Thursday, August 30, 2018

Perlukah Komunitas Bagi Ibu Rumah Tangga?



Sudah bukan hal baru lagi, akhir-akhir ini banyak sekali komunitas yang bermunculan. Mulai dari komunitas musik, hobi hingga bisnis. Sebenarnya apa sih komunitas itu? Trus, seberapa penting ya komunitas itu bagi hidup manusia? Trus, ibu rumah tangga perlu juga berkomunitas ga sih?

Wo...hoo...pertanyaannya bertubi-tubi ya. Udah kayang smachnya Jojo di final Asian Games 2018 aja. Hehehe.

Tenang, gais. Ada pertanyaan? Ada juga jawabannya. Semuanya akan kita kupas secara tajam, setajam ... pisau dapur. Buahahaha.


Komunitas itu apa ?

Komunitas berasal dari bahasa Latin, communitas yang berarti ”kesamaan”.
Wikipedia bilang nih, komunitas itu adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.

Jadi jangan dikira yang punya komunitas cuma manusia ya, gais. Hewan juga memiliki komunitas, lho. Contohnya lebah dan semut. Tapi kita ga akan membahas tentang komunitas hewan pastinya.

Dalam kehidupan manusia, komunitas berisikan individu-individu yang memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, resiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lainnya yang serupa.

Secara kasat matanya nih, komunitas itu adalah sekumpulan orang yang memiliki visi dan misi yang sama.

Zaman semakin canggih, keberadaan sebuah komunitas tidak lagi harus berada dalam satu daerah yang sama. Karena faktanya sekarang ini banyak sekali komunitas-komunitas online yang saling berinteraksi di dunia maya. Tanpa tatap muka sekalipun, komunitas ini tetap bisa berjalan.




Seberapa pentingkah komunitas itu bagi hidup manusia?

Komunitas menyatukan orang-orang yang memiliki tujuan dan minat yang sama dalam satu wadah. Dari motivasi dan keinginan yang sama ini maka anggota  komunitas mampu mengeksplorasi kemampuan diri untuk berperan dalam mencapai tujuannya.

Dengan adanya komunitas, secara psikologis antar anggota akan saling mendukung untuk meraih tujuan yang diinginkannya. Komunitas pun bisa menjadi wadah untuk saling berbagi dan belajar. Dengan satu pengetahuan yang dimiliki oleh salah satu orang anggota saja, anggota yang lainnya pun akhirnya bisa menguasai pengetahuan tersebut. Karena informasi bisa menyebar dengan sangat cepat dan mudah. Bahkan tidak jarang banyak ide-ide brilian lahir dari sebuah komunitas.

Komunitas juga bisa menjadi wadah untuk melakukan perubahan sosial. Menciptakan sebuah gerakan atau merubah sebuah kultur tidak akan bisa dilakukan dengan cepat dan mudah jika dilakukan seorang diri. Nah, dengan adanya komunitas hal ini sangat mungkin dilakukan.

Sebuah komunitas juga akan sangat berpengaruh terhadap dunia bisnis. Akhir-akhir ini beberapa perusahaan besar dan ternama bahkan membentuk komunitas sendiri untuk merk atau produk yang mereka miliki. Strategi pemasaran yang melibatkan komunitas akan jauh lebih efektif karena membutuhkan biaya yang jauh lebih murah. Antusiame pengguna produk mereka akan terlihat dengan mudah berkat adanya komunitas. Lihat saja fanpage-fanpage yang ada di facebook. Itu adalah sebuah contoh, bahwa komunitas itu sangat diperlukan dalam bisnis.




Perlukah Komunitas Bagi Ibu Rumah Tangga?

Aku adalah salah satu ibu rumah tangga yang sudah merasakan manfaat dari bergabung dalam sebuah komunitas. Menambah pengetahuan, meningkatkan kreatifitas dan juga mendapatkan penghasilan tambahan.

Beberapa contoh komunitas yang bagus untuk ibu rumah tangga ikuti adalah sebagai berikut :
  • Komunitas parenting

Komunitas ini sangat bagus untuk diikuti karena di dalamnya bergabung para orangtua yang concern dalam pengasuhan anak. Dengan bergabung dalam komunitas ini ibu rumah tangga akan semakin memiliki wawasan bagaimana cara mengasuh dan mendidik anak dengan baik. Selain mendapatkan ilmu dari sumber yang kompeten di bidangnya, dalam komunitas ini terkadang ibu rumah tangga juga bisa mengambil pelajaran dari sesi tanya jawab dan curhat yang dilontarkan oleh para anggota lainnya.


