Inilah Resiko Pembeli yang Tidak Meminta Struk Belanjaannya
Aku yakin sekali, teman-teman pasti pernah bahkan mungkin sering berbelanja di minimarket modern yang kasirnya sudah menggunakan mesin kasir canggih, dan mengeluarkan struk sebagai bukti pembayaran.
Nah, saran dari aku nih, berapapun nominal belanja kita, jangan pernah lupa meminta struk dari kasir.
Beberapa kejadian berikut mungkin bisa jadi catatan kita bersama, inilah resiko yang terjadi jika pembeli tidak meminta struk belanjanya.
1. Nominal pembayaran melebihi harga sebenarnya
Aku membeli beberapa barang, nilainya sekitar Rp46.000. Tetapi oleh kasir ditagih Rp50.000.
Dalam hati aku mau protes langsung, tapi urung karena ingin melihat sejauh mana kejujurannya.
Aku serahkan uang senilai Rp50.000, kasir itu kemudian menyerahkan barang belanjaan disertai ucapan terimakasih.
Aku terima barang-barang tersebut, sementara tidak melepaskan pandangan dari layar monitor di depanku. Ternyata dia belum 'close' transaksi itu.
"Struknya mana, Mbak?" Tanyaku pura-pura tidak tahu.
"Oh, iya. Sebentar ya, Bu," jawabnya gugup. Beberapa saat terdengar suara ketikan di keyboard, disusul suara printer yang mengeluarkan struk.
"Ini struk dan kembaliannya, Bu. Maaf, ada diskon rupanya."
Aku menerima struk dan kembalian itu tanpa bicara. Meskipun dalam hati mengomel panjang lebar, aku putuskan untuk diam saja. Dari kejadian ini aku yakin kasir itu sudah cukup dapat pelajaran. Ditambah dengan tatapan tajam dari orang-orang yang antri di belakangku.
2. Penambahan produk tanpa diketahui pembeli
Normalnya, satu pembeli dapat satu struk. Namun, ada beberapa pembeli yang hanya membeli 1 item barang, yang tidak meminta struk. Nah, oleh kasir tadi transaksi 1 item barang ini tidak di 'close', jadi begitu ada pembeli berikutnya item yg dibeli oleh pembeli sebelumnya masuk ke dalam transaksi pembeli berikutnya.
Nah, jika kita tidak jeli memerhatikan struk belanja kita, maka kita sudah membayar barang yang tidak kita beli. Daaan, kasirnya yang untung karena 1 produk dibayar dua kali. Ga tau deh, uangnya masuk ke kas mana, kas toko, kaaah? Atau kas pribadinya kasir? Wkwkwk.
3. Bonus yang tidak diberikan
Ketika berbelanja di minimarket modern, pasti sering menemukan promo berupa bonus seperti free produk, stamp, bahkan voucher diskon.
Bonus-bonus ini biasanya tertera di struk pembelian, lho.
Nah, kalau pelanggan tidak meminta struknya, bonus itu bisa dimanfaatkan oleh pihak lain, lho.
Bagi sebagian orang mungkin nominal bonusnya kecil, ya. Tetapi kalau untuk ibu rumah tangga sepertiku bonus 1000-5000 rupiah itu berharga banget. Udah bisa dibelanjain banyak hal ituuuh. Hahaha.
Nah, itu beberapa resiko yang nyaris aku alami seputar struk belanja.
Kalian pernah alami hal serupa ga, nih? Atau ada pengalaman berbeda lainnya? Feel free, yaaa. Silakan berbagi pengalamannya di kolom komentar.
See you ...