidget finger, Aira dulu sempat merengek-rengek minta di install-kan game online. Saat itu sedang boomingnya game pokemon go, yang menurut aku belum cocok untuk dimainkan oleh anak-anak seumuran Aira. Terlebih lagi, beberapa insiden pun terjadi akibat dari permainan ini. Bahkan yang terburuk ada anak yang jadi korban penculikan saat sedang memainkan game pokemon go.

Nah, untuk mengalihkan perhatian Aira dari game pokemon go kala itu, dia pun aku ajak untuk membuat mainan ala DIY Projects, yaitu Sempoa Perkalian dari botol bekas. Mainan ini memiliki manfaat edukasi yang sangat tinggi, karena secara tidak langsung mengajarkan anak cara berhitung perkalian dengan cara yang menyenangkan.

Bahan :

  • 6 buah botol susu bekas
  • 6 buah sedotan (masing-masing disambung hingga menjadi 3 batang sedotan)
  • Kotak bekas
  • Lem
  • Gunting
Cara membuat :
  • Potong bagian kepala botol, kemudian lobangi bagian bawahnya
  • Buat empat buah kolom pada botol, lalu beri nomor berurut sesuai kelipatan perkalian
  • Masukkan sedotan melalui lobang pada bagian bawah botol
  • Gabungkan botol pertama dan kedua dengan menggunakan lem
  • Lobangi satu sisi kotak seukuran sedotan, kemudian pasanglah botol tadi pada bagian dalam kotak, dengan sedotan sebagai penyangganya.
  • Pada salah satu sisi kotak, buat nomor 1-10
  • Dan sempoa siap untuk di gunakan
Yuk, intip keseruan Aira saat memainkan mainan Sempoa Perkalian dari botol bekas ini.



Count-Choose and Make A Step

Untuk mengalihkan perhatian si kakak dari mainan yang berpotensi bahaya, kali ini aku buat mainan berbentuk puzzle, yaitu Count – Choose and Make A Step. Permainan ini bertujuan untuk memberi stimulasi kecerdasan matematis sekaligus kinestetik dan visual spasial juga.

Sebelum memainkan permainan ini, terlebih dahulu kita siapkan alat dan bahan sebagai berikut :

  1. Kotak bekas
  2. Kertas HVS
  3. Gunting
  4. Lem kertas
  5. Spidol
  6. Hadiah/reward
Cara membuatnya mudah sekali, dengan cara sebagai berikut :
  1. Gunting kotak bekas menjadi beberapa lembar, kurang lebih 20 lembar
  2. Pada kertas HVS tulis soal perhitungan sederhana berikut dengan hasilnya (ada hasil yang nilainya BENAR dan juga ada hasil yang nilainya SALAH)
  3. Tempelkan kertas HVS yang telah berisikan soal tadi pada lembaran kotak bekas yang telah dipotong tadi.
  4. Untuk tiap-tiap soal, sediakan lembaran instruksi 2 lembar, yang isinya Jika BENAR ..., Jika SALAH ...
  5. Sediakan lembaran Start, lembaran Finish dan lembaran penilaian akhir.
  6. Sediakan hadiah kecil dan letakkan pada kotak tertutup pada garis Finish.
Cara bermain :
  1. Susun semua soal (dengan posisi tertelungkup) sedemikian rupa, sehingga pilihan yang benar akan membawa anak pada kotak reward.
  2. Minta anak untuk berdiri pada lembaran Start.
  3. Minta anak untuk membalikkan lembaran soal pertama dan membaca dengan keras perhitungan yang tertera di atasnya.
  4. Minta anak untuk menilai jawaban atas perhitungan tersebut. BENAR atau SALAH ? 
  5. Setelah anak menentukan pilihannya, arahkan dia untuk mengikuti petunjuk pada lembaran instruksi.
  6. Jika pada setiap soal perhitungan anak berhasil memilih dengan tepat, maka anak akan sampai pada garis Finish.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat video si kakak berikut ini ya :



Puzzle Nada

Lha ... baru aja kelar di kakak dibuatkan mainan, eh ... Aira pun muncul dan minta dibuatkan mainan juga. Ya, udah, mumpung bahan-bahan dari barang bekasnya masih ada, aku pun buatkan mainan untuk Aira. Kali ini mainannya berupa Puzzle Nada yang selain memberi stimulasi kecerdasan musikalnya, mainan ini juga bisa memberi stimulasi untuk kecerdasan visual spasialnya. Jadi sekali merengkuh dayung, dua pulau terlampaui, deh. Hahaha. Dan yang terpenting sekali anaknya juga suka dan have fun dengan mainannya, ya.

