Lo..haaaloo... Lama gak menyapa
teman-teman di sini, jadi kangen nih. Apa kabar, gais ? Semoga semua dalam
keadaaan sehat wal afiat, ya. Aamiin.
Kali ini aku ingin berbagi cerita
tentang kehamilan nih, gais. Bagi teman-teman yang sudah membaca artikel
sebelum ini pasti udah tahu nih, kalau si empunya blog ini lagi hamidun anak
yang kedua. Hehehe.
Kehamilan kali ini terasa istimewa
banget bagi aku dan suami. Karena jaraknya yang sangat jauh dari kehamilan yang
pertama. Aira aja sekarang udah berusia 8 tahun lebih lho, berarti kurang lebih
udah 9 tahun aku ga hamil. Makanya pas tahu hamil lagi itu rasanya amazing
banget. Kebetulan beberapa hari sebelumnya, aku bicara dengan suami. Kalau sampai
usia 40 tahun ga positif juga, aku gak mau hamil lagi. Bukannya menolak rejeki
dari Allah, hanya saja hamil di usia 40 tahun atau lebih itu resikonya sudah
sangat banyak, kan. Tapi, Alhamdulillah sekali. Ternyata Allah masih beri kami
kepercayaan untuk menitipkan amanah terbaiknya. Aku positif hami, hanya
beberapa hari sebelum usiaku genap 37 tahun.
Sempat Mengidap Kista
Memiliki siklus haid yang tidak
teratur membuat aku cenderung susah untuk mengontrol masa subur. Efeknya aku
dan suami juga tidak begitu ngotot untuk menambah momongan. Kalau Allah kasih
Alhamdulillah, kalau tidak ya Alhamdulillah juga. Intinya kami mensyukuri
dengan nikmat yang telah Allah berikan selama ini.
Tapi rasa pasrah kami sedikit
terusik, ketika sadar bahwa aku sudah hampir 3 bulan tidak datang bulan. Khawatir
ada masalah dengan kandungan, maka aku dan suami pun melakukan pemeriksaan ke
dokter. Setelah dilakukan pemeriksaan lewat USG diketahuilah bahwa ada kista yang
bersemayam di dalam rahim. Beruntung ukurannya belum besar. Hanya saja posisi
kista itu tepat berada di mulut rahim, sehingga menghalangi darah haid yang
akan keluar. Kemudian dokter pun memberikan obat untuk menghancurkan kistanya.
Alhamdulillah, haidku kembali
keluar tidak sampai satu bulan setelah makan obat yang diberikan oleh dokter. Haidku
pun kembali normal. Meskipun siklusnya tidak teratur, tetapi setiap bulannya ada.
Karena penasaran, aku pun
bertanya kepada dokter. Kista itu apa dan apa sih yang menyebabkan kista itu
bisa tumbuh di rahim ?
Kista ovarium itu dibagi atas dua
jenis utama yaitu Kista Fungsional dan Kista Patologis.
Kista Fungsional ini tergolong
umum terjadi dan tidak berbahaya karena bisa hilang dengan sendirinya. Kista
ini muncul sebagai bagian dari siklus menstruasi.
Kista Patologis adalah kista berukuran
besar yang mengandung sel-sel abnormal, sehingga cenderung berbahaya. Sebagian kecil
dari kasus kista patologis ini, sel abnormalnya bersifat kanker. Kista jenis
ini perlu diangkat melalui operasi, agar tidak berkembang menjadi kanker
ovarium.
Ada beberapa gejala kista ovarium
yang perlu diwaspadai lho, gais.
·
Pendarahan berlebih saat haid
·
Siklus haid tidak teratur
·
Sulit hamil
·
Rasa nyeri pada tulang panggul saat berhubungan
seksual
·
Susah buang air kecil atau pun buang air besar
Wah, memang pas banget nih, gais.
Aku mengalami salah satu gejalanya yaitu siklus haid tidak teratur. Jadi buat
teman-teman yang siklus haidnya tidak teratur aku sarankan untuk segera lakukan
pemeriksaan, ya.
Dokter juga menambahkan catatan
nih, gais. Terutama untuk wanita yang sudah menopause yang ternyata memiliki
resiko lebih tinggi untuk menderita kanker ovarium yang berkembang dari kista. Karena
itu, penderita kista yang telah menopause sangat dianjurkan untuk menjalani tes
darah dan USG secara teratur untuk memastikan kistanya hilang. Jika tidak,
kista akan membesar sehingga perlu diangkat melalui proses operasi, karena
berpotensi menjadi kanker ovarium.
Duuhh, serem ya. Ayo ajak ibu,
tante, wanita-wanita menopause di sekitar kita untuk lakukan pemeriksaan, ya.
