Friday, March 5, 2021

Lestarikan Cantikmu, dengan Kebaikan Diri dan Lingkungan yang Berkelanjutan

 





Lestarikan Cantikmu, karena Menjadi Cantik itu Istimewa

Memiliki wajah yang cantik merupakan sebuah anugrah yang benar-benar harus disyukuri. Karena dengan wajah yang cantik itu berarti seseorang sudah mengantongi privilege card yang bisa mempermudah jalannya hidupnya. 

Berlebihan? 

Hmm ... coba saja renungkan sejenak, kemudian perhatikanlah bagaimana perlakuan yang diberikan orang kepada cewek cantik di tempat umum. Aku yakin banget, berbagai macam bentuk keramahan pasti bisa ditemukan. 

Sepadat-padatnya bus kota, selalu ada seat kosong untuk wanita cantik. Adaaa aja relawan yang dengan suka hati menyerahkan tempat duduknya. Hehehe.

Sebokek-bokeknya tukang ojek, dia rela nganterin cewek cakep yang ngaku lagi ga punya uang. 

Bahkan urusan birokrasi yang terkenal berbelit-belitpun bakal berlangsung cepat jika kliennya adalah orang yang memiliki paras cantik.



Lestarikan Cantikmu, karena Dikatai Mirip M****t itu Menyakitkan

Saat masih SMA dulu, aku pernah mengalami peristiwa yang membuatku mengalami krisis kepercayaan diri. Penyebabnya adalah ketika salah satu teman cowok mengatakan bahwa dia tidak suka melihatku, karena di matanya aku terlihat mirip m****t.


“Si Merida? Mana ada cantiknya. Mirip m****t dia kulihat.”


Saat mendengar kata-kata itu dari sahabatku, aku tertawa terbahak-bahak. Tetapi tentu saja itu hanya di luar saja. Di lubuk hati yang terdalam aku benar-benar terluka. Waktu itu aku berpikir begini. Aku ga pernah merasa cantik, tapi aku juga ga merasa wajahku begitu jeleknya sehingga bisa disamakan dengan hewan primata. Sejak saat itu, setiap kali bercermin, kata-kata cowok itu selalu terngiang-ngiang di telingaku.


Perasaan insecure itu terus berlanjut hingga saat aku kuliah. Aku mulai mengamati teman-teman wanita di sekitarku. Dalam hati aku merasa sangat iri melihat mereka bisa bersenda gurau dengan lepas dengan cowok-cowok di kampus. Sementara aku sendiri tetap larut dalam perasaan ‘mereka ga suka denganku karena aku tidak cantik’.


Hingga suatu hari ketika aku mengambil part time job sebagai SPG di salah satu mall, Kakak Koordinator Area menegurku saat briefing.


“Kamu SPG apa? Ga dandan, ya, sebelum kerja? Kayak hantu gitu.” Fix, aku langsung double insecure. Dulu dikatain mirip primata, sekarang dikatain mirip hantu.


Aku kembali ke counter dengan perasaan hancur. Rasanya ingin menghilang saja dari peredaran bumi. Tetapi sebuah rangkulan hangat menyentuh bahuku. Saat menoleh, aku mendapati Kak Mala, salah satu SPG senior berada tepat di sampingku.


“Sini, deh. Ikut kakak sebentar,” katanya seraya menarikku menuju toilet. Aku masih terbengong-bengong ketika melihat Kak Mala mengeluarkan sesuatu dari punch yang dipegangnya.


“Kita tuh berkerja di bawah cahaya neon yang terang banget, Dek. Jadi kalau ga  pake riasan, wajah kita bakalan terlihat pucat. Apa lagi untuk orang dengan kulit terang seperti kamu. Makanya Mbak Ika ngatain kamu mirip hantu,” jelas Kak Mala sambil terus melakukan sesuatu pada wajahku.


“Dah, siap. Coba deh kamu lihat perbedaannya,” ujar Kak Mala seraya memutar wajahku menghadap cermin. Di sana aku melihat pantulan diriku dan aku langsung takjub.


