Thursday, April 9, 2015

Gara-gara Rambut

Di bulan Juli yang cerah, Ujang dan Udin pergi jalan-jalan ke kota. Sebagai anak desa yang besar di kota Ujang tidak canggung lagi dengan kehidupan kota yang maju dan serba canggih. Sebaliknya Udin sangat lugu dan polos. Kunjungannya ke kota ini adalah yang pertama kali ia lakukan. Jadi tak heranlah melihat dia yang celingukan dengan wajah takjub. Maklum saja, di desa mana pernah dia melihat dan bertemu dengan orang-orang yang begitu ramai dan bergaya pula.

Ketakjuban Udin semakin menjadi-jadi ketika Ujang mengajaknya pergi ke mall. Dia kaget melihat ada tangga yang bisa berjalan dan terpana melihat orang-orang yang keluar masuk dari sebuah kotak listrik. Udin sungguh penasaran dengan semua yang dilihatnya. Tanpa sadar langkah kakinya membawa dia pergi menjauh dari Ujang yang sedang asyik melihat-lihat barang obral.

Untuk beberapa saat Udin termangu di depan sebuah lift. Keningnya berkerut, berpikir keras mencoba mencari jawaban bagaimana orang-orang itu bisa keluar dari sebuah kotak sempit begitu. Untuk memuaskan rasa ingin tahunya dia pun masuk kedalam lift yang baru saja terbuka.

Sementara itu Ujang kebingungan mencari sahabatnya. Cemas karena khawatir Udin kenapa-napa, bisa-bisa Mak Uwo ibunya Udin memarahinya habis-habisan. Ujang pun berkeliling mencari Udin. Terlintas di pikirannya, mungkin Udin naik lift dan kesasar. Dia pun segera menuju lift. Lama berdiri di sana Udin tak juga terlihat. Ujang mulai panik. Kegusaran dan ketakutan campur aduk di hatinya. Saat itulah tiba-tiba ekor matanya melihat Udin yang sedang duduk di pojok mall. Ujang berlari menghampirinya.

Ujang :
Astaga Udiinn.. kemana aja kau ??!! Aku udah pusing tujuh keliling mencari kau ??!!

Udin :
(Tiba-tiba menangis keras)

Ujang :
(Kaget) Eh.. kenapa kau menangis ? ada apa ? ada yang gangguin kau tadi ?

Udin :
(Menggeleng, masih nangis)

Ujang :
(semakin bingung) lalu kenapa kau menangis ? Ceritalah biar aku tau !!

Udin :
(dengan sesegukan) Tadi aku di pukul oleh perempuan bule

Ujang :
Hahh ??!! Bagaimana ceritanya sampai kau di pukul ? Kau gangguin dia ?

Udin :
Nggak.. Aku gak ada gangguin dia. Malah aku memuji dia. Tapi mendengar pujian aku dia malah memukuli aku dengan sepatu runcingnya itu.

Ujang :
Emangnya kau bilang apa ? Lagian bule manalah ngerti bahasa Indonesia kau yang setengah-setengah itu.

Udin :
Itulah.. rupanya dia ngerti. Padahal aku cuma bilang gini "amboiii.. wangi kali lah rambut bule nih". Tiba-tiba dengan muka beringas dia melihat aku, dan langsung memukul aku dengan sepatu runcingnya, sambil bilang "Dasar laki-laki kurang ajar !! Tinggi mu saja ga sampe sepinggang aku, jadi rambut aku yang mana yang kau bilang wangi, heh ?!!"

Ujang :
(Gubrak, ketawa sambil salto)

No comments:

Post a Comment


Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.

Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.