Tuesday, August 16, 2016

Makna Penghargaan dan Kisah 5 Dunia

Makna Penghargaan


Bicara tentang penghargaan, ada ga sih yang nolak diberi penghargaan ? Kayaknya ga ada deh ya. Boro-boro nolak, yang menghalalkan segala cara aja ada kok demi dapat penghargaan.

Emangnya penghargaan itu penting banget ya sampe-sampe ada orang yang mau melakukan perbuatan tercela itu ?

Hmm.. kalo menurut aku pribadi nih ya, penghargaan itu penting banget. Karena itu adalah salah satu bentuk apresiasi yang diberikan oleh orang lain terhadap apa yang telah seseorang lakukan dalam hidupnya.

Penghargaan juga bisa menjadi nilai tambah dalam track record sebuah perusahaan. Klien akan semakin percaya untuk berkerjasama dengan perusahaan yang memiliki sertifikat penghargaan tertentu.

Begitu juga untuk perorangan. Artis yang menyabet gelar The Best Actor pasti lebih diburu dibandingkan artis yang ga punya label penghargaan apa pun.

Dan ga bisa dipungkiri, blogger yang sering menang lomba pasti lebih banyak menerima job dibandingkan yang enggak.

Yup banget, penghargaan emang bisa meningkatkan nilai branding seseorang atau sesuatu.

Tetapi apa iya penghargaan itu hanya beberapa kata yang tertuang pada selembar kertas yang bertuliskan piagam atau sertifikat ? Apa iya penghargaan itu adalah kata-kata yang tertulis pada sebuah piala ?

Kalo menurut aku sih tidak. Karena penghargaan yang ada pada selembar kertas dan sebuah piala itu hanya berlaku untuk hal-hal yang dilombakan atau pun dipertandingkan. Kenyataannya ga semua hal dalam hidup ini masuk dalam kategori yang dilombakan, kan ?

Menurut aku nih ya, penghargaan yang sebenarnya adalah rasa bahagia yang kita dapat setelah melakukan sesuatu, baik itu untuk keluarga, diri sendiri atau pun orang lain. Rasa bahagia adalah penghargaan yang tertinggi dari semuanya.

Dalam dunia ibu, adalah sebuah penghargaan ketika anak yang ia didik dan besarkan tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, multi talenta, dan berakhlak baik. Dan penghargaan itu semakin menjadi tidak ternilai ketika si anak bilang, "bunda cantik." Meski kenyataannya, bundanya itu kucel, ga bedakan dan pake daster kedodoran. Hahahaha..

Dalam dunia istri, adalah sebuah penghargaan yang tidak ternilai harganya ketika suami menyediakan waktu luangnya untuk sekedar windows shopping di Merchant Sodexo, trus dengan perhatiannya nanya, "Ntar bunda mau ayah kasih kado apa untuk ultahnya ?" Yeaayy.. mendengar pertanyaan itu rasanya pengen narik si ayah ke bawah selimut. Hahaha..

Dalam dunia menantu, adalah sebuah penghargaan yang sangat berarti ketika mertua memperlakukannya dengan sangat baik. Apalagi kalo mertua sampe nyodorin voucher belanja Sodexo, wuaahh... penghargaan yang luaar biasa ituuuhh.. Hahaha..

Dalam dunia karyawan, adalah sebuah penghargaan yang mengharukan jika perusahaan selalu memenuhi hak-hak karyawan seperti gaji tepat waktu, jam kerja yang manusiawi dan jaminan safety di tempat kerja. Apalagi kalo perusahaan menyediakan ruang istirahat khusus untuk karyawannya tidur siang, pasti karyawan merasa jadi manusia yang paling dihargai sedunia. Bener, ga, gais ?

Dalam dunia blogger, adalah sebuah penghargaan yang sangat menyenangkan ketika ada yang berkomentar  pada postingan, trus ada yang share dan juga ada yang follow. Entah perasaanku aja ya, tapi setiap kali membuka dashboard trus nampak ada notifikasi komentar yang belum di moderasi itu rasanya seperti mendapat harta karun yang udah kependam ribuan tahun. Bahagiaaaa banget.
*Ketahuan deh, blog gue fakir komen, hahaha*

See ?

Penghargaan itu ga melulu soal piagam dan piala, kan, gais ?

Hal-hal kecil yang kita lakukan untuk membahagiakan orang lain bisa menjadi penghargaan yang tidak ternilai bagi orang tersebut.

Begitu juga, hal-hal sederhana yang orang-orang berikan kepada kita dan itu membahagiakan maka itulah penghargaan yang sebenar-benarnya.


