Thursday, February 16, 2017

Sebab-sebab Kenakalan Pada Anak dan Cara Mengatasinya

February 16, 2017 0 Comments


Kalo dipikir-pikir, banyak banget faktor penyebab terjadinya kenakalan pada anak, yang pada akhirnya bisa menyeret mereka pada dekadensi moral dan ketidakberhasilan pendidikan mereka dalam masyarakat.

Dan yang lebih menyesakkan dada, banyak dari mereka yang terjebak dalam kenyataan bahwa kehidupan yang mereka jalani begitu pahit dan penuh "kegilaan". Dan akhirnya beragam sumber kejahatan pun semakin menjerat mereka dari berbagai sudut.

Sebagai orangtua, hal ini benar-benar menjadi perhatian yang serius dan patut untuk diprioritaskan, karena aku sadar sepenuhnya bahwa orangtua itu memikul tanggung jawab dan amanat yang kelak harus dipertanggung jawabkan di hadapan Allah.

Tetapi mengemban tugas dan tanggung jawab seberat itu tanpa mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kelainan pada anak berikut cara menanggulanginya, adalah sebuah kesia-siaan belaka, yang akhirnya akan melahirkan banyak generasi yang rusak dan pada akhirnya menyebabkan banyak masalah di masyarakat.

Islam dengan prinsip-prinsipnya yang lurus sebenarnya telah sedemikian rupa memikirkan masalah ini, dengan meletakkan fondasi dan metode yang bijak untuk memelihara anak dari kenakalannya, dan secara tidak langsung juga telah melindungi masyarakat dari malapetaka dan kesia-siaan.


Kemiskinan yang Menerpa Keluarga

Jika anak tidak dapat menikmati sandang dan pangan secara layak di dalam rumahnya, tidak memiliki  orang yang akan memberinya sesuatu yang menunjang kehidupannya, kemudian ia juga melihat di sekitarnya penuh dengan kemiskinan dan kesusahan, maka anak akan berontak dan pergi meninggalkan rumah untuk mencari rezeki dan bekal penghidupan.

Akibatnya ia akan mudah diperdaya oleh orang-orang tidak bertanggung jawab dan tidak bermoral. Sehingga ia akan tumbuh di dalam masyarakat menjadi orang yang tidak baik.

Dalam hal ini, Islam telah meletakkan prinsip yang kuat dan tentunya dengan syariatnya yang adil. Islam menetapkan hak hidup yang mulia untuk setiap orang, dan meletakkan undang-undang yang menjamin batas minimum bagi setiap individu untuk mendapatkan tempat tinggal, pakaian dan makanan, serta memberikan beberapa metode praktis untuk mengentaskan kemiskinan.

Beberapa metode itu dicontohkan sebagai berikut :

  • memberikan jaminan mata pencaharian bagi setiap warga
  • memberikan gaji bulanan dari baitulmal (kas negara) kepada setiap kaum lemah
  • memberlakukan undang-undang untuk memberikan santunan bagi setiap orang tua yang tidak mempunyai kelurga dan anak-anak
  • memberikan perlindungan kepada anak-anak yatim, janda dan orang tua jompo
Dan banyak lagi cara dan metode lainnya yang jika setiap orang yang memiliki kelebihan rezeki mau dengan senang hati mewujudkan hal ini dan menerapkannya dalam masyarakat. Tentu saja, jika hal ini dilakukan terus menerus tanpa putus, aku yakin faktor-faktor yang menyebabkan penderitaan dalam masyarakat akan terhapuskan dengan sendirinya.




Disharmoni Antara Bapak dan Ibu


Di antara sekian banyak persoalan yang menyebabkan kenakalan pada anak, salah satu yang paling rentan terjadi adalah faktor disharmoni hubungan ayah dan ibu disaat mereka berkumpul dan bertemu.

Jika dari bangun tidur anak telah berhadapan dengan pertengkaran orangtuanya, maka hal ini akan membuat anak jadi malas pulang lalu kabur dari rumah.

Anak yang kalut dan terombang-ambing dalam kemelut persoalan orangtuanya, akan mencari pelampiasan kegalauan di luar rumah lewat teman-temannya. Nah, inilah hal yang paling mengkhawatirkan. Tidak ada yang berani menjamin bagaimana karakter orang-orang yang ia gauli di luar rumah.

Kita bersyukur jika anak kita berteman dengan anak-anak yang baik juga, tetapi jika teman yang ia temui sama galaunya dengan dirinya, bisa dibayangkan pengaruh negatif apa yang akan ia terima. Mulai dari narkoba, miras sampai ke tindak kriminal lainnya.

Dengan dasar-dasar yang bijaksana dan abadi, Islam telah menggariskan metode yang bijak bagi individu yang akan melamar untuk mencari atau memilih seorang istri yang baik, sebagaimana telah menggariskan pula cara yang utama bagi para wali dan anak-anaknya yang dilamar untuk memilih calon suami yang baik.

