Sudah bukan hal baru lagi, akhir-akhir ini banyak sekali komunitas yang bermunculan. Mulai dari komunitas musik, hobi hingga bisnis. Sebenarnya apa sih komunitas itu? Trus, seberapa penting ya komunitas itu bagi hidup manusia? Trus, ibu rumah tangga perlu juga berkomunitas ga sih?
Wo...hoo...pertanyaannya
bertubi-tubi ya. Udah kayang smachnya Jojo di final Asian Games 2018 aja.
Hehehe.
Tenang,
gais. Ada pertanyaan? Ada juga jawabannya. Semuanya akan kita kupas secara
tajam, setajam ... pisau dapur. Buahahaha.
Komunitas itu apa ?
Komunitas
berasal dari bahasa Latin, communitas yang
berarti ”kesamaan”.
Wikipedia
bilang nih, komunitas itu adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme
yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
Jadi jangan
dikira yang punya komunitas cuma manusia ya, gais. Hewan juga memiliki
komunitas, lho. Contohnya lebah dan semut. Tapi kita ga akan membahas tentang
komunitas hewan pastinya.
Dalam kehidupan
manusia, komunitas berisikan individu-individu yang memiliki maksud,
kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, resiko, kegemaran dan sejumlah
kondisi lainnya yang serupa.
Secara kasat
matanya nih, komunitas itu adalah sekumpulan orang yang memiliki visi dan misi
yang sama.
Zaman
semakin canggih, keberadaan sebuah komunitas tidak lagi harus berada dalam satu
daerah yang sama. Karena faktanya sekarang ini banyak sekali
komunitas-komunitas online yang saling berinteraksi di dunia maya. Tanpa tatap
muka sekalipun, komunitas ini tetap bisa berjalan.
Seberapa pentingkah komunitas itu
bagi hidup manusia?
Komunitas
menyatukan orang-orang yang memiliki tujuan dan minat yang sama dalam satu
wadah. Dari motivasi dan keinginan yang sama ini maka anggota komunitas mampu mengeksplorasi kemampuan diri
untuk berperan dalam mencapai tujuannya.
Dengan
adanya komunitas, secara psikologis antar anggota akan saling mendukung untuk
meraih tujuan yang diinginkannya. Komunitas pun bisa menjadi wadah untuk saling
berbagi dan belajar. Dengan satu pengetahuan yang dimiliki oleh salah satu
orang anggota saja, anggota yang lainnya pun akhirnya bisa menguasai
pengetahuan tersebut. Karena informasi bisa menyebar dengan sangat cepat dan
mudah. Bahkan tidak jarang banyak ide-ide brilian lahir dari sebuah komunitas.
Komunitas
juga bisa menjadi wadah untuk melakukan perubahan sosial. Menciptakan sebuah
gerakan atau merubah sebuah kultur tidak akan bisa dilakukan dengan cepat dan
mudah jika dilakukan seorang diri. Nah, dengan adanya komunitas hal ini sangat
mungkin dilakukan.
Sebuah
komunitas juga akan sangat berpengaruh terhadap dunia bisnis. Akhir-akhir ini
beberapa perusahaan besar dan ternama bahkan membentuk komunitas sendiri untuk
merk atau produk yang mereka miliki. Strategi pemasaran yang melibatkan
komunitas akan jauh lebih efektif karena membutuhkan biaya yang jauh lebih
murah. Antusiame pengguna produk mereka akan terlihat dengan mudah berkat
adanya komunitas. Lihat saja fanpage-fanpage yang ada di facebook. Itu adalah
sebuah contoh, bahwa komunitas itu sangat diperlukan dalam bisnis.
Perlukah Komunitas Bagi Ibu Rumah
Tangga?
Aku adalah
salah satu ibu rumah tangga yang sudah merasakan manfaat dari bergabung dalam
sebuah komunitas. Menambah pengetahuan, meningkatkan kreatifitas dan juga
mendapatkan penghasilan tambahan.
Beberapa
contoh komunitas yang bagus untuk ibu rumah tangga ikuti adalah sebagai berikut
:
- Komunitas parenting
Komunitas
ini sangat bagus untuk diikuti karena di dalamnya bergabung para orangtua yang concern
dalam pengasuhan anak. Dengan bergabung dalam komunitas ini ibu rumah tangga
akan semakin memiliki wawasan bagaimana cara mengasuh dan mendidik anak dengan
baik. Selain mendapatkan ilmu dari sumber yang kompeten di bidangnya, dalam
komunitas ini terkadang ibu rumah tangga juga bisa mengambil pelajaran dari
sesi tanya jawab dan curhat yang dilontarkan oleh para anggota lainnya.
