Monday, October 23, 2017

Golongan Darah Anak Beda dengan Orangtua ? Jangan Berpikir Buruk Dulu. Berikut Penjelasan Ilmiahnya.


Dulu aku berpikir bahwa golongan darah anak pasti sama dengan golongan darah salah satu orang tuanya. Kalau ayahnya B, ibunya A, maka golongan darah anak pasti A atau B. Gak akan mungkin si anak memiliki golongan darah O atau AB.

Makanya ketika Aira ikut pemeriksaan golongan darah di sekolahnya, aku yakin banget kalo golongan darah Aira pasti sama denganku atau ayahnya. Kalo nggak A ya pasti B, lah. Gitu.

Tapi yang terjadi bener-bener bikin kaget aku dan abi. Sepulang sekolah Aira memperlihatkan laporan hasil pemeriksaan golongan darahnya dan di kartu itu tertulis jelas bahwa golongan darah Aira adalah O.

Lho ... Kok bisa ? Sementara aku B, ayahnya A.

Aku dan abi pun saling pandang dengan pikiran tak menentu.

Sebelum pikiran yang tidak jelas menyesatkan kami berdua, aku pun memutuskan untuk mencari tahu lebih jauh seputar golongan darah ini.

Ternyata, anak dengan orang tua yang  bergolongan darah A dan B juga memiliki kemungkinan untuk bergolongan darah O dan AB.

Mengapa bisa begitu ?

Berikut penjelasan ilmiahnya, berdasarkan informasi yang aku kutip dari berbagai sumber.

Penggolongan darah manusia terdiri atas 4 yaitu A, B, O, dan AB. 


  • Golongan darah A dan B, bersifat homozigot dan heterozigot.
·          A homozigot terdiri dari gen IAIA, sedangkan A heterozigot terdiri dari gen IAIO
·          B homozigot terdiri dari gen IBIB, sedangkan B heterozigot terdiri dari gen IBIO
  • Golongan darah AB, bersifat heterozigot dengan gen IAIB
  • Golongan darah O, bersifat homozigot dengan gen IOIO
Perbedaan genetik inilah yang bisa menyebabkan golongan darah anak berbeda dengan orang tua.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari tabel berikut ini :


Jika orang tua bergolongan darah A (homozigot) dan B (homozigot) maka anak akan bergolongan darah AB. 

Jika salah satu orang tua bergolongan darah A (homozigot) yang lainnya bergolongan darah B (heterozigot) maka kemungkinan anak akan bergolongan darah A atau AB.

Yang terjadi pada keluargaku adalah aku bergolongan darah B (heterozigot) dan suami bergolongan darah A (heterozigot), maka Aira pun memiliki peluang untuk bergolongan darah O.

Trus, gimana caranya biar kita tahu golongan darah kita bersifat homozigot atau heterozigot ?

Tenang, gais. Cara mengetahuinya mudah banget kok.

Homozigot atau heterozigot darah seseorang itu kembali ke darah orang tuanya.

Kemungkinan seseorang bisa memiliki golongan darah A/B homozigot hanya jika kedua orang tuanya memiliki golongan darah yang sama atau salah satunya adalah AB. (Lihat tabel di atas)

Contoh :
Aku bergolongan darah B. Karena ibuku darahnya A, dan ayah B, maka sudah pasti aku adalah B heterozigot.


Tetapi jika aku bergolongan darah B. Ibuku B, ayahku juga B, maka ada peluang sebesar 25% aku akan bergolongan darah B homozigot.

Begitu juga jika aku bergolongan darah B. Ibuku A, ayahku AB. Maka 37,5% kemungkinan aku bergolongan darah B homozigot

Dan ini tidak berlaku untuk golongan darah O.

Karena persilangan golongan darah A, B dan AB dengan O sudah pasti akan melahirkan anak dengan golongan darah yang sifatnya heterozigot.

Nah, ada yang mengalami hal yang sama dengan keluarga kami ?
Share ceritanya dong, gais.








1 comment:

  1. Sempet deg-degan ya kalau golongan darah anak dan ortu beda. Untungnya ada penjelasan science, kalau nggak bakal perang dunia hehehe.

    ReplyDelete


Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.

Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.