Tuesday, January 12, 2021

Skin Dewi Coffee Clay Mask, Masker Kecantikan Beraroma Kopi

January 12, 2021 0 Comments

 



Masker wajah merupakan salah satu dari rangkaian produk skincare yang sangat banyak manfaatnya bagi kulit. Penggunaannya mudah, namun efek yang dihasilkan langsung terasa. Kulit jadi lebih bersih, cerah, lembut, dan kenyal.

Paham akan pentingnya masker wajah ini membuat para brand kosmetik berlomba-lomba meramu masker wajah sesuai dengan kebutuhan jenis kulit yang berbeda. Salah satunya hasilnya adalah Coffee Clay Mask dari Skin Dewi.


Sekilas tentang Brand Skin Dewi


Brand Skin Dewi lahir berawal dari anak Dewi Kauw (founder Skin Dewi) yang mengalami atopic dermatitis, yaitu sebuah kondisi berupa eksim yang terjadi karena peradangan pada kulit.

Ciri-ciri atopic dermatitis adalah kulit memerah, kering, dan pecah-pedah. Peradangannya cukup lama, bahkan ada yang sampai bertahun-tahun.

Kondisi anaknya itulah yang membuat Dewi harus mencari segala cara alternatif untuk mengatasinya.

Akhirnya, Dewi pun menggali ilmu tentang perawatan kulit organik di Formula Botanica, School of Natural Sciences, UK.

Ilmu soal perawatan kulit organik terus digali Dewi dengan mengikuti kelas School of Natural Skincare dengan Robert Tisserand dan mengikuti pendidikan di Grasse Institure of Perfumery France, Prancis.

Mulai sejak saat itu, Dewi pun memberanikan diri untuk meracik produk skincare di bawah merek Skin Dewi.

Melalui mereknya ini, Dewi tidak hanya sekadar menjual produk skincare, melainkan ingin memberikan edukasi kepada masyarakat tentang perawatan kulit.

Berikut adalah beberapa keunggulan produk Skin Dewi:


Review Skin Dewi Energizing Coffee Clay Mask


Masker kopi


Skin Dewi Energizing Coffee Clay Mask merupakan masker kopi dan oat yang mampu memberi energi pada kulit yang lelah.

Bahan-bahan alami yang terdapat di dalamnya bermanfaat untuk mencerahkan dan membersihkan kulit secara mendalam dengan menyerap kelebihan kotoran dan sebum, sekaligus mengangkat sel kulit mati penyebab kulit kusam.


Kandungan Utama Skin Dewi  Coffee Clay Mask:

- Bentonite Clay

Membersihkan pori-pori, mengeluarkan racun, mengelupaskan kulit secara alami, melembutkan dan mencerahkan kulit.

- Zeolite

Membersihkan komedo dengan membuka pori-pori yang tersumbat, membersihkan dan mencegah jerawat, pelindung anti-oksidan yang hebat.

- Oats

Antioksidan, senyawa anti inflamasi, melindungi kulit dari sinar UV dan kerusakan lingkungan, membantu memperbaiki kerusakan kulit dan menyembuhkan luka.

- Coffee

Meningkatkan sirkulasi dan membantu mengurangi bengkak karena kaya akan sifat antioksidan. Membantu mengecilkan pembuluh darah dan bekerja sangat baik untuk mengurangi mata bengkak.



Cara Pemakaian Skin Dewi Coffee Clay Mask

1. Sediakan wadah bersih.

2. Ambil satu sendok teh bubuk Coffee Clay Mask, tuangkan ke dalam wadah.

3. Tuangkan toner yang biasa dipakai secukupnya.

4. Aduk rata.

5. Oleskan ke wajah secara merata.

6. Diamkan selama 8-12 menit.

7. Bilas dengan air bersih.

8. Untuk hasil maksimal sebaiknya gunakan setelah cleansing, sebelum menggunakan toner.


Kemasan Skin Dewi Coffee Clay Mask

Kemasannya berbentuk tabung pendek, terbuat dari plastik yang ditempeli stiker berwarna olive green, dengan tutup berwarna hitam. Di bagian dalam ada lagi lapisan penutup berbahan plastik transparan.

