
Lestarikan Cantikmu, karena Menjadi Cantik itu Istimewa

Lestarikan Cantikmu, karena Dikatai Mirip M****t itu Menyakitkan
Saat masih
SMA dulu, aku pernah mengalami peristiwa yang membuatku mengalami krisis
kepercayaan diri. Penyebabnya adalah ketika salah satu teman cowok mengatakan
bahwa dia tidak suka melihatku, karena di matanya aku terlihat mirip m****t.
“Si Merida?
Mana ada cantiknya. Mirip m****t dia kulihat.”
Saat mendengar
kata-kata itu dari sahabatku, aku tertawa terbahak-bahak. Tetapi tentu saja itu
hanya di luar saja. Di lubuk hati yang terdalam aku benar-benar terluka. Waktu itu
aku berpikir begini. Aku ga pernah merasa cantik, tapi aku juga ga
merasa wajahku begitu jeleknya sehingga bisa disamakan dengan hewan primata. Sejak
saat itu, setiap kali bercermin, kata-kata cowok itu selalu terngiang-ngiang di
telingaku.
Perasaan insecure
itu terus berlanjut hingga saat aku kuliah. Aku mulai mengamati teman-teman
wanita di sekitarku. Dalam hati aku merasa sangat iri melihat mereka bisa
bersenda gurau dengan lepas dengan cowok-cowok di kampus. Sementara aku sendiri
tetap larut dalam perasaan ‘mereka ga suka denganku karena aku tidak cantik’.
Hingga suatu
hari ketika aku mengambil part time job sebagai SPG di salah satu mall, Kakak
Koordinator Area menegurku saat briefing.
“Kamu SPG
apa? Ga dandan, ya, sebelum kerja? Kayak hantu gitu.” Fix, aku langsung double
insecure. Dulu dikatain mirip primata, sekarang dikatain mirip hantu.
Aku kembali
ke counter dengan perasaan hancur. Rasanya ingin menghilang saja dari peredaran
bumi. Tetapi sebuah rangkulan hangat menyentuh bahuku. Saat menoleh, aku
mendapati Kak Mala, salah satu SPG senior berada tepat di sampingku.
“Sini, deh. Ikut
kakak sebentar,” katanya seraya menarikku menuju toilet. Aku masih
terbengong-bengong ketika melihat Kak Mala mengeluarkan sesuatu dari punch yang
dipegangnya.
“Kita tuh
berkerja di bawah cahaya neon yang terang banget, Dek. Jadi kalau ga pake riasan, wajah kita bakalan terlihat
pucat. Apa lagi untuk orang dengan kulit terang seperti kamu. Makanya Mbak Ika
ngatain kamu mirip hantu,” jelas Kak Mala sambil terus melakukan sesuatu pada
wajahku.
“Dah, siap. Coba
deh kamu lihat perbedaannya,” ujar Kak Mala seraya memutar wajahku menghadap
cermin. Di sana aku melihat pantulan diriku dan aku langsung takjub.
“Ini beneran
aku, Kak?” tanyaku tidak percaya.
“Ya, iyalah.
Masa’ hantu,” jawab Kak Mala kemudian. “Nih, untuk kamu aja. Kakak masih punya
banyak,” ujarnya seraya menyerahkan beberapa benda ke tanganku. Sebuah pencil
alis, eye liner, maskara, dan lisptik warna maroon.
“Saran dari
kakak, mulai sekarang kamu harus mulai merawat kulit wajah kamu, Dek. Ga usah
yang rumit-rumit, yang standar aja, facial wash, toner, moisturizer, dan
sunscreen. Sayang lho kulit bagus gitu kalo ga dirawat.” Aku hanya
manggut-manggut berusaha mencerna kata-kata Kak Mala yang 90% masih terdengar
asing di telingaku.
Itulah awal
mulanya aku mengenal produk kecantikan.
Aku mulai
rutin menggunakan produk skincare. Meski begitu, untuk penampilan sehari-hari
aku tetap hanya mengandalkan bedak, dan lisptik saja. Tapi berkat kulit yang
sudah terawat, berbekal dua kosmetik itu saja aku sudah bisa mendapatkan
kepercayaan diriku kembali.
Hal ini berhasil
membuatku menjadi lebih ‘kebal’ ketika mendapati ujaran-ujaran yang tidak
mengenakkan di kemudian hari.
Beberapa
lama kemudian, setelah memiliki ponsel, aku terhubung kembali dengan
teman-teman semasa SMA dulu. Kita saling bertukar kabar dan cerita. Hingga tibalah
giliran ketika Si Cowok yang pernah ngatain aku itu nelpon. Kalian tahu gak
kalimat pertama yang dia katakan setelah kata ‘halo’?
Dia bilang
gini, ”Mer, sekarang kamu sudah cantik belum?”