“Ini beneran aku, Kak?” tanyaku tidak percaya.


“Ya, iyalah. Masa’ hantu,” jawab Kak Mala kemudian. “Nih, untuk kamu aja. Kakak masih punya banyak,” ujarnya seraya menyerahkan beberapa benda ke tanganku. Sebuah pencil alis, eye liner, maskara, dan lisptik warna maroon.


“Saran dari kakak, mulai sekarang kamu harus mulai merawat kulit wajah kamu, Dek. Ga usah yang rumit-rumit, yang standar aja, facial wash, toner, moisturizer, dan sunscreen. Sayang lho kulit bagus gitu kalo ga dirawat.” Aku hanya manggut-manggut berusaha mencerna kata-kata Kak Mala yang 90% masih terdengar asing di telingaku.


Itulah awal mulanya aku mengenal produk kecantikan.


Aku mulai rutin menggunakan produk skincare. Meski begitu, untuk penampilan sehari-hari aku tetap hanya mengandalkan bedak, dan lisptik saja. Tapi berkat kulit yang sudah terawat, berbekal dua kosmetik itu saja aku sudah bisa mendapatkan kepercayaan diriku kembali.


Hal ini berhasil membuatku menjadi lebih ‘kebal’ ketika mendapati ujaran-ujaran yang tidak mengenakkan di kemudian hari.


Beberapa lama kemudian, setelah memiliki ponsel, aku terhubung kembali dengan teman-teman semasa SMA dulu. Kita saling bertukar kabar dan cerita. Hingga tibalah giliran ketika Si Cowok yang pernah ngatain aku itu nelpon. Kalian tahu gak kalimat pertama yang dia katakan setelah kata ‘halo’?


Dia bilang gini, ”Mer, sekarang kamu sudah cantik belum?”


Aarrgghh. Maksudnya apa coba ngomong kayak gitu? Seolah-olah aku ga ada hak untuk ngobrol dengan dia karena aku masih belum cantik. Huh! KZL!


Untungnya aku yang menerima telepon saat itu udah aku yang berbeda, yang hatinya udah strong, dan memiliki kepercayaan diri yang cukup. Jadi aku ga merasa terintimidasi lagi dengan kata-katanya yang menjurus ke body shaming begitu.


Jadi ingat dengan salah satu quote dari drama True Beauty yang baru-baru ini aku tonton.


“Kau yang memutuskan nilaimu sendiri. Jika kau percaya diri, tidak ada yang bisa menyentuhmu.”


Bagi aku pribadi nih, quote itu terasa bener banget. Ketika kita sudah percaya diri tidak ada yang bisa mengusik kita. Tapiiii, menumbuhkan rasa percaya diri ditengah ‘gempuran’ penilaian masyarakat bahwa ‘tampilan fisik itu adalah segalanya’ sungguh tidak mudah, Temaan.


Jadi di sini aku mau bilang, bahwa dampak body shaming itu ga main-main sebenarnya. Ketika kamu beranggapan itu hanya candaan, tetapi sebenarnya tidak bagi orang yang kamu katain. Meski dia tampak tertawa, tetapi hati kecilnya tetap terluka. Aku sendiri butuh waktu 5 tahun baru bisa pulih dan mendapatkan kepercayaan diriku sepenuhnya.


Jadi, please, ya, teman-teman semua. Stop body shaming, jika tidak suka dengan seseorang, jangan pernah hina penampilan fisiknya. Bagimu mungkin hanya sebatas kata-kata, tapi bagi dia itu adalah neraka.


produk kecantikan


Produk Kecantikan untuk Lestarikan Cantikmu

 

So, dari sedikit pengalaman hidupku di atas, bisa dimengerti kan, ya. Mengapa orang-orang banyak yang butuh produk kecantikan. Karena aku yakin, tidak sedikit orang yang mengalami peristiwa pahit seperti yang aku alami.


Teman-teman sudah menonton drama Korea True Beauty? Atau yang sedikit lebih lawas My Id is Gangnam Beauty?