Semua itu dimaksudkan untuk mewujudkan rasa cinta kasih, saling pengertian dan tolong menolong antara suami istri, di samping untuk menghindari dilematika keluarga dan perselisihan yang biasa terjadi di antara suami istri. Tidak diragukan lagi bahwa prinsip-prinsip untuk memilih suami atau istri sesuai dengan ajaran Islam merupakan cara yang tepat dalam mempersiapkan rumah tangga bahagia dan keluarga teladan yang saling mencintai dan penuh pengertian.

==========================================================

Dikutip dari buku Tarbiyatul Aulad Fil Islam.
Karya Sbdullah Nasih Ulwan.
Oleh :@lailacahyadi
==========================================================


4 Jenis Pakaian Yang Harus Dihindari Ketika Bertemu Calon Mertua

February 16, 2017 0 Comments



Hai, gais !
Jumpa lagi kita. Pada sehat semua kan yah ?

Oke, sip.

Setelah drama Goblin habis beberapa waktu yang lalu, hidup aku bener-bener terasa flat banget, gais. Hatiku hampa, seolah-olah separuh jiwaku pergi bersamaan berakhirnya drama Goblin itu. *kemudian terdengar backsound lagunya Anang, 'separuh jiwaku ... pergi'*

Kayaknya aku bener-bener butuh "the real drama" untuk bisa move on dari Kim Shin oppa.

Akhirnya aku nonton ulang lagi tuh Goblin dari awal. Masih kurang puas juga aku tonton lagi drama-drama Gong Yoo sebelumnya, mulai dari Coffee Prince, Big, Train To Busan sampe ke filmnya yang berjudul A Man  and A Woman. Kalo kamu pengen nyaksiin kemulusan kaki Gong Yoo, tonton deh film ini. Aku jamin loe bakal baper ! Hahaha...

Silahkan baca juga :  Review K-Movie : Sisi Lain Gong Yoo Di Film A Man And A Woman

Eh, tapi sebenarnya yang gue baperin Kim Shin oppa atau Gong Yoo-nya sih ?

Ya, udah. Dua-duanya aja deh.
*anaknya maruk banget, minta ditoyor*

Untunglah 'the real drama' akhirnya terjadi juga di depan mata. Teman sekantor aku berantem besar-besaran sama cowoknya gara-gara jaket kulit.

Ihhh.. drama banget kan merekanya ?
Bikin mata aku langsung berbinar seketika karena kepo.
*teman macam apa kamu ?*

Setelah diceritain sama teman, ternyata persoalannya sepele banget. Ibunya temanku ini ga suka sama calon menantunya itu karena ketika berkunjung tuh cowok pake jaket kulit.

Ih, si ibuk. Alasannya ga kreatif banget sih ?

Ibunya punya prinsip teguh banget, gais. Batu karang di lautan aja lewat sama keteguhan prinsip si ibuk. Hiks..hiks..

Menurut ibunya, orang yang suka pake jaket kulit itu biasanya preman, karakternya kasar dan perkerjaannya juga ga jelas.

Dan pernyataan terakhir si ibu sukses bikin anaknya tengsin. "Paling banter tuh cowok kerjanya debt collector !"

Ya ampuun, ibuu. Kok tau, sih ?
Hahaha...

Sorry, geng. Aku ga bermaksud mendiskreditkan perkerjaan seseorang ya. Cuma ngakak aja karena tebakan ibu itu betul. Hanya saja dia salah banget kalo nyepelein debt collector gitu, karena nyatanya perkerjaan debt collector itu adalah perkerjaan yang sangat membutuhkan skill komunikasi yang tinggi. Salah-salah ngomong saat nagih utang nyawa melayang lho !

Makanya jangan pernah remehin debt collector ya, gais.

Jadi, setelah mendengarkan curhatan teman tadi dengan tuntas, trus ngebandingin dengan saat-saat aku ngenalin Abi ke ibuku dulu, aku pun menarik kesimpulan.

Ada 4 Jenis Pakaian yang harus dihindari ketika bertemu dengan calon mertua.
Check this out.

1. Jaket kulit

Sebenarnya aku ga setuju ya kalo menilai seseorang itu dari penampilan luarnya. Tapi kalo menilai dari sisi attitude seseorang, mau ga mau ya penampilan itu perlu.

Jaket kulit, sebenarnya sah-sah aja sih untuk dipake. Apalagi buat kamu yang mengendarai motor. Penting banget nih untuk melindungi tubuh dari angin dan hujan yang suka datang tanpa diundang.

Tapi, ketika mau masuk rumah, berhadapan sama camer, ya jaket kulitnya dibuka dong, mas.
Ntar dikira preman lagi.


2. Jins sobek

Pake jaket kulit aja, kamu bisa dibilang preman, apa lagi kalo pake jins sobek. Bisa-bisa dibilang bosnya preman lho. Hindari ya gais.

Kalo kamu nekat pake beginian ke rumah camer, jangan salahin mereka kalo kamu diblacklist dari daftar calon menantu idaman.

