Batuk tak kunjung reda harus diwaspadai.
Jangan-jangan yang kamu alami adalah tanda difteri.
Penyakit difteri sempat mewabah kembali di
Indonesia pada November 2017 lalu. Salah satu tanda difteri yang perlu diwaspadai
adalah kondisi batuk yang tak kunjung mereda.
Dilansir dari BBC, data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pada 2017
terdapat 95 kabupaten dan kota dari 20 provinsi melaporkan kasus difteri. Bila
data tersebut digabungkan, terdapat sekitar 622 kasus difteri, dan 32 di antaranya
meninggal dunia.
Hal ini karena menurut dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter,
difteri ternyata dapat membuat kerusakan pada jaringan jantung, otak dan saraf
di area tenggorokan, setelah bakteri Corynebacterium
diphtheriae masuk ke dalam tubuh selama beberapa jam. Bakteri ini
menyerang saluran pernapasan pada umumnya. Lalu, apa saja kah tanda penyakit
difteri?
Tanda
dan penularan difteri
Penularan penyakit difteri sendiri dapat
melalui droplet yang berasal dari batuk penderita, kontaminasi benda yang
dipakai penderita dan belum dicuci, serta kontaminasi barang rumah tangga yang
digunakan bersama.
“Bakteri yang masuk ke dalam tubuh tersebut
akan berkembang biak pada permukaan selaput pernapasan, lalu memproduksi racun
yang kemudian merambat ke jaringan di sekelilingnya. Jika tak segera ditangani,
racun akan menyebar ke seluruh tubuh melalui darah,” jelas wanita yang akrab
dipanggil dr. Vita tersebut.
Bila racun yang diproduksi terlalu banyak,
maka infeksi akan membentuk pseudomembran
berwarna putih keabu-abuan, yang sulit diangkat dan mudah berdarah. Dari
kondisi ini, sebaiknya batuk penderita semakin diwaspadai.
Kenali
batuk yang merupakan tanda difteri
Batuk yang dimaksud di sini tentunya berbeda
dengan batuk biasa. Pada penderita difteri, biasanya batuk terjadi dalam 2-5
hari setelah infeksi, dan disertai dengan demam yang menggigil, munculnya
kelenjar bengkak di leher (bull neck),
sakit tenggorokan serta suara yang serak.
Selain itu, berdasarkan pemaparan dr. Vita,
ada beberapa hal yang perlu diwaspadai juga, yakni kondisi penderita yang sulit
menelan dan kerusakan otot jantung. Sebaiknya, penanganan difteri dilakukan
sebelum penderita mengalami kedua hal tersebut.
Penyakit difteri yang telah mewabah di
Indonesia lebih dari sekali tak bisa dianggap sepele. Oleh sebab itu, kenali
berbagai tanda difteri, yang salah satunya adalah batuk dengan kondisi
tertentu. Dengan mengenali tanda-tanda yang telah dijelaskan oleh dr. Vita di
atas, harapannya kamu menjadi lebih waspada.
Terakhir, jangan lupa vaksin
difteri, ya!
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.
Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.