Cara membuatnya sebagai berikut :
  1. Buatlah Papan Puzzle dari lembaran karton tebal (boleh dari dus bekas) yang telah di potong, dan ditulisi nada sebuah lagu.
  2. Kemudian siapkan kepingan-kepingan puzzle yang berisikan not angka.
  3. Mintalah anak untuk menyusun kepingan puzzle itu pada papan puzzle sesuai dengan notasi dan gambar yang tepat.
  4. Setelah selesai, mintalah anak untuk memainkan notasi tersebut pada alat musik.
  5. Kemudian minta dia untuk menebak judul lagu tersebut.
Yuk, lihat keseruan Aira bermain Puzzle Nada di video berikut ini.



Dibeli Atau Dibuat Sendiri, Mainan Harus Aman dan Nyaman Untuk dimainkan oleh anak.

Aku pernah ditanya oleh beberapa orang dekat, “buat apa sih repot-repot bikin mainan itu ? sebentar dimainkan juga udah rusak. Mending beli ajalah. Lebih praktis.”

Hmmm ... Bener, sih, yang mereka bilang.

Mainan yang aku buat sendiri ini daya tahannya memang ga seperti mainan yang udah jadi. Ya, harap maklumlah, ya. Namanya aja mainan dari barang bekas, ya, jelas gak akan setahan mainan buatan pabrik.

Tetapi mereka yang nanya-nanya itu lupa. Mainan buatan sendiri itu memang cepat rusak, tetapi ada manfaat lain yang di dapat dari mainan buatan sendiri ini selain sekedar kata hemat.

Manfaat membuat mainan sendiri untuk anak.

1.       Melatih kreatifitas anak
Membuat mainan sendiri dari barang bekas secara tidak langsung telah melatih anak untuk menjadi manusia yang kreatif. Kelak dia akan tumbuh menjadi manusia yang  berpikiran terbuka, bahwasanya tidak semua barang bekas itu menjadi sampah.

2.       Mengurangi tumpukan sampah
yangkanlah jika semua karton dan botol bekas di dunia ini dibuang ke tempat sampah tanpa didaur ulang. Betapa banyaknya tumpukan sampah di dunia ini. Nah, membuat mainan dari barang bekas ini sedikit banyaknya telah mengurangi jumlah sampah di dunia ini.

3.       Melatih kesabaran pada anak
Memainkan mainan hasil DIY Projects mau tidak mau anak harus lebih hati-hati karena rentan rusak dan pastinya tidak tahan lama. Selain itu dengan melibatkan anak dalam proses pembuatannya juga melatih kesabaran anak bahwa untuk mendapat sesuatu haruslah melalui sebuah proses.

4.       Cara lain untuk mendidik anak untuk lebih berhemat
Dengan membuat mainan DIY Project, kita juga melatih anak untuk menjadi lebih hemat karena tidak harus membeli mainan lagi.

5.       Mengenalkan anak untuk memanfaatkan barang bekas
Dengan membuat mainan DIY Project dari barang bekas, kita juga mengajarkan anak untuk memanfaatkan barang bekas. Sehingga tidak semua barang bekas dijadikan sampah.


Keseruan Bermain Jangan Sampai Mengganggu Kesehatan Anak.


Sebagai orang tua kita pasti merasa senang saat anak-anak terlihat gembira kala bermain. Saking senangnya kita pun terkadang lupa untuk mengingatkan anak agar tetap mengutamakan kesehatannya.

Satu hal yang harus selalu orang tua perhatikan saat anak sedang asyik bermain adalah jangan sampai anak kelelahan.

Karena udah bukan rahasia lagi, anak kalo lagi asyik bermain pasti lupa makan, lupa minum, lupa tidur dan lupa istirahat. Akibatnya tubuh pun mengalami kelelahan. Dan ini sangat membahayakan kesehatan anak, karena anak bisa demam.