Dua drama ini mengangkat isu body shaming dan perundungan atas ketidakcakapan wajah seseorang.


Di My ID is Gangnam Beauty, Mirae mengatasi krisis kepercayaan dirinya lewat operasi plastik. Di True Beauty, Ju Kyung mengatasi krisis kepercayaan dirinya lewat riasan. Hasilnya sama-sama bisa dilihat, bahwa perlakuan orang-orang di sekitar mereka sungguh jauh berbeda. Mereka tidak lagi menerima hinaan dan celaan. Mereka bahkan bisa menata hidup, dan merancang impian mereka dengan lebih leluasa.


Manfaat Menggunakan Produk Kecantikan


Saat ini keberadaan produk kecantikan sudah sangat penting bagi masyarakat. Meski bukan kebutuhan primer, namun produk kecantikan sudah menjadi produk yang digunakan secara rutin dan terus menerus oleh masyarakat.


Berikut manfaat penggunaan produk kecantikan menurut Mitsui (1993):


  • Sebagai alat kebersihan diri.
  • Meningkatkan daya tarik melalui make-up.
  • Meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang.
  • Melindungi kulit dan rambut dari kerusakan akibat sinar ultraviolet, polusi, dan faktor lingkungan lainnya.
  • Mencegah penuaan.
  • Membantu seseorang lebih menikmati dan menghargai hidup.


So, teman-teman terinsirasi untuk memulihkan kepercayaan diri dengan produk kecantikan? Boleh-boleh saja. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya teman-teman mengetahui dulu nih penggolongan produk kecantikan berdasarkan sifat dan cara pembuatannya. Mengapa hal ini perlu dilakukan? Agar teman-teman juga tahu dampak dari penggunaan produk itu nantinya.


Penggolongan Produk Kecantikan berdasarkan Sifat dan Cara Pembuatannya


1. Kosmetik Modern

Kosmetik modern pada umumnya dibuat dari bahan kimia dan diolah menggunakan alat-alat yang canggih dan modern. Jenis produk kecantikan modern ini biasanya menawarkan hasil yang cepat, atau perubahan yang instan.


2. Kosmetik Tradisional

Kosmetik tradisional merupakan produk kecantikan yang dibuat dari bahan-bahan alami. Namun berdasarkan proses pembuatannya, kosmetika tradisional ini terdiri atas 2, yaitu:

- Kosmetik Tradisional Murni yang asli diolah dari bahan alami menurut resep turun menurun. Kekurangan dari kosmetik tradisional ini adalah tidak tahan lama, jadi membutuhkan waktu dan energi ekstra di saat ingin menggunakannya. Salah satu produk kosmetik tradisional murni ini adalah bedak beras atau bedak dingin yang sampai hari ini masih banyak ditemukan di toko-toko kosmetik.

- Kosmetik Semi Tradisional yaitu kosmetik yang dibuat menggunakan bahan-bahan alami, tapi sudah diolah secara modern seperti diberi bahan pengawet.


Dualisme Produk Kecantikan Modern


Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, produk kecantikan modern adalah produk kecantikan yang dibuat dari bahan-bahan kimia, dan diproses menggunakan alat-alat canggih dan modern.


Meskipun sudah dirancang dengan sebaik mungkin, bahkan dalam prosesnya disupport oleh berbagai macam peralatan canggih, tetap saja dualisme dari produk kecantikan modern ini tidak bisa dielakkan. Di satu sisi membawa manfaat positif terhadap pengguna, namun di sisi lain berdampak negatif terhadap kesehatan, serta lingkungan hidup.


Kelebihan Produk Kecantikan Modern


  • Lebih praktis, kemasan mudah dibawa dan mudah digunakan kapan saja dan di mana saja.
  • Tersedia banyak varian sesuai dengan jenis kulit.
  • Untuk kosmetik yang sudah memiliki label BPOM, pastinya juga sudah teruji secara klinis.
  • Lebih cepat memberikan hasil.
  • Produk mudah didapat.
  • Terdapat info tanggal kadaluwarsa pada kemasan.