Tulisan pada kemasan berwarna putih terang, dengan ukuran font yang cukup standar. Sehingga orang dengan mata silindris minus 1 seperti aku ini masih bisa membaca dengan jelas tanpa bantuan kaca mata.

Tekstur dan Aroma Skin Dewi Coffee Clay Mask

Masker kopi ini berbentuk bubuk kering berwarna coklat muda. Saat diraba, akan terasa butiran-butiran halus seperti scrub.

Skin Dewi Coffee Clay Mask ini memiliki aroma kopi yang cukup kuat tapi tidak menyengat. Aromanya justru memberi efek aroma terapi yang menenangkan.


Harga Skin Dewi Coffee Clay Mask

Skin Dewi Coffee Clay Mask tersedia dalam 2 ukuran yaitu 50gr dan 200gr dengan harga sebagai berikut:

- kemasan 50gr Rp385.000

- kemasan 200gr Rp748.000


Pengalaman Menggunakan Skin Dewi Coffee Clay Mask

 




Sebelum menceritakan pengalamanku menggunakan masker wajah dari Skin Dewi ini, terlebih dahulu aku informasikan bahwa jenis kulitku berminyak.

Mengenali jenis kulit kita ini sangat penting kita lakukan agar bisa memilih produk skincare yang tepat sehingga tidak merusak kulit, dan memberikan hasil yang maksimal.

Problema kulit berminyak yang aku rasakan itu lumayan banyak, di antaranya kulit kusam, jerawat di beberapa area tertentu, dan minyak berlebih di area T. Minyak berlebih ini bener-bener merusak riasan, lho. Bedak jadi numpuk di mana-mana. Asli bikin ilfill kalo dilihat.

Sebelum mencoba masker kopi dari Skin Dewi ini, untuk mengurangi kelebihan minyak di wajah, aku cuci muka beberapa kali sehari. Frekuensi minyak memang berkurang, tapi permukaan kulit jadi terasa kering.

Trus beberapa kerabat menyarankan aku untuk menggunakan masker wajah.

Setelah mencari referensi dari beberapa tempat, akhirnya Aku memutuskan untuk mencoba Coffee Clay Mask dari Skin Dewi.

Awalnya suami menyarankan agar aku ga mudah percaya dengan janji yang ditawarkan oleh produk, tapi aku tetap aja penasaran pengen nyobain.

Dan ... Yes! Keputusan aku untuk mencoba produk ini ga salah sama sekali, Temaaaans.

Setelah 14 hari menggunakan Skin Dewi Coffee Clay Mask ini banyak sekali perubahan yang aku rasakan pada kulit wajahku. Minyak berlebih di area T sudah jauh berkurang. Kulitku terasa lebih halus, cerah, dan juga lembab. Kulit wajah bener-bener terhidrasi dengan baik.


Teksturnya tidak begitu halus, seperti ada butiran-butiran scrub gitu. Jadi saat membilasnya, alih-alih langsung dihilangkan, aku pilih untuk mengusap-usap dulu dengan air. Jadi kandungan yang ada di dalam masker semakin diserap oleh kulit.

Biasanya setelah masker dibilas, kulit wajah terasa tegang seperti ketarik gitu. Beda banget dengan Skin Dewi Coffee Clay Mask ini. Setelah dibilas, kulit wajah terasa licin, dan kenyal. Bahkan sampai ke pori-pori terasa sekali segarnya.

Satu lagi yang bikin aku betaaaah banget maskeran pake Coffee Clay Mask dari Skin Dewi ini adalah aromanya yang sangat khas yaitu aroma kopi.

Aroma kopi ini memberi efek menenangkan, membuat pikiran menjadi rileks.

Bagi aku pribadi, masker kopi Skin Dewi ini produk 3in1 yang kegunaannya bisa sebagai masker wajah, scrub, dan juga aroma terapi.

So, bagi teman-teman yang kondisi kulitnya sama denganku, trus sedang mencari referensi masker wajah, aku saranin untuk mencoba Coffee Clay Mask dari Skin Dewi ini.