Oh ya, aku ada sedikit tips, nih. Gimana caranya agar anak cepat pulih disaat demam.
1.       Orang tua jangan panik
Ketika suhu badan anak tinggi, tidak sedikit orang tua yang merasa panik, sehingga tidak tahu harus berbuat apa dalam waktu cepat. Padahal kecepatan dan ketepatan dalam penanganan demam ini sangat menentukan proses penyembuhannya. Semakin cepat anak diberi obat, maka semakin cepat anak bisa sembuh.

2.       Kompres anak dengan air hangat (hindari penggunaan air es dan alkohol)
Sebagian orang menggunakan air es atau alkohol untuk mengompres anak. Tetapi aku kurang sepakat untuk menggunakan dua hal itu. Air es yang suhunyan terlalu dingin bertolak belakang dengan suhu tubuh anak yang sedang tinggi, sehingga akan membuat tubuh anak kaget, dan ini bisa beresiko anak mengalami kejang. Sedangkan penggunaan alkohol tidak sesuai menurut agama. Makanya aku memilih untuk mengompres anak dengan air hangat.

3.       Beri pakaian yang tipis, tapi berbahan katun (menyerap keringat)
Pakaian yang tebal memang membuat anak cepat berkeringat, tetapi keringatnya jadi terkurung di balik kain yang tebal, membuat kain jadi lembab sehingga berpotensi mendatangkan penyakit lainnya seperti penyakit kulit berupa gatal dan ruam. Selain itu badan yang panas akan semakin terasa panas karena sirkulasi udara ke kulit tidak berjalan lancar.

4.       Beri anak minum air putih yang banyak.
Banyak minum membuat anak menjadi sering buang air kecil. Ini bagus, karena panas tubuh bisa keluar lewat air seni, sehingga mempercepat turunnya panas.

5.       Beri obat penurun panas
Langkah 1-4 tidak akan ada artinya jika anak tidak diberi obat penurun panas. Obat penurun panas ini berfungsi untuk melawan virus demam. Selain itu juga berfungsi untuk menghilangkan rasa nyeri yang menjangkiti tubuh disaat demam.

Syukurlah saat ini obat demam anak sudah dapat diperoleh dengan mudah tanpa harus membawa anak ke dokter. Aku sendiri selalu sedia termometer dan obat penurun panas di rumah. Ketika Aira sudah mulai menampakkan gejala demam seperti lesu, suhu badan lebih hangat dari biasanya, aku segera cek suhu badannya dengan termometer. Jika suhunya sudah di atas 37,50C aku pun segera memberinya obat penurun panas. Biasanya kalau sudah dikasih obat demam Aira segera turun, dan keesokan harinya dia pun normal kembali.


***

Kesimpulannya.
  • Bermain adalah salah satu sarana belajar bagi anak, maka orang tua harus memfasilitasi anak dengan ragam permainan yang aman, nyaman dan bernilai edukasi.
  • Dibeli atau dibuat sendiri, mainan harus aman dan nyaman untuk dimainkan oleh anak.
  • Dalam bermain anak-anak harus tetap berada dalam pengawasan orang tua, terlebih lagi kesehatannya, jangan sampai anak kelelahan karena terlalu asyik bermain. Kelelahan bisa membuat anak jatuh sakit.
  • Jika anak sakit, orang tua jangan panik. Segera obati anak dengan obat yang sudah di percaya.

Nah, ini ceritaku tentang mainan yang aman dan nyaman untuk anak.
Kalo kamu gimana, gais ?
Ada cerita seru, kah ?
Yuk, share di kolom komentar, ya.

Wednesday, June 14, 2017

Damainya #Sehatea Dalam Perbedaan

June 14, 2017 0 Comments
Berbicara tentang perbedaan, bisakah kamu bayangkan jika lukisan dibuat dengan satu warna ? Hmm ... pasti gak ada indahnya sama sekali, kan ? Kita semua pasti sangat paham, sebuah lukisan tampak indah karena di atasnya dituang bermacam-macam warna. Perbedaan warna itulah yang memberikan keindahan pada sebuah lukisan.