Silahkan baca juga : Tentang Menantu Idaman


3. Celana pendek

Jangan ... jangaan pernah memakai pakaian ini ketika mengunjungi calon mertua. Memakai celana pendek sebenarnya emang santai banget. Suamiku juga termasuk cowok yang suka banget pake celana pendek dulunya. Tapi, itu ya untuk hangout bareng man-teman lah yau.

Kalo mo hangout bareng camer ya tetep pake yang lebih sopan keles. Ntar camer salah mengenali lagi, dia sangka kamu anak sekolahan yang lagi belajar kelompok. Kan gak lucu !


4. Kaos tanpa lengan

Nah, baju ini juga 11-12 sama celana pendek tadi. Se-sporty apapun jiwa kamu, ya, tetaplah pakaian jenis ini ga pantas untuk dipakai saat menemui calon mertua.

Walaupun kamu atlit sekalipun, tetap aja, berpakaianlah yang sopan dan pantas saat berkunjung ke rumah camer.

Sebagai lelaki yang budiman, baik hati, tidak boros dan tidak suka ngebut di jalanan, kamu kudu bisa bedain mana yang lapangan basket, dan mana yang ruang tamunya calon mertua.

Ya, kaaan ?


Nah, itu dia 4 jenis pakaian yang harus dihindari saat bertemu calon mertua.

*Tapi gimana kalo yang make semua itu Gong Yoo, trus dia datang ke rumah kamu ?*

Aiihh ... kalo Gong Yoo yang make mah hayok ajah. Si ibuk juga bakal no comment.
Hahaha...

*dasar ibuk-ibuk ganjen*




Tuesday, February 7, 2017

Review K-Movie : A Muse, Ketika Penulis Renta Berimajinasi

February 07, 2017 0 Comments
Beberapa hari yang lalu, aku "ditantangin" oleh Mbak Vita Masli untuk nonton film yang dibintangi oleh Kim Go Eun. Tahu, kan, siapa itu Kim Go Eun ? Itu lho, yang jadi pengantinnya Goblin di K-Drama Goblin.

Silahkan di baca : K-Drama Goblin, Drama TV Sensasi Film Layar Lebar

Film A Muse ini besutan tahun 2012 lalu sebenarnya, tapi dengan "penuh arti" si Mbak satu ini nantangin. Waktu aku tanya recommended atau enggak, dia cuman jawab pendek plus hashtag #PenuhArti.
Hadeehh .. aku ditantangin gitu, ya nantang baliklah. Hahahaha.
*anaknya kompetitif, pantang ditantangin*

Alhasil, aku pun browsing cari tuh film, dan dapat.
Baru hitungan menit ditonton, busyeet ! Aku nyaris terjungkal karena kaget.
Hahaha ... ada pemandangan terong lenyot di depan mata.
Huahahaha.

*Mbak Vitaaaaa ... awas kamu yaaa*

Tapi aku tonton juga sampai akhir. Hahaha
*iya-iya-silahkan-toyor-aku*

Info Film

Judul            : A Muse
Sutradara      : Chung Ji-Woo
Penulis         : Park Bum Shin, Chung Ji Woo
Pemain         : Park Hae Ill, Kim Go Eun, Kim Moo Yul




Sinopsis Film A Muse

Lee Juk Yo adalah seorang penulis yang sangat ternama, dan juga seorang profesor di sebuah universitas. Karya-karyanya begitu terkenal, banyak orang dari berbagai kalangan menyukai hasil tulisannya.



Di usianya yang 70 tahun, Lee Juk Yo menyadari bahwa kemampuannya dalam penulis telah berkurang banyak. Hal itu sedikit banyak mempengaruhi kejiwaan Lee Juk Yo. Namun ia beruntung memiliki seorang murid yang sekaligus menjadi asistennya, bernama Seo Ji Woo yang sesekali datang berkunjung.

Suatu hari, Ji Woo menyarankan seorang gadis muda untuk membantu Juk Yo dalam mengurus rumah. Rumah besar dengan banyak buku itu memang membutuhkan seseorang untuk merawatnya, dan hal itu tidak mungkin dilakukan oleh Juk Yo sendiri. Gadis muda itu bernama Han Eun Gyo. Anak SMU yang kebetulan adalah tetangga baru mereka.

Eun Gyo adalah gadis remaja yang ceria, namun sedikit 'nakal'. Dia suka mentato bagian-bagian tertentu di tubuhnya. Di film ini tidak digambarkan begitu jelas bagaimana latar belakang keluarga Eun Gyo, tapi jika dilihat dari cara dia bersikap aku menilai Eun Gyo berasal dari keluarga broken home.

Melihat sikap Eun Gyo yang ceria dan juga bersahabat, Juk Yo menemukan kehangatan yang menyenangkan pada dirinya. Bukan hanya itu, tanpa ia sadari hal itu ternyata telah membangunkan hasrat lelakinya yang selama ini terpasung dalam tubuh rentanya. Tapi, kakek tua ini cukup waras, dia menyadari sepenuhnya bahwa tidak mungkin baginya untuk mengencani Eun Gyo. Terlebih lagi Eun Gyo sendiri hanya menganggapnya sebagai seorang kakek.