Friday, January 8, 2021

Let's Read, Mengenalkan Bahasa Ibu Melalui Membaca Nyaring

January 08, 2021 2 Comments

 

Review aplikasi let's read

"Padusi itu apa, Bunda?" tanya Aira di suatu siang. 

"Padusi itu artinya perempuan, Nak. Aira dengar di mana kata itu?" jawabku seraya balik bertanya.

"Tadi Aira dengar Bunda lagi ngomong dengan nenek. Nenek bilang, "Padusi tu yang anaknyo"."

Uupps...ketahuan deh bunda sama nenek lagi gibah. Hahaha. Jangan ditiru ya, Temans.

Meskipun sama-sama berdarah minang, aku dan suami memang boleh dikatakan gak pernah mengenalkan Aira dengan bahasa minang.

Sehari-hari kami sekeluarga selalu menggunakan bahasa Indonesia saat berkomunikasi dengan anak-anak. Hal ini kami lakukan dengan tujuan agar Aira terbiasa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, sehingga ia bisa berkomunikasi dengan lancar ketika berhadapan dengan orang lain yang sukunya berbeda-beda. Apalagi saat ini kami berdomisili di lingkungan yang heterogen. Ada orang batak, jawa, bugis, melayu, dan lain-lain.

Namun naas bagi Aira. Ketika keluarga besar kami sedang berkumpul, keliatan banget Aira ga nyambung saat ngobrol. Orang-orang sudah ketawa haha-hihi, dia masih celingukan lihat kanan lihat kiri karena ga ngerti. Hahaha.

*pukpuk Aira*

Kami sadar, sebagai orangtua seharusnya kami tidak menjauhkan Aira dari bahasa minang ini. Karena Aira merupakan generasi penerus garis keturunan minang. Jika bahasa minang terhenti hingga di kami orangtuanya, bagaimana dia bisa mengenalkannya kepada anak-anaknya saat dewasa kelak?

Lahir di tengah-tengah keluarga berdarah minang sudah selayaknya Aira kami ajarkan bahasa minang, karena bahasa minang merupakan bahasa ibu yang semestinya ia kuasai dengan baik.

Btw ...

 

Apa itu Bahasa Ibu?


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa ibu merupakan bahasa pertama yang dikuasai manusia sejak lahir melalui interaksi dengan sesama anggota masyarakat, seperti keluarga dan masyarakat di lingkungannya.

Dari pengertian itu, bisa disimpulkan bahwa bahasa ibu itu sama halnya dengan bahasa daerah yang tumbuh di suatu wilayah tertentu, dan diajarkan baik oleh masyarakat ataupun orang terdekat seperti keluarga kepada keturunan atau generasi penerusnya.

Contohnya adalah keluarga kami yang lahir dan dibesarkan di lingkungan Sumatera Barat, maka bahasa minanglah yang pertama kali akan kami pelajari.

 

Pentingnya Mengenali dan Menguasai Bahasa Ibu


Bahasa ibu sangat penting untuk terus dilestarikan sebagai bagian dari budaya. Itu sebabnya sejak tahun 1999, UNESCO menetapkan tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional.

UNESCO percaya bahwa pengetahuan dan pelestarian keragaman budaya dan bahasa itu sangat penting guna menumbuhkan rasa hormat dan toleransi sesama manusia.

Sayangnya, hasil survei UNESCO menunjukkan hasil yang memprihatinkan. Sekitar 40 persen dari populasi dunia saat ini tidak memiliki akses pendidikan untuk mempelajari bahasa ibu mereka.

Jika kondisi ini terus berlanjut, dunia harus bersiap menghadapi fakta bahwa keberagaman bahasa semakin terancam bahkan cenderung menghilang secara perlahan.

Musnahnya keragaman bahasa, menandakan adanya bahasa daerah tertentu yang hilang di tengah-tengah masyarakat kita.

Kehilangan bahasa daerah sama halnya dengan kehilangan aset budaya kita. Hal ini terjadi karena punahnya suatu bahasa turut memusnahkan kekayaan intelektual yang ada di dalamnya. Inilah alasan betapa pentingnya kita mengenali dan menguasai bahasa ibu dengan baik.