Aarrgghh. Maksudnya
apa coba ngomong kayak gitu? Seolah-olah aku ga ada hak untuk ngobrol dengan
dia karena aku masih belum cantik. Huh! KZL!
Untungnya
aku yang menerima telepon saat itu udah aku yang berbeda, yang hatinya udah
strong, dan memiliki kepercayaan diri yang cukup. Jadi aku ga merasa
terintimidasi lagi dengan kata-katanya yang menjurus ke body shaming begitu.
Jadi ingat
dengan salah satu quote dari drama True Beauty yang baru-baru ini aku tonton.
“Kau yang memutuskan nilaimu sendiri. Jika kau percaya diri, tidak ada yang bisa menyentuhmu.”
Bagi aku
pribadi nih, quote itu terasa bener banget. Ketika kita sudah percaya diri
tidak ada yang bisa mengusik kita. Tapiiii, menumbuhkan rasa percaya diri
ditengah ‘gempuran’ penilaian masyarakat bahwa ‘tampilan fisik itu adalah
segalanya’ sungguh tidak mudah, Temaan.
Jadi di sini
aku mau bilang, bahwa dampak body shaming itu ga main-main sebenarnya. Ketika kamu
beranggapan itu hanya candaan, tetapi sebenarnya tidak bagi orang yang kamu
katain. Meski dia tampak tertawa, tetapi hati kecilnya tetap terluka. Aku sendiri
butuh waktu 5 tahun baru bisa pulih dan mendapatkan kepercayaan diriku sepenuhnya.
Jadi,
please, ya, teman-teman semua. Stop body shaming, jika tidak suka dengan
seseorang, jangan pernah hina penampilan fisiknya. Bagimu mungkin hanya sebatas
kata-kata, tapi bagi dia itu adalah neraka.
Produk Kecantikan untuk Lestarikan Cantikmu
So, dari
sedikit pengalaman hidupku di atas, bisa dimengerti kan, ya. Mengapa
orang-orang banyak yang butuh produk kecantikan. Karena aku yakin, tidak
sedikit orang yang mengalami peristiwa pahit seperti yang aku alami.
Teman-teman
sudah menonton drama Korea True Beauty? Atau yang sedikit lebih lawas My Id is
Gangnam Beauty?
Dua drama
ini mengangkat isu body shaming dan perundungan atas ketidakcakapan wajah
seseorang.
Di My ID is
Gangnam Beauty, Mirae mengatasi krisis kepercayaan dirinya lewat operasi
plastik. Di True Beauty, Ju Kyung mengatasi krisis kepercayaan dirinya lewat
riasan. Hasilnya sama-sama bisa dilihat, bahwa perlakuan orang-orang di sekitar
mereka sungguh jauh berbeda. Mereka tidak lagi menerima hinaan dan celaan. Mereka
bahkan bisa menata hidup, dan merancang impian mereka dengan lebih leluasa.
Manfaat Menggunakan Produk Kecantikan
Saat ini
keberadaan produk kecantikan sudah sangat penting bagi masyarakat. Meski bukan
kebutuhan primer, namun produk kecantikan sudah menjadi produk yang digunakan
secara rutin dan terus menerus oleh masyarakat.
Berikut
manfaat penggunaan produk kecantikan menurut Mitsui (1993):
- Sebagai alat kebersihan diri.
- Meningkatkan daya tarik melalui make-up.
- Meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang.
- Melindungi kulit dan rambut dari kerusakan akibat sinar ultraviolet, polusi, dan faktor lingkungan lainnya.
- Mencegah penuaan.
- Membantu seseorang lebih menikmati dan menghargai hidup.
So,
teman-teman terinsirasi untuk memulihkan kepercayaan diri dengan produk
kecantikan? Boleh-boleh saja. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya
teman-teman mengetahui dulu nih penggolongan produk kecantikan berdasarkan
sifat dan cara pembuatannya. Mengapa hal ini perlu dilakukan? Agar teman-teman
juga tahu dampak dari penggunaan produk itu nantinya.
Penggolongan Produk
Kecantikan berdasarkan Sifat dan Cara Pembuatannya
1. Kosmetik Modern
Kosmetik
modern pada umumnya dibuat dari bahan kimia dan diolah menggunakan alat-alat
yang canggih dan modern. Jenis produk kecantikan modern ini biasanya menawarkan
hasil yang cepat, atau perubahan yang instan.
2. Kosmetik Tradisional
Kosmetik tradisional merupakan produk kecantikan yang dibuat dari bahan-bahan alami. Namun berdasarkan proses pembuatannya, kosmetika tradisional ini terdiri atas 2, yaitu:
- Kosmetik Tradisional Murni yang asli diolah dari bahan alami menurut resep turun menurun. Kekurangan dari kosmetik tradisional ini adalah tidak tahan lama, jadi membutuhkan waktu dan energi ekstra di saat ingin menggunakannya. Salah satu produk kosmetik tradisional murni ini adalah bedak beras atau bedak dingin yang sampai hari ini masih banyak ditemukan di toko-toko kosmetik.- Kosmetik Semi Tradisional yaitu kosmetik yang dibuat menggunakan bahan-bahan alami, tapi sudah diolah secara modern seperti diberi bahan pengawet.