Begitu juga pada sebuah lagu, yang pastinya hanya akan terdengar merdu karena terjadinya harmonisasi nada dari notasi yang berbeda. Apa iya mungkin tercipta lagu dengan satu tangga nada saja ? Pastinya, tidak, kan ?

Daaan, yang tak mungkin bisa dipisahkan dari kehidupan manusia adalah jenis kelamin yang berbeda. Kalau semua manusia dilahirkan dalam bentuk dan rupa yang sama, mungkinkah kita akan mengenal cinta ?

Makanya aku pun menarik kesimpulan, bahwa sejatinya perbedaan itu sangatlah penting dalam kehidupan. Karena perbedaan bisa menghadirkan keindahan, mampu memberikan kekuatan, dan juga bisa menciptakan kebahagiaan.

Tapi mengapa yang terjadi akhir-akhir ini justru sebaliknya, ya ?

Perbedaan justru menjadi suatu ancaman yang menakutkan, sehingga menyebabkan sebagian orang mampu berbuat anarkis demi menyingkirkan hal-hal yang berbeda dengan dirinya. Trus ucapan-ucapan saling hujat, saling caci, saling maki pun bertebaran seperti debu yang diterbangkan angin. Uhuk...uhuk..

Dari pada memahami perbedaan sebagai hal yang mampu menyatukan, orang-orang lebih mudah terpengaruh pada pendapat bahwa perbedaan adalah sesuatu yang sulit untuk disatukan.

Kadang aku suka gak habis pikir. Mengapa sebagian kita lebih fokus pada hal-hal yang berbeda, tetapi luput memperhatikan hal-hal yang mampu menyatukan kita. Sebagai rakyat Indonesia, kita punya Pancasila sebagai dasar negara. Sila demi sila yang dimilikinya tidak ada satu poin pun yang berpihak pada satu golongan. Karena memang sesuai dengan semboyan negara kita, yaitu Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu. Ya, kita adalah satu, satu Indonesia. Jadi mau apa pun agama kamu, apa pun suku kamu, apa pun warna kulit kamu, selagi kamu memiliki label sebagai rakyat Indonesia, ya, kita adalah satu Indonesia.

Meskipun timeline panas membara, setidaknya aku masih bersyukur karena di dunia nyata hal itu tidak terjadi sama sekali. Hubunganku dengan teman-teman yang berbeda suku, berbeda agama dan berbeda etnis Alhamdulillaah tidak terpengaruh oleh panasnya timeline. Mereka tidak pernah sungkan untuk mengingatkan aku untuk sholat ketika waktunya sholat tiba. Mereka juga gak pernah makan dan minum di depanku saat aku berpuasa. Begitu juga aku, yang tidak pernah keberatan untuk masuk kerja di hari minggu menggantikan teman yang pergi ibadah minggu. Kami #Sehatea, makanya meskipun memiliki perbedaan yang bagaikan langit dan bumi tapi kami tetap mampu menciptakan harmoni.

Tapi kamu tahu, gak, gais ?

Kemampuan seseorang dalam menghargai perbedaan sungguh sangat tergantung pada hati yang sehat.

Maksudnya liver gituh ?
Hahahaha ... Ya, enggaklah, ding !

Hati yang sehat adalah jiwa yang sehat. 

Jadi orang-orang yang gak bisa menghargai perbedaan itu ‘sakit jiwa’ gituh ?
Embeeeerrr .... hahahaha. *just kidding, yea*

Tapi, kurang lebih sih emang gitu, ya. 

Karena sehat itu bukan hanya mencakup fisik, tetapi juga hati. Saat kita sehati dengan sesama, lingkungan dan semesta itu artinya kita sehat secara hati.

Karena orang yang hatinya sehat gak akan pernah menyuarakan perbedaan sebagai bahan untuk tindak pembullyan. 

Orang yang hatinya sehat gak akan pernah tega menyuarakan perbedaan sebagai bahan untuk menghina orang lain. 

Karena orang yang hatinya sehat sangat paham bahwa perbedaan itu datangnya dari Tuhan. Jadi mengkritik perbedaan, ya, sama saja dengan mengkritik kinerja Tuhan. Hmm ... berani loe ?