 

Peran Penting Bahasa Ibu dalam Tumbuh Kembang Anak


Bahasa ibu merupakan bahasa pertama yang diperoleh anak saat berinteraksi langsung dengan ibunya.

Itu sebabnya bahasa ibu ini berkaitan erat dengan pembentukan karakter dan identitas anak. Bahasa ibu merupakan media sosialisasi nilai-nilai kebajikan, agar anak bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik dengan masyarakat di sekitarnya.

Berikut peran penting bahasa ibu dalam tumbuh kembang anak:


·       Meningkatkan insting kreatif anak

Anak-anak yang menguasai bahasa ibu dengan baik, akan lebih mudah dalam menyerap bahasa lainnya. Mereka cenderung lebih kreatif dalam berkomunikasi karena dalam keseharian mereka sudah terbiasa berbicara dalam bahasa ibu.


·       Mendukung perkembangan intelektualitas anak

Para pakar sepakat bahwa anak akan memiliki pengetahuan lebih ketika diajarkan bahasa ibu. Anak bisa belajar lebih baik jika ia menguasai bahasa ibu karena ia memiliki kosakata dan wawasan bahasa yang luas. Saat di sekolah, bahasa daerah yang diketahui anak akan memudahkan mereka untuk memahami istilah-istilah dalam bahasa asing.


·       Membantu tumbuh kembang emosional anak

Kemampuan anak dalam berbahasa merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kemampuan anak dalam bersosialisasi dengan lingkungannya. Menjalin hubungan sosial dengan teman dan lingkungan itu sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak karena anak bisa belajar berkomukasi, berbagi, dan berinteraksi.

Anak yang memiliki kemampuan bahasa yang baik, biasanya memiliki pengendalian emosi yang juga lebih baik. Hal ini terjadi karena dengan kemampuan berbahasanya anak bisa mengungkapkan perasaannya dengan baik, sehingga apa yang ia inginkan dan apa yang dia tidak inginkan bisa dia sampaikan kepada orang-orang di sekitarnya. Dengan begitu dia juga lebih mudah mengerti reaksi yang orang lain berikan.


·       Momen yang baik untuk bonding dengan anak

Mengenal dan menguasai bahasa ibu dengan baik juga memudahkan anak untuk berbaur dengan anggota keluarga yang lebih tua, seperti kakek, nenek, paman, tante, dan lainnya.

Nenek dan kakek pasti senang sekali bisa berkomunikasi dengan cucunya dengan lebih akrab dalam bahasa daerah. Mereka bisa berbagi cerita bahkan bernyanyi bersama. Hal ini tentu saja bisa mempererat hubungan keluarga dengan anak.

 

Kendala Orangtua dalam Mengenalkan Bahasa Ibu pada Anak


Kendala utama orangtua dalam mengenalkan bahasa ibu kepada anak adalah modernisasi dan persepsi orangtua sendiri.

Di masyarakat kita, masih terbentuk sebuah pola pikir bahwa berbahasa daerah itu kuno dan kampungan, sedangkan berbahasa asing itu keren.

Lihat saja tayangan-tayangan televisi yang mempertontonkan orang-orang berbicara dengan bahasa campur sari, di mana bahasa Indonesia dan bahasa Inggris digunakan secara bersamaan dalam satu kalimat. Dan yang terkini, ketika Indonesia tengah dilanda demam Korea, orang-orang tidak segan lagi bicara dengan bahasa setengah Korea setengah Indonesia.

“Oh ... my heart. Aku harus ottokkeeee. Huhuhu." 

“Mereka yang poppo, aku yang deugun-deugun.”

Ketika para orangtua berpikir dan merasa bahwa bahasa asing itu lebih keren, dan bahasa daerah itu kampungan, maka akan sulit bagi anak-anak untuk bisa belajar bahasa ibu dengan benar. Anak-anak pun ikut-ikutan merasa bahasa asing itu keren. Kita tidak bisa mengingkari fakta bahwa anak adalah peniru ulung.