Kekurangan Produk Kecantikan Modern


  • Tidak ramah lingkungan, karena kemasan berpotensi menjadi limbah.
  • Menimbulkan efek samping berupa iritasi, alergi, fotosensitisasi, bahkan intoksikasi.
  • Bahan-bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pembuatan produk kecantikan, dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan.
  • Produk kecantikan yang berbentuk spray salah satu penyumbang pencemaran udara.
  • Limbah pembuatan kosmetik modern bisa merusak lingkungan.





Potensi Komoditas Lokal untuk Produk Kecantikan Alami

Bertolak belakang dengan produk kecantikan modern, produk kecantikan alami dibuat dan diproses menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia oleh alam. Produk kecantikan alami ini pun tidak memiliki efek samping, sehingga sangat aman untuk digunakan sehari-hari.


Hanya saja sangat disayangkan saat ini masih banyak pengguna produk kecantikan yang belum sepenuhnya menyadari bahwa bahan-bahan yang terkandung dalam produk kecantikan yang mereka pakai bisa berdampak terhadap lingkungan sekitar.


Inilah yang menjadi alasan mengapa Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), Yayasan Madani Berkelanjutan, dan C Channel Indonesia menggelar diskusi dalam C Channel Class: Be an Expert for Your Skin.


Adapun tujuan utama dari digelarnya diskusi ini adalah untuk mengedukasi peserta sehubungan dengan produk kecantikan berkelanjutan. Dengan harapan bisa meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan penggunaan produk kecantikan berbasis komoditas lokal yang ramah lingkungan dan  ramah sosial.





Mengenal Beberapa Bahan Kosmetik dari Komoditas Lokal


Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah. Berbagai macam jenis tanaman tumbuh subur di bumi Indonesia. Termasuk berbagai jenis tanaman kosmetik.


Dalam memilih produk kecantikan sangat penting bagi kita untuk memastikan kecocokan bahan yang terkandung dengan jenis kulit yang kita miliki. Agar terhindar dari efek samping penggunaan produk kecantikan dalam waktu panjang, kita harus memastikan bahwa produk kecantikan yang kita pilih terbuat dari bahan alami, dihasilkan dari proses berkelanjutan yang ramah lingkungan.


Untuk itulah perlu bagi kita untuk mengenal beberapa komoditas lokal yang dijadikan sebagai bahan pembuatan produk kecantikan:


- Pegagan (centella asiatica)

Centella Asiatica atau daun pegagan merupakan komoditas lokal yang banyak ditemukan di Indonesia. Pegagan biasanya tumbuh liar di pematang sawah, perkebunan, ladang, hingga di pinggir jalan.


Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa pegagan ini sangat baik untuk kulit karena berkhasiat dalam menstimulasi kolagen, menunda penuaan, sebagai antioksidan, melembutkan kulit, mengurangi peradangan, dan menyamarkan bekas luka.


Dengan berbagai manfaat yang dimilikinya tidak heran jika centella asiatica atau pegagan ini sekarang menjadi incaran para produsen kosmetik.


- Minyak Tengkawang

Tengkawang adalah flora jenis Shorea yang tumbuh di hutan Kalimantan Barat, dan sudah dibudidayakan sejak tahun 1881. Tengkawang merupakan salah satu tumbuhan yang bisa disebut dengan istilah ‘pokok seribu guna’, karena mulai dari batang hingga ke buahnya bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan karena memiliki nilai ekonomis apabila dikelola dengan baik.


Produk turunan dari buah Tengkawang yang paling terkenal adalah minyak tengkawang atau mentega tengkawang.  


Minyak tengkawang ini memiliki komposisi yang unik sehingga membuatnya menjadi salah satu lemak nabati terbaik dari alam. Kandungan Asam Steatrat (stearic acid) dan Asam Oleat (Oleic Acid) yang tinggi di dalam minyak tengkawang sangat baik untuk mengatasi secara alami masalah-masalah yang timbul akibat kurangnya kelembapan pada kulit dan rambut.


