Monday, July 22, 2019

Tabungan atau Investasi, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Beberapa hari yang lalu aku mendapat kabar dari kakak bahwa dana mereka di salah satu asuransi tidak bisa kembali utuh. Menurut hitungan kakak, dia memperkirakan jumlah dana yang bisa dia cairkan sekitar 24 juta rupiah. Tetapi pihak asuransi menyatakan bahwa dana yang bisa ditarik hanya sekitar 13 juta saja. Padahal di awal bergabung, agen asuransi  mengatakan bahwa setelah 5 tahun,  premi yang mereka bayarkan bisa ditarik dan nominalnya utuh, bahkan berpotensi untuk bertambah sekian persen.

Mungkin karena penjelasan yang kurang lengkap, atau kakak yang kurang paham tentang produk asuransi yang dia pilih. Yang pasti, penjelasan akhir dari pihak  asuransi adalah bahwa premi yang dibayarkan selama ini hanya 50% yang dibayarkan untuk investasi, 50%nya lagi terbagi untuk berbagai asuransi perlindungan. Jika selama masa asuransi berjalan, terjadi sesuatu hal tidak diinginkan, misalnya sakit atau meninggal dunia, maka pihak penanggung bisa melakukan klaim. Nah, disaat inilah asuransi itu bermanfaat. Jika tidak terjadi klaim sampai masa asuransi berakhir, maka premi yang dibayarkan pun hangus. Oleh karena itulah, maka dana yang bisa dicairkan tersisa sekitar 50% saja.

Oleh pihak asuransi, dana kakak yang tersisa itu pun disarankan untuk di investasi saja kembali.

Kakak yang masih galau dengan rumitnya perhitungan asuransi yang ia alami memutuskan untuk pikir-pikir dahulu.

So, berkaca dari kejadian yang kakakku alami, aku menyorot saran dari pihak asuransi yaitu tentang investasi.

Mengapa harus investasi?
Apa bedanya investasi dengan tabungan?
Antara tabungan dan investasi, mana yang lebih menguntungkan?

Untuk menjawab semua pertanyaan di atas, mari kita bahas satu persatu.

Tabungan





Menurut UU Perbankan No.10 Tahun 1998 tabungan adalah simpanan yang pada penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah disepakati, namun tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Tabungan merupakan media penyimpanan uang yang sangat familiar di masyarakat, dan bank adalah lembaga yang dipercaya masyarakat untuk menyimpan tabungan mereka.

Tabungan ini juga banyak macamnya. Apapun jenis tabungannya, satu yang pasti semuanya mendapatkan bunga tabungan, yang besar dan syaratnya berbeda setiap bank.

Dari sekian banyak jenis tabungan yang dimiliki oleh bank, deposito adalah yang paling populer di kalangan masyarakat. Deposito ini memiliki bunga tabungan yang lebih tinggi dari tabungan biasa. Tetapi tabungan deposito ini tidak bisa dilakukan penarikan semau hati, karena ada jangka waktu deposito yang mengikat dana nasabah, sehingga penarikan baru bisa dilakukan apabila telah jatuh tempo. Jika penarikan dilakukan sebelum jatuh tempo, maka bank akan mengenakan sanksi berupa denda.

Selain itu tabungan deposito juga lebih diminati karena resikonya lebih rendah, sebab dijamin oleh LPS (lembaga penjamin simpanan) yang apabila bunga deposito di bawah suku bunga penjaminan dan nominalnya di bawah Rp 2 miliar, maka ketika bank penerbit deposito tutup maka dana deposito dan bunganya akan diganti oleh LPS. Inilah yang membuat masyarakat  merasa uang mereka lebih aman.

Jika deposito begitu menggiurkan, lantas seberapa menjanjikankah investasi?


Investasi




Investasi merupakan aktivitas penempatan dana dalam periode tertentu dengan tujuan penggunaan dana tersebut bisa menghasilkan keuntungan atau meningkatkan nilai investasi. Oleh masyarakat awam, investasi disebut juga dengan istilah penanaman modal.

Investasi ini bisa dilakukan secara langsung, dengan cara menyerahkan sejumlah dana pada sebuah perusahaan. Namun akhir-akhir ini, investasi cara langsung ini tidak lagi begitu populer karena resiko yang ditanggung investor cukup besar. Maka dari itu, seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, investasi pun bisa dilakukan dalam banyak cara, salah satunya adalah lewat asuransi. Bukan hal yang asing lagi saat ini banyak asuransi yang juga menawarkan investasi.

Apakah perbedaan menabung di bank dengan investasi?

Menabung di bank adalah aktivitas menyimpan uang di bank dengan tujuan jangka pendek. Suku bunga yang ditawarkan oleh bank lebih kecil, keuntungannya nasabah bisa melakukan penarikan kapan saja lewat fasilitas ATM, hanya saja tidak bisa dalam jumlah besar.

Sedangkan investasi itu mengalokasikan dana yang tujuannya untuk jangka panjang. Suku bunga yang ditawarkan juga jauh lebih besar. Tetapi untuk melakukan penarikan, nasabah harus mengikuti ketentuan yang berlaku.

Dalam hal resiko, jelas menabung di bank lebih kecil resikonya dibandingkan investasi, karena tabungan masyarakat di bank dilindungi oleh LPS. Sedangkan untuk investasi resiko akan jauh lebih besar. Bahkan ada kemungkinan juga dana investasi yang disetorkan hilang tidak berbekas, seperti investasi saham misalnya.


Tabungan atau Investasi, Mana yang Lebih Menguntungkan?


Tabungan atau Investasi, Mana yang Lebih Menguntungkan? Semua itu tergantung dari tujuan kita dalam melakukan aktivitas tersebut. Jika untuk jangka panjang, kita bertujuan untuk mengembangkan aset yang ada, maka bergabunglah dengan investasi yang menawarkan suku bunga lebih besar.

Tetapi jika untuk jangka pendek, tujuannya kita hanya sebatas mengamankan uang simpanan, hanya sebatas mempersiapkan dana darurat, tanpa mengharap perkembangan jumlah dana yang besar, maka produk tabungan adalah jawabannya.

Akan tetapi, kalau boleh aku kasih saran, nih, ya. Jika ingin di hari tua hidupmu makmur dan berdaya secara finansial, maka milikilah tabungan dan investasi ini sekaligus. Jika tabungan bisa digunakan untuk dana darurat, maka investasi bisa dimanfaatkan untuk modal kebutuhan jangka panjang.

So, sebelum masalah keuangan membelit kehidupan kita, giatlah menabung sejak dini dan sisihkan dana untuk berinvestasi.










No comments:

Post a Comment


Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.

Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.