Untuk menumbuhkan minat anak akan bahasa daerah, maka perlu dilakukan usaha-usaha mengenalkan bahasa ibu sejak dini. Jika karena beberapa alasan orangtua terkendala untuk mempraktekkan bahasa ibu ini dalam sehari-hari, maka orangtua bisa mencoba untuk mengenalkan bahasa ibu ini melalui aktivitas membaca nyaring bersama aplikasi Let’s Read.

 

Mudahnya Mengenalkan Bahasa Ibu dengan Membaca Nyaring bersama Aplikasi Let’s Read

 

Sekilas tentang Aplikasi Let’s Read

Let’s Read bisa dikatakan sebuah perpustakaan digital yang menyediakan berbagai bacaan bergambar dengan beragam tema yang terfokus pada seni, budaya, dan pendidikan. Diprakarsai oleh Books for Asia, Let’s Read merupakan sebuah program literasi yang telah berlangsung sejak tahun 1954. Atas inovasinya atas dunia literasi, pada Desember tahun 2017 Let’s Read menerima penghargaan dari U.S. Library of Congress Literacy Awards.

Let’s Read mengusung konsep digitalisasi cerita bergambar, pengembangan buku cerita rakyat dengan kearifan loka, serta penerjemah buku cerita anak berkualitas terbitan dalam dan luar negeri ke dalam bahasa nasional dan bahasa ibu. 

Dengan begitu Let’s Read memberi kemudahan kepada orangtua dalam mengenalkan bahasa ibu kepada anak-anaknya.

 

 

Keunggulan Aplikasi Let’s Read

Aplikasi Let's Read memiliki 5 fitur unggulan, yaitu:

Fitur unggul lets read


·         Gratis baca ratusan cerita bergambar


Aplikasi Let’s Read menyediakan ratusan cerita bergambar yang bisa diakses dengan gratis, dengan tema dan genre yang berbeda.

Orangtua dan anak bisa memilih bacaan dengan leluasa sesuai dengan minat anak.


·         Bisa dibaca tanpa koneksi internet


Selain gratis, cerita-cerita bergambar tersebut juga bisa dibaca tanpa koneksi internet. Hal ini bisa terjadi karena aplikasi Let’s Read dilengkapi dengan fitur ‘free download’ atau ‘unduh gratis’. 

Jadi orangtua dan anak bisa mengunduh cerita yang disukai, kemudian bisa membacanya kapan saja dan di mana saja sekalipun tidak ada akses internet.


·         Gambar dan teks yang bisa diperbesar


Di saat orangtua membaca nyaring, anak akan semakin antusias jika bisa melihat gambar bacaannya dengan jelas. Nah, di sinilah hebatnya aplikasi Let’s Read ini, karena memahami kebutuhan anak. Gambar dan teks pada bacaan bisa diperbesar sesuai keinginan anak.

Berikut cara memperbesar gambar dan teks pada aplikasi Let’s Read:

  • Pilih cerita yang akan dibaca
  • Klik ‘baca’
  • Klik ikon ‘A’ di pojok kanan atas
  • Silakan atur ukuran dan gaya teks sesuai keinginan
  • Klik ‘oke
  • Untuk memperbesar gambar, klik gambar, letakkan dua jari di atas gambar, kemudian gerakkan seperti capit. Gambar akan membesar sesuai keinginan.

·         Tersedia beberapa level kesulitan bacaan


Semakin tinggi usia anak maka tingkat kesulitan bacaan pun lebih tinggi diberikan. Hal ini bertujuan agar kemampuan membaca dan berbahasa anak juga semakin baik. Nah, fitur Let’s Read dibuat sesuai dengan kebutuhan orangtua dan anak. Kolom ‘search’ bisa digunakan untuk memilih bahasa, level kesulitan, dan topik bacaan.

Bacaan di Let’s Read tersedia dalam:

  • 44 bahasa, mulai dari bahasa nasional hingga bahasa daerah.
  • 6 level kesulitan, yaitu level 0 (buku pertamaku), kemudian level 1-5
  • 15 topik bacaan, seperti animals, arts and music, problem solving, non-fiction, nature, mighty girls, dan lain-lain.