Karena itulah, Juk Yo kemudian mencurahkan semua imajinasi kelaki-lakiannya terhadap Eun Gyo itu ke dalam bentuk tulisan.

Namun masalah terjadi ketika si asisten yang selama ini membayang-bayangi Juk Yo mencurigainya.
Ditambah lagi, Ji Woo ternyata juga memendam perasaan cinta terhadap Eun Gyo.

***

Film ini sebenarnya cukup menginspirasi bagi orang-orang yang suka menulis, dan memiliki impian untuk menjadi penulis. Karena lewat film ini tergambar jelas, bahwa hasil buah pikiran seseorang yang ia tuang dalam bentuk tulisan akan abadi sepanjang masa.

Selain itu, film ini juga menceritakan tentang kodrat manusia yang tidak bisa dilawan, yaitu "menua". Bagaimana pergolakan batin seorang lelaki tua terhadap hasrat dan keinginan manusiawinya, serta ketidakberdayaan manusia menolak takdir menjadi tua.

Over all, film ini sebenarnya cukup menyentuh. Hanya saja ada adegan-adegan dewasa yang semestinya tidak perlu ada di film ini. Sekalipun adegan itu lahir dari sebuah imajinasi tokoh utama film ini, alangkah baiknya jika adegan itu di ganti dengan sebatas adegan roman biasa, tanpa perlu sedemikian vulgar.

Yes ... adegan roman mereka terlalu vulgar di mata aku.

Kadang aku suka heran sendiri, film-film yang beredar belakangan ini kayaknya seakan kurang pede kalo ga menambahkan adegan dewasa ke dalam filmnya. Padahal jika mereka telah memiliki cerita yang kuat, tanpa adegan dewasa pun film itu akan tetap disukai. Tapi, ya, gak bisa disalahkan juga sih ya. Sepertinya memang udah zamannya begitu, film kelas festival harus di bumbui adegan ranjang.

Permintaan pasar atau permintaan juri sih ?

Entahlah.

Tapi yang pasti, berkat film ini, Kim Go Eun berhasil meraih penghargaan sebagai Aktris Pendatang Baru Terbaik pada ajang Daejong Film Awards 2012, Korean Association of Film Awards Critics 2012, Blue Dragon Film Awards 2012, dan KOFRA Film Award Ceremony 2012.

Empat buah penghargaan sebagai Aktris Pendatang Baru terbaik di tahun yang sama dari ajang yang berbeda sudah cukup membuktikan kepiawaian Kim Go Eun dalam berakting.

Makanya aku rada-rada suka nge-hang juga ngelihat para haters yang membully dia di media sosial.
*lho ... kok jadi gosip ?*

Okeh, itu aja review dari aku tentang film ini.
Dan Mbak Vita, tunggu pembalasanku
Ha ... ha ... ha ...
*evil mode on*





7 Kebiasaan Aneh Anak-anak Sebelum Tidur dan Mitosnya

February 07, 2017 0 Comments
Hai, gais.

Pernah perhatiin gak ?

Di dunia ini ada 3 hal yang tingkahnya paling menggemaskan, lho.
* Tingkah orang yang lagi kasmaran
* Tingkah binatang yang asik bermain
* Tingkah anak-anak sebelum tidur

Nah, bagi kamu-kamu yang udah punya anak pasti paham nih sama yang aku maksud pada poin No. 3 di atas.

Aku ingat banget, Aira waktu masih balita dulu juga memiliki beberapa kebiasaan aneh sebelum tidur. Dan sampai sekarang aku masih suka senyum-senyum sendiri kalo ingat ulahnya itu. Dan cerita punya cerita, mertua pun bilang, kalo dulu ayahnya Aira waktu kecil juga punya kebiasaan aneh sebelum tidur. Duulaalaa ... jadi ketahuan deh Aira dapat kebiasaan aneh itu dari mana. Hahahaha.

Tetapi, selain tingkah anak yang menggemaskan itu, yang lebih bikin aneh adalah mitos-mitosnya, lho. Yang kalo dipikir-pikir ga ada hubungannya sama sekali, tapi kok ya bisa orang-orang zaman dulu punya pemikiran yang menurut aku gak nyambung itu.

Dari cerita beberapa orang terdekat, dan juga hasil mengamati kebiasaan para ponakan sebelum tidur, aku berhasil mengumpulkan 7 Kebiasaan Aneh Anak-anak Sebelum Tidur dan Mitosnya.

Check this out, guys !

1. Pegang benda kesayangan

Ini salah satu kebiasaan sepupu aku waktu kecil dulu. Dia ga akan bisa tidur sebelum ketemu dengan bantal guling kecilnya. Padahal bantal guling itu udah bulukan banget, banyak 'pulau-pulau' bertebaran. Dan aromanya gak usah ditanya. Bikin mual ! Tapi ya itu, dia butuh benda kesayangan ini untuk bisa tidur dengan pulas.

Dan lucunya, kebiasaan aneh ini berlanjut hingga dewasa. Jadi, setiap ada tamu yang datang, trus nginap gitu, dia pasti gelisah. Mau tidur ga bisa karena kudu pake bantal itu, kan. Tapi mau pake bantal itu, yaaa ternyata dia malu juga. Hahaha.