Agar terhindar dari penyakit yang mematikan ini.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Hamil di Usia Lebih dari 35 Tahun.
Hamil di usia yang tidak lagi
muda ini ternyata cukup melelahkan lho, gais. Ada banyak resiko yang mungkin
terjadi, tetapi bukan mustahil untuk dilewati. Agar kehamilan dan persalinan
lancar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat hamil di usia di atas 35
tahun.
- Hamil di atas usia 35 tahun beresiko terjadinya Diabetes Gestasional yang beresiko menyebabkan bayi lahir dengan berat badan di atas normal, sehingga meningkatkan kemungkinan cedera saat persalinan. Selain itu juga beresiko terjadinya gangguan metabolik bagi bayi di kemudian hari.
- Hamil di atas usia 35 tahun meningkatkan resiko terjadinya tekanan darah tinggi. Hal ini cukup berbahaya, karena bisa menyebabkan komplikasi eklamsia atau kejang saat kehamilan.
Cara menghindarinya,
jaga asupan nutrisi selama kehamilan, banyak minum air putih, jauhi stress dan
istirahat yang cukup.
- Persalinan pada usia di atas 35 tahun juga memiliki banyak resiko, karena banyaknya kemungkinan komplikasi seperti placenta previa, persalinan prematur dan juga resiko keguguran yang tinggi.
Agar terhindar
dari hal-hal tersebut di atas ibu hamil harus lakukan perawatan dan pemeriksaan
sebelum kehamilan secara rutin dengan dokter, agar pengawasan terhadap
kesehatan ibu dan kesehatan bayi dalam kandungan terus terjaga. Jangan lupa
agar menyebutkan gejala apa saja yang dialami atau kondisi yang ibu rasakan
pada dokter agar kehamilan terbebas dari stres.
Penuhi nutrisi selama kehamilan dengan mengkonsumsi hanya makanan yang sehat, yang mengandung asam folat, kalsium, zat besi, vitamin D, maupun nutrisi lainnya. Lengkapi juga dengan mengonsumsi vitamin kehamilan. Hindari menkonsumsi bahan-bahan kimia dari obat-obatan, alkohol, tembakau maupun jenis obat terlarang selama kehamilan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter tentang suplemen apapun yang hendak dikonsumsi.
Pastikan untuk tetap aktif dan rutin menjalankan aktivitas fisik yang dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman. Tetapi dengan catatan jangan sampai kelelahan ya, gais. Terlebih lagi jika diagnosa dokter telah menunjukkan hasil placenta previa, aktivitas fisik yang menyebabkan kontraksi otot perut justru harus dihindari guna meminimalisir terjadinya pendarahan pada jalan lahir.
Proses persalinan sebaiknya dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas yang memenuhi standar. Sarana dan prasarana yang baik juga berguna bila terjadi suatu kelainan pada proses persalinan, misalnya jika ibu mengalami perdarahan maka dapat ditanggulangi secara cepat dengan tersedianya tranfusi, sehingga angka mortalitas ibu dan bayi dapat dikurangi
Penuhi nutrisi selama kehamilan dengan mengkonsumsi hanya makanan yang sehat, yang mengandung asam folat, kalsium, zat besi, vitamin D, maupun nutrisi lainnya. Lengkapi juga dengan mengonsumsi vitamin kehamilan. Hindari menkonsumsi bahan-bahan kimia dari obat-obatan, alkohol, tembakau maupun jenis obat terlarang selama kehamilan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter tentang suplemen apapun yang hendak dikonsumsi.
Pastikan untuk tetap aktif dan rutin menjalankan aktivitas fisik yang dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman. Tetapi dengan catatan jangan sampai kelelahan ya, gais. Terlebih lagi jika diagnosa dokter telah menunjukkan hasil placenta previa, aktivitas fisik yang menyebabkan kontraksi otot perut justru harus dihindari guna meminimalisir terjadinya pendarahan pada jalan lahir.
Proses persalinan sebaiknya dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas yang memenuhi standar. Sarana dan prasarana yang baik juga berguna bila terjadi suatu kelainan pada proses persalinan, misalnya jika ibu mengalami perdarahan maka dapat ditanggulangi secara cepat dengan tersedianya tranfusi, sehingga angka mortalitas ibu dan bayi dapat dikurangi
.
Waddduh, ngeri juga rasanya
membayangkan semua resiko yang mungkin terjadi. Mohon doanya ya teman-teman. Semoga
kehamilanku lancar, debay sehat lahir dan batin. Semoga persalinan nanti juga
berjalan dengan mudah, ibu dan bayi selamat. Aamiin.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.
Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.