Dualisme Produk Kecantikan Modern
Seperti yang
sudah disinggung sebelumnya, produk kecantikan modern adalah produk kecantikan
yang dibuat dari bahan-bahan kimia, dan diproses menggunakan alat-alat canggih
dan modern.
Meskipun sudah
dirancang dengan sebaik mungkin, bahkan dalam prosesnya disupport oleh berbagai
macam peralatan canggih, tetap saja dualisme dari produk kecantikan modern ini
tidak bisa dielakkan. Di satu sisi membawa manfaat positif terhadap pengguna,
namun di sisi lain berdampak negatif terhadap kesehatan, serta lingkungan
hidup.
Kelebihan Produk Kecantikan Modern
- Lebih praktis, kemasan mudah dibawa dan mudah digunakan kapan saja dan di mana saja.
- Tersedia banyak varian sesuai dengan jenis kulit.
- Untuk kosmetik yang sudah memiliki label BPOM, pastinya juga sudah teruji secara klinis.
- Lebih cepat memberikan hasil.
- Produk mudah didapat.
- Terdapat info tanggal kadaluwarsa pada kemasan.
Kekurangan Produk Kecantikan Modern
- Tidak ramah lingkungan, karena kemasan berpotensi menjadi limbah.
- Menimbulkan efek samping berupa iritasi, alergi, fotosensitisasi, bahkan intoksikasi.
- Bahan-bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pembuatan produk kecantikan, dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan.
- Produk kecantikan yang berbentuk spray salah satu penyumbang pencemaran udara.
- Limbah pembuatan kosmetik modern bisa merusak lingkungan.

Potensi Komoditas Lokal untuk Produk Kecantikan Alami
Bertolak
belakang dengan produk kecantikan modern, produk kecantikan alami dibuat dan
diproses menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia oleh alam. Produk kecantikan
alami ini pun tidak memiliki efek samping, sehingga sangat aman untuk digunakan
sehari-hari.
Hanya saja
sangat disayangkan saat ini masih banyak pengguna produk kecantikan yang belum
sepenuhnya menyadari bahwa bahan-bahan yang terkandung dalam produk kecantikan
yang mereka pakai bisa berdampak terhadap lingkungan sekitar.
Inilah yang
menjadi alasan mengapa Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), Yayasan Madani
Berkelanjutan, dan C Channel Indonesia menggelar diskusi dalam C Channel Class:
Be an Expert for Your Skin.
Adapun tujuan
utama dari digelarnya diskusi ini adalah untuk mengedukasi peserta sehubungan
dengan produk kecantikan berkelanjutan. Dengan harapan bisa meningkatkan
kesadaran dan pemahaman masyarakat akan penggunaan produk kecantikan berbasis
komoditas lokal yang ramah
lingkungan dan ramah sosial.
Mengenal Beberapa Bahan Kosmetik dari Komoditas Lokal
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah.
Berbagai macam jenis tanaman tumbuh subur di bumi Indonesia. Termasuk berbagai
jenis tanaman kosmetik.
Dalam memilih produk kecantikan sangat penting bagi kita
untuk memastikan kecocokan bahan yang terkandung dengan jenis kulit yang kita
miliki. Agar terhindar dari efek samping penggunaan produk kecantikan dalam
waktu panjang, kita harus memastikan bahwa produk kecantikan yang kita pilih
terbuat dari bahan alami, dihasilkan dari proses berkelanjutan yang ramah
lingkungan.
Untuk itulah perlu bagi kita untuk mengenal beberapa komoditas lokal yang
dijadikan sebagai bahan pembuatan produk kecantikan:
- Pegagan (centella asiatica)
Centella Asiatica atau daun
pegagan merupakan komoditas lokal yang banyak ditemukan di Indonesia. Pegagan
biasanya tumbuh liar di pematang sawah, perkebunan, ladang, hingga di pinggir
jalan.
Berbagai penelitian telah
membuktikan bahwa pegagan ini sangat baik untuk kulit karena berkhasiat dalam
menstimulasi kolagen, menunda penuaan, sebagai antioksidan, melembutkan kulit,
mengurangi peradangan, dan menyamarkan bekas luka.
Dengan berbagai manfaat yang
dimilikinya tidak heran jika centella asiatica atau pegagan ini sekarang
menjadi incaran para produsen kosmetik.