Tapi, syukurlah satu hari sebelum ijab kabul dia berhasil membuang bantal itu jauh-jauh. Kalo gak, kan kasihan suaminya harus ikut menikmati aroma bantal yang puluhan tahun gak di cuci itu. Hahahaha.

Anak pegang benda kesayangan sebelum tidur, mitosnya adalah itu anak orangnya cengeng tapi keras kepala.

Gak tau deh mitos ini sesuai apa enggak sama anak-anak lainnya, tapi kalo dari yang aku lihat dari sepupu itu, gak sesuai banget. Justru sebaliknya, orangnya care dan penurut banget, lho.


2. Pegang udel sendiri

Hahaha .. mertua bilang ini adalah habitnya abang ipar waktu kecil dulu. Jadi setiap kali mau tidur, dia pasti pegang-pegang udel sendiri, baru bisa tertidur pulas.

Dan kabarnya, nih, anak yang memiliki kebiasaan pegang udel sebelum tidur itu bakal gemuk karena dia doyan makan.

Kalo dilihat penampakan abang ipar sekarang, kok sesuai yah ? Hahaha ... peace Bang. Jangan coret aku dari daftar adek ipar yaaaa.


3. Pegang siku

Ini nih kebiasaan aneh dari putri kesayangan aku, Aira. Setiap mau tidur, dia bakal tarik tangan orang di sampingnya untuk dipegangin sikunya. Yang bikin sebelnya adalah, posisi tangan itu betul-betul harus terlipat sempurna, sehingga siku pun menjadi runcing. Nah, ujung siku yang runcing itu tuh yang dia demen banget. Hahahaha.

Waktu itu, ketika Aira masih kecil banget, neneknya bilang, itu tanda-tanda anak pemalu.

Apa iya ?

Kalo aku amatin, si Aira orangnya emangnya sedikit pemalu sih, tapi kalo di rumah. Kalo di sekolah justru sebaliknya, suka tampil banget. Aku aja gak nyangka, waktu pertama masuk SD, dia ngacung tangan duluan untuk memperkenalkan diri. Trus, dia juga mau di suruh nyanyi di depan kelas. Tapi kalo di rumaaah, boro-boro nyanyi. Disuruh baca doa aja, suaranya nyaris gak kedengeran.

Kira-kira mitosnya bener gak sih ?


4. Suka Aroma Ketiak

Muahaha... ini kebiasaan super aneh dari teman semasa SMU dulu. Dia paling suka dengan aroma ketiak ibunya sebelum tidur, dan akan semakin suka jika ibunya itu belum mandi. Ck.. ck.. ck..
Kayaknya, keringat ibunya seharum parfum bulgari deh sama dia. Hihihi.

Kebiasaannya aneh, kan ? Tapi mitosnya kejam banget. Anak yang suka aroma ketiak ibu sebelum tidur itu katanya ciri-ciri anak pemalas.

Dan syukurnya itu hanya mitos, lho. Karena nyatanya teman aku itu orangnya rajin banget kok. Suka bersih-bersih lagi. Jadi ga perlu dikhawatirin itu, mah.


5. Memainkan Rambut

Ga bisa tidur kalo gak mainin rambut ibu. Ini kebisaannya Baby D alias ayah Aira waktu baby nih. Jadi waktu itu karena gerah ibu mertua motong rambutnya sampai pendek. Akibatnya bener-bener ga disangka, gaiiis. Baby D ga bisa tidur sama sekali. Dia nangis kejer sampai tengah malam. Akhirnya, mama mertua membuka dan mengurai salah satu koleksinya agar bisa dijadikan mainan tidur sama Baby D. Hahaha. Ada-ada saja, yaaa.

Mitosnya adalah itu ciri-ciri anak manja

Masa sih ?
Tapi kayaknya iya, orangnya suka manjaan.
Benerkan, bi ?
Kamu suka manja-manja sama akyuh.. haha

*dilempar galon sama abi*


6. Ngemut dot kosong

Kebiasaan ini aku lihat di beberapa anak kenalan yang biasa minum susu pake dot sebelum tidur. Sebuah kebiasaan yang terjadi tanpa disengaja sih sebenarnya. Setelah susu di dotnya habis, seharusnya mereka lepaskan dotnya kan, tapi mereka enggak lakukan itu, dan lanjut terus ngemut dot yang udah kosong.

Dan kebiasaan ini berlanjut, bahkan disaat mereka udah gak minum susu di dot lagi, tapi untuk tidur mereka tetap aja butuh dot kosong.

Beberapa orang tua yang aku kenal bilang, kalo anak yang suka ngemut dot kosong itu besarnya bisa bodoh. Aku antara setuju dan enggak sama mitos itu. Emang bener kalo kebiasaan itu dibiarkan sampai mereka besar mereka bakal kelihatan bodoh, tapi ga jaminan mereka jadi bodoh beneran kan ?

Bener ga, sih ?