 

·         Tersedia dalam banyak bahasa, dari bahasa nasional hingga bahasa daerah


Fitur multibahasa juga bisa menjadi sarana edukasi anak untuk menambah wawasan berbahasanya. 




Disesuaikan dengan tingkat kesulitan, anak bisa belajar bahasa daerah dan bahasa asing dengan lebih mudah. Gambar-gambar ilustrasi yang menarik membuat minat baca anak pun semakin meningkat.

Membaca Nyaring dengan Aplikasi Let’s Read


Dengan semua fitur keunggulan aplikasi Let’s Read, rasanya akan sangat sia-sia jika tidak bisa dimanfaatkan dengan baik, terutama dalam kesempatan untuk mengenalkan bahasa ibu lewat bacaan anak-anak.

Sudah sejak zaman dahulu aktivitas mendongeng dengan bahasa daerah sering dilakukan oleh orangtua kepada anak-anaknya. Namun kesibukan yang tidak ada habisnya, ditambah dengan keterbatasan orangtua dalam menguasai dongeng berbahasa daerah membuat aktivitas mendongeng ini semakin ditinggalkan.

Namun tentu saja kita tidak boleh kehabisan akal. Tidak bisa mendongeng? Bagaimana dengan membaca nyaring? Membacakan buku cerita dengan nyaring sama bermanfaatnya dengan mendongeng bagi anak.

Beberapa manfaat dari membaca nyaring untuk anak adalah membantu perkembangan otak lebih optimal, melatih kemampuan mendengar, menambah kosakata, melatih rentang perhatian dan mengingat, serta memperkenalkan konsep media cetak dan tulisan.

Tapi, mendapatkan buku cerita berbahasa daerah pastinya tidak mudah, kan? Mayoritas buku-buku cerita anak saat ini ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Sangat sulit untuk menemukan buku cerita bilingual dalam bahasa daerah.

Nah, Let’s Read hadir untuk memenuhi kebutuhan orangtua yang ingin membaca nyaring buku cerita berbahasa daerah untuk anak-anaknya.

Dengan cerita bergambar yang menarik, Let's Read berhasil menghidupkan dongeng membuatnya semakin menarik sehingga memberi pengalaman membaca yang menyenangkan bagi orangtua dan anak.

Cara mudah mengenalkan bahasa ibu dengan aplikasi Let’s Read:

  • Buka aplikasi Let’s Read
  • Klik ikon ‘kaca pembesar’ untuk masuk ke menu ‘search’
  • Pilih bahasa daerah yang diinginkan
  • Pilih level yang diinginkan (bisa juga pilih semua)
  • Pilih topik yang diinginkan (bisa juga pilih semua)
  • Pilih bacaan
  • Selamat membaca nyaring 😊

 

Penutup

Bahasa ibu merupakan bahasa pertama yang didengar oleh anak sejak ia lahir, bahkan jauh sejak dalam kandungan. Itu sebabnya bahasa ibu turut membentuk karakter dan identitas anak. Bahasa ibu merupakan bagian dari budaya yang harus selalu dilestarikan agar tidak punah. Punahnya bahasa ibu, bisa mengancam keragaman bahasa sehingga turut mengancam kepunahan akan budaya yang ada di dalamnya karena bahasa ibu memiliki kekayaan intelektual yang tidak ternilai harganya.

Mari kita galakkan budaya berbahasa ibu di tengah-tengah keluarga sehari-hari agar bahasa ibu ini tetap ada hingga akhir zaman. Jangan biarkan anak-anak generasi penerus kita larut dalam kebanggaan hati karena mahir berbahasa asing tapi melupakan bahasa daerah mereka. Mari kita bangun kebanggaan hati menggunakan bahasa daerah yang melambangkan kekayaan bahasa dan budaya di negara Indonesia tercinta.

Ayo membaca nyaring bersama dengan aplikasi Let's Read. Bagi pengguna android aplikasi Let's Read bisa diunduh secara gratis di playstore, ya.