- Komunitas kerajinan tangan
Sebagai ibu
rumah tangga yang sebagian besar waktunya dihabiskan untuk keluarga, akan
sangat bermanfaat sekali jika bergabung dalam komunitas kerajinan tangan ini. Dalam
komunitas ini biasanya ada yang berbagi cara membuat sesuatu dari barang-barang
atau benda-benda yang sudah tidak terpakai. Seperti tempat tisu dari koran
bekas, hiasan rumah dari botol bekas, atau pernak-pernik asesoris dari kain
perca. Semuanya adalah ilmu yang sangat bermanfaat jika ibu rumah tangga bisa
kuasai. Selain mengurangi limbah rumah tangga, aktifitas ini juga bisa
dimanfaatkan untuk mengisi waktu luang.
- Komunitas jual-beli online
- Komunitas menulis
Komunitas
ini cocok untuk ibu rumah tangga yang suka dengan dunia penulisan. Sering
curhat di buku diary? Nah, alihkan curhatan kita ke dalam bentuk digital lewat
sebuah blog. Selain untuk menyalurkan uneg-uneg, sebenarnya blog juga bisa
menghasilkan pendapatan tambahan lho. Untuk lebih detailnya nanti aku akan
tuliskan dalam artikel terpisah, ya. Cara-cara menghasilkan uang lewat blog.
Aku jamin ibu-ibu rumah tangga sekalian bakal tertarik.
Nah, itu dia
beberapa komunitas yang sangat bermanfaat jika diikuti oleh ibu rumah tangga.
Sebenarnya masih banyak lagi yang lainnya, ya.
Tetapi ada
beberapa hal yang ibu rumah tangga harus perhatikan disaat memutuskan untuk
bergabung dalam komunitas.
1. Selektiflah menerima informasi.
Sekarang ini
berita hoax itu tumbuh ibarat jamur di musim hujan. Banyak sekali, ya. Jangan
mudah terpengaruh dan terpancing dengan informasi yang sifatnya profokatif.
Lakukan cek dan ricek kebenaran informasi tersebut.
2. Jangan mudah terbawa emosi
Dalam
komunitas biasanya ada juga diskusi tentang hal tertentu. Yang namanya diskusi
pasti ada perbedaan pendapat ya, gais. So, keep calm. Hadapi dengan kepala
dingin, dan jangan mudah terbawa emosi. Jika memang rasanya tidak memungkinkan
lagi untuk menyuarakan pendapat kita, yo wes ... legowo aja. Ga perlu ngotot
sampai urat leher keluar semua. Ingat, kewarasan ibu rumah tangga adalah nyawa
bagi keluarga. Jangan sampai karena emosi di komunitas, bikin ibu rumah tangga
kehilangan jati diri yang sebenarnya, yaitu ibu dari anak dan istri dari suami.
3. Jangan ragu untuk keluar
Kualitas
sebuah komunitas bisa dilihat dari obrolan para anggotanya. Kalau obrolannya
lebih banyak becandaan ngalor ngidul tanpa ada satupun yang bermanfaat, jangan
ragu untuk hengkang dari komunitas itu. Karena seharusnya, komunitas yang bagus
itu memiliki rules yang jelas dan harus diikuti oleh para anggotanya.
Gimana para
ibu rumah tangga ?
Udah
bergabung di komunitas apa aja nih ?
Share di
sini dooong.
========
Artikel ini diikutsertakan dalam CollaborativeBlogging yang diadakan oleh KEB (Kumpulan Emak-emak Blogger) sebagai tanggapan atas trigger post yg ditulis oleh Eryvia Maronie dari kelompok Raisa dengan judul Komunitas, Perlu atau Tidak ?
========
Artikel ini diikutsertakan dalam CollaborativeBlogging yang diadakan oleh KEB (Kumpulan Emak-emak Blogger) sebagai tanggapan atas trigger post yg ditulis oleh Eryvia Maronie dari kelompok Raisa dengan judul Komunitas, Perlu atau Tidak ?
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.
Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.