7. Isap jari kaki

Aira waktu usia beberapa bulan sempat memiliki kebiasaan aneh ini. Ketika anak-anak seusianya waktu itu pada ngisap jari tangan, eh dia malah ngisap jempol kaki. Karena khawatir ntar bakal jadi kebiasaan yang sulit dirubah, aku selalu tegur dia saat melakukan itu. Dan alhamdulillaah, sekarang kebiasaan aneh itu udah ga ada lagi.

Tapi ada yang lucu dari kebiasaan anak mengisap jari kaki ini, konon katanya kalo ada anak yang suka ngisap jari kaki, itu pertanda bahwa dia minta adik.

Trus, karena merasa mitos itu lucu, aku pun cerita sama ayahnya Aira.
Tau gak, tanggapan dia kayak apa ?

"Seriusan tuh ???"
"Wah ... Airaaaa ... buruan ... isap jari kaki lagi dong, nak !"

Rrrrrrrrgghh ... what the ...


Naah, itu dia 7 Kebiasaan Aneh Anak Sebelum Tidur dan Mitosnya yang udah aku kumpulin.
Kamu sendiri punya kebiasaan apa sebelum tidur ?
Share di sini dong, gais.





Monday, February 6, 2017

Review K-Movie : Sisi Lain Gong Yoo di Film A Man And A Woman

February 06, 2017 5 Comments
Disclaimer : apapun alasannya, tidak ada pembenaran atas sebuah perselingkuhan. Jika memang dirimu tidak mampu mempertahankan sebuah komitmen hingga akhir, meskipun berat, perpisahan adalah yg terbaik.

Review : K-Movie A Man And A Woman

Tahun 2016 lalu adalah tahun tersibuk bagi  Gong Yoo setelah sempat vakum beberapa waktu setelah wajib militer. Tercatat di tahun 2016 lalu, ada 2 film dan 1 dramanya yang tayang. Dan boleh dibilang semuanya menjadi box office. Bahkan film Train to Busan meraih beberapa penghargaan internasional, lho gais.

Berbeda dengan film Train to Busan yang memiliki genre horor, nah, A Man and A Woman ini mengusung genre romantis. Kali ini Gong Yoo berduet dengan sang ratu drama romantis yaitu Jeon Do Yeon. Artis yang satu ini udah ga diragukan lagi aktingnya untuk adegan-adegan romantis.

Untuk Gong Yoo sendiri, sebenarnya juga bukan aktor baru dalam beradegan roman. Toh, di beberapa dramanya yang pernah tayang dia juga pernah melakoni adegan-adegan romantis dengan pasangan mainnya. Hayoo.. bagi kamu yang penggemar k-drama pasti gak akan bisa melupakan sosok Han Cheol yang ia mainkan dalam drama Coffee Prince, kan ? Ngaku deh lu, masih baper kan ? Hahaha.



Tapi meski pun bukan hal yang baru, tetapi tetap saja, film A Man And A Woman adalah salah satu film yang karakternya cukup sulit ia perankan. Hal ini Gong Yoo ungkapkan sendiri dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Info Film

Judul       : A Man And A Woman
Genre      : Romantis klasik
Sutradara : Lee Yun Ki
Cast        : Gong Yoo, Jeon Do Yeon, Lee Mi So, Park Min Ji,  Park Byeong Eun



Sinopsis Film A Man And A Woman

Film A Man And A Woman ini mengisahkan tentang kehidupan dua orang yang telah menikah dengan kemelut problema mereka masing-masing.

Adalah Lee Sang Min, seorang wanita dengan karir yang begitu cemerlang harus berjuang sekuat tenaga untuk selalu sempurna bagi anaknya yang autis. Meskipun hatinya sendiri sebenarnya lelah dan rapuh, tapi di hadapan suami dan anaknya dia berusaha untuk terus melakukan yang terbaik tanpa banyak mengeluh.

Di tempat yang berbeda, Kim Ki Hong adalah seorang pria dengan satu orang putri. Sikapnya yang cenderung plin plan, membuatnya nyaris kehilangan jati diri. Hari-hari yang dijalaninya adalah sebuah rutinitas tanpa passion sama sekali. Istri yang ia nikahi sangat rapuh, dan beberapa kali melakukan upaya bunuh diri. Sementara putri mereka tumbuh dengan mental depresi. Meski pun secara ekonomi mereka mapan, karena Ki Hong sendiri adalah seorang pria dengan bakat yang menjanjikan, tetapi tetap saja dalam dirinya Ki Hong merasakan kehampaan yang begitu dalam.

Pada suatu waktu, ketika mengantarkan anak mereka pada sebuah acara camp, secara tidak sengaja Lee Sang Min dan Ki Hong bertemu.

Pertemuan itu adalah awal dari semua cerita mereka.



Karakter

Jika kamu terbiasa melihat Gong Yoo dengan karakter ceria, nakal, dan iseng di drama-drama sebelumnya, maka kamu gak akan menemukan semua itu di film ini.