- Minyak Tengkawang
Tengkawang adalah flora jenis
Shorea yang tumbuh di hutan Kalimantan Barat, dan sudah dibudidayakan sejak
tahun 1881. Tengkawang merupakan salah satu tumbuhan yang bisa disebut dengan
istilah ‘pokok seribu guna’, karena mulai dari batang hingga ke buahnya bisa
dimanfaatkan untuk menghasilkan karena memiliki nilai ekonomis apabila dikelola
dengan baik.
Produk turunan dari buah
Tengkawang yang paling terkenal adalah minyak tengkawang atau mentega
tengkawang.
Minyak tengkawang ini memiliki
komposisi yang unik sehingga membuatnya menjadi salah satu lemak nabati terbaik
dari alam. Kandungan Asam Steatrat (stearic acid) dan Asam Oleat (Oleic Acid)
yang tinggi di dalam minyak tengkawang sangat baik untuk mengatasi secara alami
masalah-masalah yang timbul akibat kurangnya kelembapan pada kulit dan rambut.
Berikut manfaat-manfaat yang dapat
diperoleh dari mentega tengkawang:
- Dengan alami melembabkan dan melembutkan kulit lebih lama daripada pelembab kimia yang lain.
- Memperbaiki fleksibelitas dan elastisitas kulit.
- Mencegah timbulnya kerutan.
- Mencegah degenerasi sel-sel kulit.
- Melindungi dari sinar UV-A dan UV-B.
- Membantu mencegah penuaan dini.
- Mengembalikan dan menyehatkan rambut yang kering.
- Melembabkan bibir dan menyembuhkan luka sariawan.
Manfaat-manfaat tersebut menbuat minyak
tengkawang sangat ideal untuk dibuat sebagai bahan pembuatan produk kecantikan.
Mulai dari sabun batangan, pelembab, lotion, dan produk-produk perawatan kulit
lainnya.
- Madu
Untuk komoditas lokal yang satu
ini aku yakin sekali teman-teman pasti sudah sangat familiar, ya. Yup! Madu
merupakan salah satu komoditas lokal Indonesia yang memiliki banyak khasiat
sehingga sering digunakan sebagai bahan dalam pembuatan obat-obatan herbal dan
juga kosmetik.
Madu merupakan bahan alami yang
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Madu mengandung alfa hidroxy acid yang bermanfaat dalam meningkatkan
kekenyalan dan kekencangan kulit. Selain itu madu juga mengandung flavonoid dan
asam amino yang berfungsi sebagai pelembab kulit
Kandungan nutrisi lain pada madu adalah
vitamin C yang bermanfaat untuk menyamarkan flek/noda jerawat.
Lestarikan Cantikmu, Penggunaan Produk Kecantikan Berbasis
Komoditas Lokal Bermanfaat bagi Kesehatan, Lingkungan, dan Perekonomian
Sebagaimana yang sudah aku sebutkan pada paragraf
sebelumnya, bahwa penggunaan produk kecantikan berbasis komoditas lokal sangat
bermanfaat bagi kesehatan. Hal ini terjadi karena produk kecantikan berbahan
alami tidak memiliki efek samping, sehingga sangat aman untuk digunakan dalam
jangka panjang.
Dengan menggunakan produk kecantikan berbasis komoditas
lokal, berarti kita sudah turut berperan dalam melestarikan lingkungan, karena
produk-produk kecantikan tersebut diolah dan diproses secara berkelanjutan
sehingga tidak membahayakan lingkungan.
Selain itu, dengan menggunakan produk kecantikan berbasis komoditas lokal secara tidak langsung kita telah memberdayakan petani lokal yang dalam hal ini merupakan penyedia bahan baku kosmetik yang kita pakai. Membantu perekonomian mereka sehingga kesejahteraan mereka pun meningkat.
Penutup
Mengupayakan kecantikan diri dengan menggunakan produk
kecantikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan rasa percaya diri. Namun,
satu hal yang kita harus selalu ingat bahwa pilihan ada di tangan kita. Apakah kita
akan membeli produk kecantikan modern yang menggunakan bahan kimia, atau
memilih untuk membeli produk kecantikan berbasis komoditas lokal yang pastinya
menggunakan bahan-bahan alami.
Memilih produk kecantikan berbasis komoditas lokal merupakan
salah satu bentuk tanggung jawab kita terhadap alam dan lingkungan. Dengan menggunakan
produk kecantikan berbahan alami kita telah turut berperan dalam pelestarian
lingkungan, dan meningkatkan perekonomian petani lokal. Dengan demikian
aktivitas kita dalam merawat kecantikan tidak hanya sebatas untuk melestarikan
kecantikan kulit, namun juga turut membantu keberlanjutan alam dan sosial.
- https://www.protea.co.id/penggolongan-kosmetik/
- https://umkmkalbar.id/komoditas/14-manfaat-mentega-tengkawang/
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.
Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.