Thursday, June 27, 2019

Serba-serbi Liburan di Agro Wisata Go Green, Kampar, Riau



Masa liburan anak sekolah tahun 2019 ini memang terbilang cukup panjang. Kurang lebih 3 minggu di bulan Mei, 3 minggu di bulan Juni, dan 2 minggu di bulan Juli. Ada sekitar 8 minggu waktu liburan anak-anak yang akan terasa sayang sekali jika hanya dihabiskan di rumah.

Liburan di bulan Mei kami memutuskan tidak kemana-mana, karena liburan di bulan ini bertepatan dengan Ramadhan, jadi biar anak-anak fokus untuk ibadah puasa dulu. Apalagi sekolahnya Aira baru terima raport di bulan Juni. Alhasil, kami pun berlibur setelah itu.

Bersama para sepupunya, Aira merancang destinasi liburannya kali ini, dipandu oleh tantenya yang di Pekanbaru. Mereka pun sepakat, Agro Wisata Go Green masuk pada agenda hari kedua.

Baca juga :
- Serunya Wahana Air di Citraland Waterpark Pekanbaru
- Liburan Seru dengan Menjajal Roller Coaster di Transtudio Transmart Pekanbaru

Perjalanan Menuju Agro Wisata Go Green

Kami berangkat sekitar pukul 9 pagi dari rumah kakak di daerah Kulim, Tenayan Baru. Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan, akhirnya kami sampai juga di kawasan Agro Wisata Go Green yang terletak di Sungai Pinang, Kabupaten Kampar.

Cukup jauh, ya. Memang, karena rumah kakak letaknya juga sangat jauh dari pusat kota. Jadi bisa dikatakan perjalan kami ini dari Timur ke Barat.

Jika ditempuh dari pusat kota, perjalanan ke Agro Wisata Go Green ini pasti bisa diselesaikan dalam waktu kurang lebih 70-90 menit.

Dilihat sekilas tampak jelas bahwa area wisata Go Green ini sebelumnya merupakan daerah perkebunan sawit. Hal ini diketahui dari masih banyaknya pohon-pohon sawit di sekitar area wisata.

Agar perut tidak keroncongan, tidak lupa dari rumah kami sudah siapkan bekal yang cukup untuk makan siang. Jika jalan-jalan begini sebisa mungkin kami menghindari untuk beli makanan di tempat wisata, karena harga yang ditawarkan biasanya lebih mahal.

Tiket Masuk dan Aneka Wahana di Agro Wisata Go Green

Sebelum memasuki area Agro Wisata Go Green, di gerbang kami disambut oleh dua orang, pria dan wanita, mereka meminta kami membayar uang tiket masuk. Sayangnya petugas di gerbang ini tidak mengenakan seragam, jadinya kita rada-rada meragukan keabsahan mereka, deh. Hihihi.

Harga tiket masuknya Rp15.000/orang untuk dewasa, Rp10.000/orang untuk anak-anak usia sekolah, dan gratis untuk anak-anak usia balita. Parkir dikenakan Rp10.000/kendaraan.

Saat itu pasukan kami berjumlah 10 orang, 4 dewasa, 4 anak-anak, dan 2 balita. Petugas menagih Rp110.000 plus parkir. Kami pun berusaha menawar, akhirnya dapat diskon 2 anak, jadinya kami cukup membayar Rp90.000 saja plus parkir.

Melewati gerbang Agro Wisata Go Green, selanjutnya kami memasuki area wisata yang tembok kiri-kanannya berjejer mural bendera negara-negara se-dunia. Boleh juga idenya, sepanjang jalan anak-anak jadi heboh menebak-nebak nama negara dari bendera yang kami lewati.

Sebelum parkir, kami mencoba untuk berkeliling melihat pemandangan yang ada. Ada beberapa wahana permainan untuk anak seperti istana balon, water park, taman bermain, dan juga spot-spot photo yang cukup instagrammable.

Sementara itu bagi yang suka memancing, di area Agro Wisata Go Green ini juga tersedia beberapa kolam pancing. Tanaman ketapang yang tumbuh rindang di sekitar kolam membuat para pemancing bisa memancing dengan nyaman. Sayangnya waktu kami mencoba untuk menggelar tikar di bawah pohon ketapang itu banyak sekali ulat bulu yang berkeliaran. Sepertinya pohon-pohon ketapang itu tidak mendapat perawatan yang cukup dari pengelola. Alangkah bagusnya jika pohon-pohon itu diberi semprotan anti hama agar ulat bulu dan kawan-kawannya itu tidak berkembang biak. Kan ga lucu, ya. Sehabis berwisata badan bentol karena ulat bulu. Hehehe.

Wahana permainan dibandrol dengan harga tiket yang berbeda, istana balon tiketnya Rp15.000/anak, sedangkan waterpark Rp20.000/anak. Bagusnya, anak bisa main sepuasnya tanpa dibatasi waktu.

Bagi yang suka selfie, spot-spot photo di Agro Wisata Go Green ini cukup memanjakan mata, lho. Ada rumah terbalik, menara eifel mini, kincir angin mini, castle mini, dan lain-lain.









Belum pernah melihat atau naik delman? Bagi masyarakat perkotaan delman mungkin termasuk salah satu pemandangan yang langka. Kendaraan yang ditarik oleh kuda ini masih banyak ditemukan di daerah Sumatera Barat, dan dikenal dengan sebutan bendi, sedangkan untuk masyarakat di pulau Jawa dikenal dengan sebutan delman, tetapi untuk Riau sendiri boleh dibilang tidak ada. Makanya keberadaan delman ini di area Agro Wisata Go Green mendapat sambutan yang antusias dari anak-anak. Ingin keliling area wisata dengan delman? Tentu saja bisa. Sayangnya kami tidak sempat menanyakan berapa tarif untuk naik delman ini karena anak-anak kami tidak ada yang berminat.

Sebagai sarana istirahat, Agro Wisata Go Green ini telah menyediakan beberapa buah saung dengan suasana yang cukup rindang. Saung ini gratis jika pengunjung berbelanja di kantin mereka senilai minimal Rp50.000. Kalau tidak belanja, saung itu harus disewa seharga Rp50.000.



Satu hal yang terasa kurang saat kami berkunjung, yaitu fasilitas untuk berwudhu yang masih sangat tidak layak karena tidak cukup memenuhi syarat sah wudhu. Air keruh dan juga tidak ada kran air. Jadi air ditampung dalam bak, tanpa ada aliran air masuk. Semoga hal ini bisa jadi perhatian serius pihak pengelola.

Nah, itulah serba-serbi liburan kami di taman Agro Wisata Go Green, Kampar, Riau. Semoga bermanfaat, dan sampai jumpa di artikel berikutnya, ya.

Bye.




No comments:

Post a Comment


Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.

Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.