Sepanjang film ini berputar, semua karakter ceria itu berhasil disembunyikan dibalik senyuman sendu, dan tatapan mata penuh kerinduan. Tatapan itu begitu menghipnotis dan berhasil membawa penonton turut merasakan beratnya beban yang ia tanggung selama ini. Kalo saja tokoh Ki Hong ini tidak memiliki anak, rasanya aku pengen aja mengizinkan dia untuk terus menjalin cinta dengan Sang Min. Karena selama bersama dengan Sang Min, Ki Hong tampak bahagia dan bisa menjadi dirinya sendiri.



Tapi, kembali ke disclaimer yang aku sebutkan di awal tadi. Tidak ada pembenaran atas sebuah perselingkuhan.

Anak, pasti adalah korban pertama dari perselingkuhan yang dilakukan oleh orang tuanya.

Dan itu akhirnya disadari oleh Ki Hong. Dan akhirnya dia memutuskan untuk mundur dari hubungan terlarang itu.

Berbeda dengan Ki Hong, Sang Min justru sebaliknya. Dia memutuskan untuk berterus terang tentang perasaannya kepada suaminya, dan memilih untuk mengikuti kata hatinya.

Sebuah keputusan yang pastinya akan disesalinya di kemudian hari. Disaat ia melepaskan semua demi cintanya untuk Ki Hong, ternyata Ki Hong justru sebaliknya. Dan tanpa sepatah kata, pria itu berlalu dari kehidupannya.

Hiks..hiks.. nyesek banget pas adegan ini. Tapi disatu sisi, aku pengen bilang 'syukurin lu' sama Sang Min. Sepertinya itu karma banget deh untuk dia karena udah mengkhianati suami dan anaknya.


Pesan Moral dari Film A Man And A Woman

Pada review kali ini aku sengaja ga bahas soal scene-scene romantis yang ada di film ini, kalo kamu-kamu pengen tahu, tonton sendiri lah yeee. Cuma satu yang bisa aku simpulin dari scene romantis mereka, ehm, Gong Yoo kakinya mulus ... ups !

Kembali ke topik, film ini pesan moralnya kuat banget. Beberapa diantaranya aku simpulkan sebagai berikut :

1. Seorang anak, apa pun keadaannya adalah tanggung jawab dari orang tuanya. Sejatinya anak adalah pelengkap kebahagian orangtua, bukan beban. Keterbatasan anak semestinya menjadi pemicu bagi orang tuanya untuk semakin akur dan harmonis, karena dengan begitu anak memiliki role model untuknya tumbuh dengan lebih baik.

2. Menikahlah dengan cinta, bukan karena simpati atau pun kasihan. Jika memang memutuskan untuk menikah karena simpati, maka bertanggung jawablah sampai akhir. Atau dengan kata lain, kamu harus bertanggung jawab penuh atas keputusan yang kamu buat. Jangan sampai keputusan yang dibuat dengan landasan emosi sesaat justru melukai banyak pihak.

3. Ketika melakukan perjalanan, jangan berdua-duaan dengan lawan jenis. Mau dia masih gadis atau pun emak-emak, yang namanya setan itu licik banget. Dalam hitungan detik wajah kusam tanpa bedak bakal keliatan eksotis dan menggoda.

4. Selingkuh itu sama dengan narkoba. Rasanya nikmat dan bikin kecanduan. Jangan coba-coba untuk selingkuh. Karena kalo udah kena rasa, yang awalnya coba-coba jadi pengen nyobain terus. Nah, lho. Lu jadi puyeng sendiri, kan ?



Friday, February 3, 2017

Alhamdulillaah, Suamiku Bukan Fiksi

February 03, 2017 0 Comments
Hai gaaaiisss ... apa kabar nih ?
Udah lama ga ketemu aku pada kangen gak ?
Hahaha ... nyantai aja bro-sis, ga usah ngunyah kaktus gitu, bilang aja enggak, ga pa-pa kok.
Seriusan ini. lol

Oh ya,beberapa waktu lalu kamu-kamu sempat ngikutin status viral di FB ga ya ? Itu lho, tentang suami yang ngizinin istrinya pergi berlibur sendirian tanpa anak dan suami.

Sayangnya aku ga sempat capture itu status, tapi selang beberapa saat setelah status itu dihapus, yang empunya artikel ada publish ulang ceritanya.

Di situ disebutkan bahwa suami yang ngasih izin istrinya berlibur sendirian itu gak nyata, alias fiksi. Dan istri yang jalan-jalan tanpa bawa anak itu perlu dibawa ke psikiater.
Huahahaha.. aku asli ngakak membacanya saat itu.
*situ sehaatt ?*

Jadi iseng-iseng aku pun kasih tunjuk artikel viral itu ke beberapa orang kenalan yang pastinya udah menikah juga. Astaganaga ... mendengar tanggapan mereka aku nyaris pingsan, gais. Beneran lho ini. Ga nyangka banget kalo respon mereka sedemikian rupa.

Tau ga mereka bilang apa saat itu ? Yang paling aku ingat nih ya yang begini nih.