Kisah 5 Dunia

Diusia yang udah kepala tiga ini, aku tahu banget betapa sikap saling menghargai itu sangat penting dalam hidup. Kamu hargai orang lain, maka orang juga akan menghargai kamu. Kurang lebih itu nasehat yang ayahku bilang ketika masih remaja dulu. 

Ya, saat itu aku masih remaja. Dunia dimana aku sering menuntut untuk diperhatikan lebih, dan dunia dimana aku masih sangat suka di puji. Bagi aku saat itu, pujian yang orang lain berikan adalah penghargaan yang luar biasa atas eksistensi dalam hidup. Sayangnya hal itu membuat aku 'gelap' mata, dan menjadi ambisius dalam hal apa pun. Jiwa kompetitifku berkembang melebihi yang seharusnya. Akibatnya aku jadi tidak sportif dan sulit menerima kekalahan. Aku menjadi picik menilai kesuksesan orang lain. Gara-gara tergila-gila dengan penghargaan orang lain, aku jadi melupakan proses untuk meraih penghargaan itu. Akibatnya, aku harus menerima kenyataan pahit ketika nilai-nilai sekolahku merosot drastis. Sebuah pencapaian yang pastinya sangat jauh dari ekspektasi.

Aku masih ingat banget betapa sabarnya ayah dan ibu membesarkan hatiku yang waktu itu tidak lulus UMPTN di universitas impianku. Bagiku saat itu, kuliah di universitas impian adalah penghargaan yang luar biasa dalam pendidikan. Tapi aku salah, dan sangat salah. Bukan universitas yang menentukan kualitas seseorang, tetapi kemampuannya untuk mendayagunakan semua ilmu yang diserap, itulah yang membuat seseorang berkualitas. Dan ilmu yang berkualitas tidak berasal dari universitas ternama saja kan ?

Lepas dari kubangan perasaan tidak bahagia itu aku sedikit mulai dewasa. Apalgi ketika aku sudah berkerja, dan memasuki yang namanya dunia karyawan. Ketika beberapa kali diberi kepercayaan untuk membawakan presentasi oleh pimpinan membuat aku merasa sangat dihargai. Saat itulah pandangan aku tentang penghargaan itu mulai berubah. 

Penghargaan sama halnya dengan kepercayaan yang diberikan oleh orang lain. Semakin besar tugas dan tanggung jawab yang diberikan, maka semakin besar pula kepercayaan yang diamanahkan, dan itu adalah penghargaan yang luar biasa.

Beberapa tahun berkerja, aku pun menikah. Dan aku menemukan berbagai macam bentuk penghargaan dalam dunia ini. Sehingga sampai pada kesimpulan bahwa penghargaan sejati adalah rasa bahagia. Adakah yang mau menukar rasa bahagianya dengan kesedihan ? Nih, lu gua kasih penghargaan sebagai The Best Employee of the years, tapi lu harus cerai sama suami lu. Mau ga ? Pastinya enggak, kan ?

Lihat anak lahir sehat setelah dikandung selama 9 bulan itu rasanya bahagia luar biasa. Mengandung, melahirkan kemudian menjadi ibu. Itu adalah penghargaan langka yang hanya diberikan Tuhan kepada manusia bernama perempuan. 

Dunia menantu jauh lebih rumit dibandingkan dengan dunia kehidupan lainnya yang aku jalani. Di dunia ini aku harus mau meruntuhkan semua keegoanku agar bisa melebur dengan semua kebiasaan dan tradisi yang ada dalam keluarga suami. Agar dihargai, maka aku juga harus lebih menghargai. Agar disayangi layaknya anak sendiri, maka aku harus lebih menyayangi mereka layaknya orangtua sendiri. Ketika semua itu telah melebur jadi satu, maka semua cinta, perhatian dan kasih sayang pasti menjadi milikmu. Adakah penghargaan yang lebih indah dari cinta, perhatian dan kasih sayang ? 

Bagaimana dengan alam semesta ?

Adakah bentuk penghargaan yang bisa manusia berikan ? Tentu saja ada. Membuang sampah pada tempatnya adalah salah satu bentuk penghargaan yang bisa kita berikan agar bumi ini selalu bersih. Tidak membakar hutan, menggalakkan penghijauan, tidak membuang limbah ke aliran sungai, dan banyak lagi hal-hal lainnya yang bisa manusia lakukan untuk menghargai kehidupan yang telah diberikan oleh Tuhan lewat alam semesta.


No comments:

Post a Comment


Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.

Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.