Ketika Blogger Menjadi Novelis

Yuhuuu, apa kabar, Sobat Mei. Sudah lama banget ya aku tidak menyapa teman-teman semua secara personal begini. Ketahuan deh artikel-artikel sebelumnya sponsor post semua. Hahaha.

Maapkeuuun sayyaah.

Ada yang kepo gak si Merry ini ngapain aja sampai blognya dianggurin begitu?

Ketika Blogger Menjadi Novelis

Sejak Juni 2021 lalu, aku menemukan dunia baru yang menyenangkan nih, gais. Masih seputar dunia menulis, hanya saja yang aku tulis bukan lagi artikel yang menyajikan fakta atau opini, tetapi wujud dari sebuah imajinasi. Halah!

Yup, dengan kata lain aku mencoba dunia baru yaitu menulis novel online.

Nnnaah!

Kok bisa jadi penulis novel online sih, Mer?

Awal terjun ke dunia novel digital ini sebenarnya gak sengaja juga. Bukan dari ajakan seseorang, bukan juga karena ingin beralih profesi karena bosan jadi blogger. Sama sekali bukan.

Semuanya berawal dari timeline FB yang memperlihatkan iklan novel online yang berjudul Charlie Wade. Aku tertarik menekan tombol lanjut membaca karena blurb yang disajikan berhasil mengundang rasa penasaran.

Tombol lanjut membaca itu membawaku pada laman novel digital Goodnovel. Aku mulai membaca novel Charlie Wade itu bab demi bab dengan semangat. Saat memasuki bab ke sekian, muncul notifikasi untuk membeli koin. Ternyata untuk buka bab selanjutnya harus pakai koin, dan koinnya harus beli. Huhuhu.

Aku lanjut mengunduh aplikasi karena ada keterangan bisa dapat bonus koin via aplikasi. Dari aplikasi Goodnovel inilah aku tahu bahwa siapa saja bisa bergabung jadi penulis di sana.

'Wah ... boleh juga, nih,' pikirku waktu itu.

Laman yang berisikan informasi untuk menjadi penulis di platform itu aku baca dengan serius, mulai dari syarat hingga benefit yang akan didapat oleh penulis setelah karyanya dikontrak. Di sana tertulis dengan jelas bisa mendapatkan uang senilai $100-$300 untuk kontrak eksklusif. Wow! Jelas aku tergiur banget, gaaais.

Hahaha, dasar mata duitan!

Merasa tertantang untuk mendapatkan uang itu, aku pun langsung mendaftar menjadi penulis di Goodnovel. Ternyata caranya mudah banget! Dalam hitungan detik, aku sudah punya akun penulis di platform itu, dan bisa langsung menulis cerita.

Dengan modal nekad, aku pun mulai menulis. Saat itu terlintas ide tentang wanita yang cantik dan pemberani, jadi novel itu aku beri judul 'Touch Me If You Dare'.

Cover pertama Touch Me If You Dare

Setelah mendapatkan judul itu, aku langsung berburu gambar free copyright untuk cover. Selesai cover, apakah langsung menulis cerita? Ternyata beluuum. Hahaha, asli deh ga sabaran banget aku waktu itu.

Formulir yang harus diisi sebelum mulai menulis bab

Sebelum menulis cerita, aku juga harus siapkan deskripsi singkat tentang novel itu dulu. Mulai deh mikir keras membuat blurb. Jujur saja, sebenarnya aku belum memiliki gambaran sama sekali itu ide cerita bakal dibawa kemana. Setelah bersemedi beberapa saat, akhirnya wangsit itu turun juga. Blurb selesai, baru deh aku lanjut menulis cerita per bab.

Aku tulis bab pertama sebanyak seribu kata, lanjut bab kedua, ketiga, dan seterusnya hingga mencapai enam ribu kata lebih pada bab lima. Jumlah ini sudah memenuhi syarat untuk pengajuan kontrak di Goodnovel.

Aku klik pengajuan kontrak, lalu isi semua kolom yang ada di formulir. Semuanya lancar banget sampai tiba di bagian akhir, yaitu outline. Mereka minta outline novel dalam 800 kata. Nah, mulai puyeng di Merry.

'Outline itu apa lagii? Aaargh!'

Akhirnya aku browsing, lalu baca-baca materi tentang outline novel, setelah itu shock. Outline itu garis besar cerita dari awal sampai akhir dengan alur yang lengkap dan saling berhubungan. Sementara ide di kepalaku masih mentok untuk sampai bab lima aja. Wakaka.

'Lu niat nulis ga sih?' *ketok pake palu*

Demi menuntaskan perjuangan yang sudah dilakukan, aku kembali bersemedi. Wkekeke.

Outline beres, klik submit, lalu menunggu kabar maksimal satu bulan. Sambil menunggu kabar dari Goodnovel, aku iseng mencari grup penulis dan fanpage Goodnovel ini di FB. Setelah bergabung di grup penulis Goodnovel, aku baru tahu kalau menulis di sana sebaiknya didampingi EA atau editor akuisisi agar proses pengajuan kontraknya lancar.

Nah, lho! Gimana, nih? Aku kan daftar dewe, ga pake EA, trus gimana pengajuan kontrakku? Apakah akan berakhir di recycle bin? Hahaha. Ya, enggaklah. Akunya aja yang lebay waktu itu. Tanpa EA pun pengajuan kontrak akan tetap diproses kok. Sayangnya aku yang belum tahu apa-apa waktu itu langsung panik.

Tanpa buang waktu, aku langsunv kontak salah satu nomor EA yang ada di grup itu, lalu menceritakan kondisiku yang terlanjur ajukan kontrak tanpa EA.

Awalnya dia bilang tidak bisa bantu karena aku masuk tidak melalui link referal miliknya. Aku nyaris pasrah, tapi dia chat lagi minta link novel yang aku ajukan.

Singkat cerita, dia bisa memasukkan ID penulisku ke bawah jaringannya, dan langsung follow up novelku ke editor in house Goodnovel. Tidak menunggu lama, hari itu juga aku dihubungi oleh editor pusat Goodnovel, menyatakan dia suka dengan cerita yang aku tulis. Selang beberapa menit, EA mengabariku kalau novelku yang berjudul TOUCH ME IF YOU DARE itu lolos kontrak ekslusif dengan nilai $110, dan profit sharing 50% dari bab terkunci.

Aku terpana, takjup, merasa 'wow' sendiri membaca chat itu.

Ide cerita yang bener-bener mendadak itu bisa dapat kontrak ekslusif di Goodnovel?

'Ah ... aku pasti sedang beruntung,' pikirku saat itu.

Sebagai pendatang baru, yang bener-bener baru mengenal dunia menulis novel jujur aku merasa beruntung sekali mendapat kesempatan itu. Dengan senang hati aku pun menandatangani kontrak, lalu kebut menyelesaikan cerita itu hingga tamat.

Alhamdulillaah.

Oh, ya. Kalian sudah baca novelku, beluum?

Baca dooong. Kasih kritik dan saran juga biar aku makin semangat.