* Menurut Si A, si suami itu pasti pengangguran, jadi karena yang menghasilkan uang adalah istrinya makanya dia harus rela lah si istri pergi berlibur sendirian. Hitung-hitung balas jasa gituh.

* Si B lain lagi, dia bilang suami yang ngasih izin istrinya berlibur itu pasti punya selingkuhan, makanya dia senang istrinya pergi, biar dia bisa bebas wara-wiri sama selingkuhannya.

* Dan Si C bikin syok lagi, dia bahkan bilang kalo suami yang ngizinin istri pergi berlibur gitu hanya pencitraan aja, aslinya begitu si istri berangkat anak-anak dia antar ke rumah orang tua, trus dianya sendiri plesiran sama sohib-sohibnya.

Huahaha... asli ini mah,aku ngakak sehabis-habisnya mendengar pendapat mereka.

Trus karena gak tahan lagi sama komen-komen mereka yang kayaknya semakin absurd, aku pun cerita sama mereka bahwa aku sendiri beberapa minggu yang lalu juga pergi sendirian ke luar kota. Tepatnya tanggal 13-15 Desember 2016 lalu untuk menghadiri event Temu Bunda SGM di Yogyakarta. Sebuah event yang sebenarnya lebih ke bentuk liburan sih buat aku. Karena eventnya sendiri diadakan di sebuah resort mewah, pastinya memanjakan mata, pikiran dan juga lidah. Cerita lengkapnya pernah aku tulis di blog ini.

Silahkan baca Jadi Mombassador SGM Eksplor Hebatnya Apa sih ?

Dan suami aku ini nyata lho orangnya, bukan fiksi.
*gak mungkin fiksi atuhlah, lah kalo dia fiksi gimana caranya aku punya anak ? Masa sama tembok ?*

Dan pastinya dia juga bukan pengangguran, alhamdulillah sampai hari ini masih bisa nafkahin anak istri dengan cara halal, dan alhamdulillah lagi cukup banget buat kami.

Trus suamiku juga insya Allah ga selingkuh, aku kenal dia luar dalem, paling banter dia selingkuh sama joran pancing, hahaha.

Dan pastinya juga suamiku itu gak pencitraan. Dia bener-bener ngurusin anaknya dengan penuh tanggung jawab. Dia beneran ada, nyata dan memberi izin istrinya untuk pergi 'berlibur' sendirian tanpa anak dan tanpa dia juga.

Tidak perlu tokoh fiksi kok sebenarnya untuk menjadi suami yang pengertian begitu. Hanya butuh sebuah jiwa yang super besar, rasa pengertian yang sedalam palung Mindanao dan juga rasa cinta seluas samudra.

Ya, gitu.

Hanya suami dengan kriteria seperti itu yang mampu dengan lapang dada memberikan izin untuk istrinya berlibur guna mengendurkan semua urat yang pastinya selama 365 hari dalam setahun selalu tegang dan kaku karena siklus rutinitas perkerjaan rumah tangga yang ga ada putusnya. Dari bangun sampe tidur, trus bangun lagi siklus perkerjaan sebagai ibu rumah tangga itu gak ada jedanya.

Suami-suami yang berkerja di luar rumah seharian, mungkin lupa bahwa setelah menikah dan punya anak kehidupan seorang wanita itu sebenarnya telah masuk ke dalam sebuah terali transparan. Tangan dan kakinya sebenarnya telah terpasung oleh semua kewajiban yang jika tidak ia jalankan dengan sebaik-baiknya maka beragam label pun melekat padanya. Mulai dari istri gak becus, ibu gak kompeten sampe bukan menantu idaman.

Yang ironisnya, disaat si Istri telah melakukan semua kewajiban itu dengan maksimal pun tetap saja sebuah label akan melekat denga mudah ketika anak berbenturan dengan masalah. Seolah-olah semua beban tanggung jawab itu hanya ada di pundak ibu.

Pernah nonton drama Korea My Wife's Having an affair this week, nggak gais ? Kalo belum, silahkan baca reviewnya di sini.

Ini adalah semua drama yang sangat cocok dengan potret pasangan suami istri saat ini. Disaat kesuksesan dan limpahan materi telah di tangan, kebanyakan suami lupa dan terlena. Mereka lupa bahwa istri mereka tetap seorang wanita yang kebutuhannya akan perhatian dan kasih sayang itu tetap sama sebelum menikah atau pun telah menikah.

Jadi buat kamu-kamu yang semulanya memiliki pendapat yang sama dengan mereka, yuk rubah pola pikirnya mulai hari ini.

Yakin deh, dengan yang aku bilang ini.

Sedikit waktu yang kamu berikan untuk istrimu berlibur saat ini adalah investasi bagi hari tuamu kelak. Ketika kamu ringkih dan sakit-sakitan, ketika sifatmu mulai kolokan dan ke kanak-kanakan, akan ada istrimu yang setia memberikan waktunya untuk mendampingi, merawat dan memanjakan sifat kekanakanmu itu. Itu adalah investasi waktu dan kasih sayang yang kamu sebar saat ini.

Gak percaya ?
Cobain aja.