  • Komunitas kerajinan tangan
Sebagai ibu rumah tangga yang sebagian besar waktunya dihabiskan untuk keluarga, akan sangat bermanfaat sekali jika bergabung dalam komunitas kerajinan tangan ini. Dalam komunitas ini biasanya ada yang berbagi cara membuat sesuatu dari barang-barang atau benda-benda yang sudah tidak terpakai. Seperti tempat tisu dari koran bekas, hiasan rumah dari botol bekas, atau pernak-pernik asesoris dari kain perca. Semuanya adalah ilmu yang sangat bermanfaat jika ibu rumah tangga bisa kuasai. Selain mengurangi limbah rumah tangga, aktifitas ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengisi waktu luang.

  •          Komunitas jual-beli online
Sudah memiliki kemampuan untuk menghasilkan sesuatu? Sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan untuk menambah penghasilan. Nah, untuk itu ibu rumah tangga bisa bergabung dalam komunitas jual-beli online. Melakukan transaksi jual beli di komunitas ini juga jauh lebih praktis karena tidak butuh tempat khusus untuk menggelar lapak.


  • Komunitas menulis
Komunitas ini cocok untuk ibu rumah tangga yang suka dengan dunia penulisan. Sering curhat di buku diary? Nah, alihkan curhatan kita ke dalam bentuk digital lewat sebuah blog. Selain untuk menyalurkan uneg-uneg, sebenarnya blog juga bisa menghasilkan pendapatan tambahan lho. Untuk lebih detailnya nanti aku akan tuliskan dalam artikel terpisah, ya. Cara-cara menghasilkan uang lewat blog. Aku jamin ibu-ibu rumah tangga sekalian bakal tertarik.



Nah, itu dia beberapa komunitas yang sangat bermanfaat jika diikuti oleh ibu rumah tangga. Sebenarnya masih banyak lagi yang lainnya, ya. 

Tetapi ada beberapa hal yang ibu rumah tangga harus perhatikan disaat memutuskan untuk bergabung dalam komunitas.

1.      Selektiflah menerima informasi.
Sekarang ini berita hoax itu tumbuh ibarat jamur di musim hujan. Banyak sekali, ya. Jangan mudah terpengaruh dan terpancing dengan informasi yang sifatnya profokatif. Lakukan cek dan ricek kebenaran informasi tersebut.

2.      Jangan mudah terbawa emosi
Dalam komunitas biasanya ada juga diskusi tentang hal tertentu. Yang namanya diskusi pasti ada perbedaan pendapat ya, gais. So, keep calm. Hadapi dengan kepala dingin, dan jangan mudah terbawa emosi. Jika memang rasanya tidak memungkinkan lagi untuk menyuarakan pendapat kita, yo wes ... legowo aja. Ga perlu ngotot sampai urat leher keluar semua. Ingat, kewarasan ibu rumah tangga adalah nyawa bagi keluarga. Jangan sampai karena emosi di komunitas, bikin ibu rumah tangga kehilangan jati diri yang sebenarnya, yaitu ibu dari anak dan istri dari suami.

3.      Jangan ragu untuk keluar
Kualitas sebuah komunitas bisa dilihat dari obrolan para anggotanya. Kalau obrolannya lebih banyak becandaan ngalor ngidul tanpa ada satupun yang bermanfaat, jangan ragu untuk hengkang dari komunitas itu. Karena seharusnya, komunitas yang bagus itu memiliki rules yang jelas dan harus diikuti oleh para anggotanya.

Gimana para ibu rumah tangga ?
Udah bergabung di komunitas apa aja nih ?
Share di sini dooong.

========
Artikel ini diikutsertakan dalam CollaborativeBlogging yang diadakan oleh KEB (Kumpulan Emak-emak Blogger) sebagai tanggapan atas trigger post yg ditulis oleh Eryvia Maronie dari kelompok Raisa dengan judul Komunitas, Perlu atau Tidak ?

No comments:

Post a Comment


Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.

Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.