Makanya, gais. Kita harus #Sehatea agar mampu menghapus pandangan bahwa perbedaan adalah sesuatu yang menimbulkan perpecahan. Dengan #Sehatea, sekalipun kita tidak bisa mengakhiri perbedaan yang ada, tetapi kita dapat membantu dunia agar aman dalam keanekaragaman. 

Apakah hal yang mampu membuat kita-kita yang berbeda jadi #Sehatea ?

Adalah kesamaan tujuan dan cita-cita.

Jika kita sama-sama bertujuan menciptakan perdamaian di bumi Indonesia tercinta ini, maka kita tidak akan menjadikan perbedaan sebagai simbol kekuatan.

Jika kita sama-sama bertujuan untuk memajukan bangsa dan negara, maka kita akan saling berpegangan tangan untuk mencerdaskan anak bangsa, memberantas korupsi, dan menggiatkan pembangunan. 

Jika kita sama-sama bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh, maka kita semua pasti akan berkerja sama memerangi polusi udara, bersama-sama menjaga kebersihan, bersama-sama menjaga asupan nutrisi untuk tubuh.

Contoh nyatanya, nih, ya. Seperti yang aku dan teman-teman kerja sering lakukan, nih. Kami #Sehatea dan sama-sama bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh dan juga selalu menghargai dan mengasihi satu sama lain untuk menjaga kesehatan jiwa. Makanya kami pun selalu mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat

Khusus untuk minuman, nih, kami pun menjatuhkan pilihan pada Teh Hijau Kepala Djenggot.



Tentang khasiat teh hijau ini gak main-main, lho, gais. Dari informasi yang aku baca di Indonews.com nih, ya. Teh hijau ini memiliki kandungan zat-zat berkhasiat seperti EGCG, L-thanine, theophyline, flavonoid, senyawa katekin, fluoride, dan polifenol. 

Tercatat ada 20 Manfaat dan Khasiat Teh Hijau bagi kesehatan tubuh.
1.       Menjaga kesehatan kulit
2.       Menghindari resiko kebotakan
3.       Menurunkan berat badan
4.       Mencegah diabetes
5.       Mengurangi resiko kanker
6.       Mencegah penyakit jantung
7.       Menangkal radikal bebas
8.       Mengurangi resiko radang sendi
9.       Memperkuat tulang dan gigi
10.   Menurunkan kolesterol
11.   Mencegah alzheimer
12.   Mencegah kerusakan hati
13.   Mencegah hipertensi
14.   Mengobati keracunan makanan
15.   Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
16.   Mengobati pilek dan flu
17.   Mengobati asma
18.   Mengobati herpes
19.   Menghilangkan stress
20.   Menyembuhkan alergi

Dari sekian banyak pilihan teh hijau, mengapa kami memilih Teh Hijau Kepala Djenggot ? 

Karena kami tau banget Kepala Djenggot ini bukan brand baru. Sejak tahun 1950 sudah menjadi produsen teh hijau di Indonesia, jadi udah ahlinya bangetlah dalam urusan minuman kesehatan ini.

Ayoooo ... yang generasi 80an, cuuunngg ... !

Kamu pasti sangat familiar dengan iklan yang pernah dibawakan oleh Diana Pungky di tahun 90-an ini, nih.


“Main game watch kepala pusing, dulu gembrot kok sekarang langsing ?”


Gimana-gimana ? Ingat, gaaa ?

*jadi ketahuan deh gue, angkatan berapa*
Hahahaha.

Nah, gais.

Punya pengalaman menarik dengan teman-teman yang berbeda tapi #Sehatea, gak, nih ?

Yuk, share cerita kamu di kolom comment, ya. Atau kamu juga bisa tuliskan di blog kamu sendiri. Yuk, kita #Sehatea memberi inspirasi bagi banyak orang bahwa perbedaan itu adalah indah, perbedaan itu bukan sumber perpecahan, tetapi adalah amunisi untuk membentuk persatuan.









Sunday, June 4, 2017

Kenali Warna Darah Haid Yang Beresiko Penyakit

June 04, 2017 0 Comments

Hai, gais. 