Berikut manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari mentega tengkawang:


  • Dengan alami melembabkan dan melembutkan kulit lebih lama daripada pelembab kimia yang lain.
  • Memperbaiki fleksibelitas dan elastisitas kulit.
  • Mencegah timbulnya kerutan.
  • Mencegah degenerasi sel-sel kulit.
  • Melindungi dari sinar UV-A dan UV-B.
  • Membantu mencegah penuaan dini.
  • Mengembalikan dan menyehatkan rambut yang kering.
  • Melembabkan bibir dan menyembuhkan luka sariawan.


Manfaat-manfaat tersebut menbuat minyak tengkawang sangat ideal untuk dibuat sebagai bahan pembuatan produk kecantikan. Mulai dari sabun batangan, pelembab, lotion, dan produk-produk perawatan kulit lainnya.



- Madu

Untuk komoditas lokal yang satu ini aku yakin sekali teman-teman pasti sudah sangat familiar, ya. Yup! Madu merupakan salah satu komoditas lokal Indonesia yang memiliki banyak khasiat sehingga sering digunakan sebagai bahan dalam pembuatan obat-obatan herbal dan juga kosmetik.


Madu merupakan bahan alami yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Madu mengandung alfa hidroxy acid yang bermanfaat dalam meningkatkan kekenyalan dan kekencangan kulit. Selain itu madu juga mengandung flavonoid dan asam amino yang berfungsi sebagai pelembab kulit


Kandungan nutrisi lain pada madu adalah vitamin C yang bermanfaat untuk menyamarkan flek/noda jerawat.


 

Lestarikan Cantikmu, Penggunaan Produk Kecantikan Berbasis Komoditas Lokal Bermanfaat bagi Kesehatan, Lingkungan, dan Perekonomian


Sebagaimana yang sudah aku sebutkan pada paragraf sebelumnya, bahwa penggunaan produk kecantikan berbasis komoditas lokal sangat bermanfaat bagi kesehatan. Hal ini terjadi karena produk kecantikan berbahan alami tidak memiliki efek samping, sehingga sangat aman untuk digunakan dalam jangka panjang.


Dengan menggunakan produk kecantikan berbasis komoditas lokal, berarti kita sudah turut berperan dalam melestarikan lingkungan, karena produk-produk kecantikan tersebut diolah dan diproses secara berkelanjutan sehingga tidak membahayakan lingkungan.


Selain itu, dengan menggunakan produk kecantikan berbasis komoditas lokal secara tidak langsung kita telah memberdayakan petani lokal yang dalam hal ini merupakan penyedia bahan baku kosmetik yang kita pakai. Membantu perekonomian mereka sehingga kesejahteraan mereka pun meningkat. 


 

Penutup

 

Mengupayakan kecantikan diri dengan menggunakan produk kecantikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan rasa percaya diri. Namun, satu hal yang kita harus selalu ingat bahwa pilihan ada di tangan kita. Apakah kita akan membeli produk kecantikan modern yang menggunakan bahan kimia, atau memilih untuk membeli produk kecantikan berbasis komoditas lokal yang pastinya menggunakan bahan-bahan alami.


Memilih produk kecantikan berbasis komoditas lokal merupakan salah satu bentuk tanggung jawab kita terhadap alam dan lingkungan. Dengan menggunakan produk kecantikan berbahan alami kita telah turut berperan dalam pelestarian lingkungan, dan meningkatkan perekonomian petani lokal. Dengan demikian aktivitas kita dalam merawat kecantikan tidak hanya sebatas untuk melestarikan kecantikan kulit, namun juga turut membantu keberlanjutan alam dan sosial.


====== *** ======
Referensi:
  • https://www.protea.co.id/penggolongan-kosmetik/
  • https://umkmkalbar.id/komoditas/14-manfaat-mentega-tengkawang/

No comments:

Post a Comment


Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.

Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.