Menjadi wanita itu memang banyak resikonya, ya ?
Lebih beresiko kanker payudara-lah, lebih beresiko kanker serviks-lah, bahkan yang paling sering disepelekan adalah paling beresiko terkena infeksi saluran kemih atau anyang-anyangan.


Tetapi meskipun memiliki struktur tubuh yang demikian rentan itu, bukan berarti kita nyerah dan pasrah saja, kan ?

Kita bisa kok melakukan pencegahan atas semua penyakit-penyakit berbahaya itu, asalkan ada kemauan dan pastinya ada usaha. Jika kita sudah berusaha, dan juga berdoa, tetapi masih juga terkena terjangan penyakit-penyakit itu, inilah saatnya kita untuk berkata, 'takdir'.

Berbicara tentang usaha, nih, ya. Kamu pernah gak memperhatikan warna darah kamu ketika sedang haid ?

Hmm ... sepertinya sebagian besar dari wanita di dunia ini sering mengabaikan hal ini. Karena aku sendiri juga gitu lho gais. Setiap kali haid, pas mau ganti pembalut, ya, ganti aja langsung. Mana pernah kepikiran memperhatikan warnanya, apa lagi baunya. Bener, ga, nih ?

Inilah yang harus kita robah mulai dari sekarang, nih, gais. Karena faktanya, warna dan aroma darah haid tertentu bisa mengindikasikan bahwa kita mengidap penyakit serius.

Nah, lho. Ngeri, kan, yah ?

Kenali Warna Darah Haid Yang Beresiko Penyakit


Sebelum mengenali warna darah haid yang beresiko penyakit, sebelumnya kita perlu tahu dulu nih, warna yang normalnya seperti apa.

Sesuai dengan siklusnya, warna darah haid yang normal itu adalah mulai dari warna merah segar di hari pertama, kemudian diikuti dengan warna merah gelap, hingga warna merah kehitaman dan flek pada akhir masa haid.

Perlu digaris bawahi nih, gais. Warna darah haid yang merah kehitaman pada masa akhir menstruasi itu adalah wajar. Itu disebabkan karena volume darah yang keluar telah berkurang, dan melewati vagina yang pHnya bersifat asam, sehingga merubah warna merah darah itu menjadi warna hitam.

Nah, bagaimana jika pada hari pertama haid darah yang keluar tidak berwarna merah segar ?

Itu dia yang akan kita bahas pada berikutnya.

Check this out, yah !

Waspadailah 4 warna darah haid berikut jika terjadi pada hari pertama siklus haid.

1.      Darah haid berwarna merah pucat dan encer

Jika darah haid terlihat encer, itu menandakan kamu mengalami kurang gizi. Sedangkan jika warna darah tampak pucat itu menandakan kamu menderita anemia. Makanlah makanan yang mengandung cukup gizi dan lengkapi dengan suplemen penambah darah. Jika hal ini masih saja berlanjut pada hari-hari berikutnya segeralah berkonsultasi ke dokter kandungan.

2.      Darah haid berwarna merah gelap, terdapat gumpalan dan disertai rasa sakit yang tidak tertahankan.

Sebenarnya, gumpalan yang terdapat pada darah haid adalah wajar, jika tidak diiringi dengan rasa sakit yang berlebihan. Gumpalan ini pada dasarnya terjadi karena dinding rahim yang luruh tadi bercampur dengan lendir-lendir di vagina. Selain itu, untuk haid pada hari ke 2-3 biasanya volume darah haid yang keluar akan lebih meningkat, sehingga proses koagulen atau anti pembekuan darahnya tidak berproses dengan sempurna, sehingga darah yang keluar ada yang encer dan ada yang menggumpal.

Tetapi jika gumpalan-gumpalan yang keluar tampak besar, dan juga darah haid berwarna merah gelap ini bisa jadi menandakan adanya gangguan keseimbangan hormonal. Langkah terbaik adalah segera berkonsultasi kepada dokter.

3.      Darah haid berwarna merah gelap, terdapat gumpalan berwarna kekuningan disertai aroma yang menyengat.

Jika hal ini terjadi pada masa menstruasi kamu, jangan pernah abaikan, ya, gais. Karena ini menandakan adanya infeksi atau inflamasi dalam rahim. Segeralah lakukan pemeriksaan menyeluruh dan dapatkan penanganan medis yang tepat, agar terhindar dari resiko penyakit yang lebih serius.

4.      Darah haid berwarna hitam atau abu-abu.

Ini lebih buruk lagi. Karena sudah bisa dipastikan ada masalah serius pada rahim. Jangan tunda lagi, segera hubungi dokter dan dapatkan penanganan medis secepatnya.
 

Untuk lebih jelasnya, kamu boleh saksikan video singkat berikut ini.



Mencegah pastinya jauh lebih baik dari pada mengobati. Setuju, kan, gais ?

Yuk, jalani hidup dengan lebih sehat mulai saat ini. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang, tidur yang cukup, hindari stress dan juga mulailah berolahraga. Tidak ada seorang pun yang akan bisa menjaga tubuh kita dengan baik selain dari kita sendiri.





Thursday, June 1, 2017

Upaya Pelestarian Sungai Oleh Desa Ini Patut Dijadikan Contoh

June 01, 2017 0 Comments


Upaya Pelestarian Sungai Oleh Desa Ini Patut dijadikan Contoh

Indonesia dengan sebutan negara kepulauan memang tidak terbantahkan lagi memiliki luas lautan yang melebihi luas daratan. Dan di daratan sendiri terdapat banyak sungai yang sebagian besarnya pun bermuara ke laut.

Namun sayangnya, jumlah sungai yang demikian banyak tidak dibarengi dengan upaya pelestariannya. Lihat saja, dimana-mana sangat mudah di dapati sungai-sungai yang tercemar sehingga airnya tidak layak untuk digunakan. Dan bukan hanya itu, Ikan dan beragam biotik yang tinggal di dalamnya pun tidak bisa diharapkan menjadi pasokan nutrisi.

Sebagai salah satu habitat alami dari ikan air tawar sangatlah disayangkan kondisi ini terjadi di negara kita. Padahal kita semua sudah tahu dan paham bahwa ikan adalah salah satu sumber protein yang sangat baik.

Tapi tahu kah kamu ? Ternyata ada satu daerah di Indonesia ini yang masyarakatnya selalu berupaya melestarikan sungainya ?

Bahkan mereka rela untuk tidak mengambil ikan di sungai itu dalam waktu tertentu demi menjaga agar habitat alami sungai tetap terpelihara.

Adalah Desa Adat Batu Songgan yang terletak di Kabupaten Kampar, Propinsi Riau yang menerapkan aturan Lubuk Larangan untuk sungai yang mengalir di desa mereka. Dengan adanya aturan ini, masyarakat dilarang untuk mengambil ikan dengan cara apa pun dalam periode waktu tertentu.



Bukan hanya itu, masyarakat juga dilarang keras membuang sampah dan limbah rumah tangga mereka langsung ke sungai.

Dengan demikian, ikan yang ada di sungai ini bisa berkembang biak dengan baik dan juga habitatnya terjaga.

Aturan ini berlaku untuk semua warga desa dan juga untuk para pendatang. Dan bagi yang melanggar aturan ini akan dikenakan sanksi.

Buah dari aturan ini, lahirlah budaya Batobo Mancokau yang artinya panen ikan lubuk larangan.



Penyelenggaraan acara Batobo Mancokau ini adalah hasil dari kesepakatan para petinggi adat, yang biasanya dilakukan sebelum memasuki musim kemarau.

Ikan-ikan hasil tangkapan dari Batobo Mancokau ini sebagiannya dilelang dan sebagiannya lagi dibagikan untuk masyarakat. Dan hasil lelangnya digunakan untuk pembangunan desa.

Pelestarian lingkungan memang bukanlah tanggung jawab pemimpin saja. Sekalipun pemimpinnya sudah sangat peduli dengan lingkungan tetapi jika masyarakat sekitarnya tidak mendukung upaya tersebut maka lingkungan yang bersih hanya akan menjadi impian semata.

Aturan yang jelas ditambah kesadaran masyarakat dan pemimpin yang tegas adalah 3 pondasi agar lingkungan yang bersih menjadi kenyataan.

Nah ... Di daerah kamu bagaimana upaya pelestarian sungainya ?