Monday, January 28, 2019

Review K-Movie: Miss Baek (2018), Kekuatan dalam Diamnya Seorang Wanita



Baek Sang A atau Miss Baek (Han Ji Min) adalah wanita mantan narapidana yang semasa kecilnya mengalami kekerasan dari ibu angkatnya. Setelah dewasa, Baek hidup mandiri dengan berkerja serabutan mulai dari tukang pijat, pencuci mobil, dan perkerjaan kasar lainnya.

Di tengah-tengah kekusutan hidupnya, Jang Seop (Lee Hi Joon) seorang polisi hadir bagaikan oase yang memberi kesejukan. Jang Seop yang mengikuti kisah Baek sejak ia masih jadi narapidana menaruh simpati yang besar terhadap Baek. Tapi sayang, Baek menolak lamaran yang diajukan Jang Seop karena merasa bahwa semua itu bukan atas dasar cinta, tetapi hanya karena rasa kasihan semata.

image:layar.id


“Aku terlahir bukan untuk jadi seorang istri atau pun ibu dari seseorang.”
Dengan nada getir Baek mengeluarkan kata-kata itu ketika Jang Seop melamarnya.

Siksaan fisik yang ia terima dari ibunya sewaktu kecil telah membunuh ‘jiwa kewanitaan’ yang ada dalam dirinya. 

Bukan hanya itu, Baek bersikap skeptis terhadap dunia juga bukan tanpa alasan. Ia telah tidak percaya atas segala bentuk hukum yang berlaku, karena ketika ia berjuang dari pemerkosa saat remaja yang memaksanya untuk menghilangkan nyawa lelaki bejat itu demi melindungi kehormatannya, justru dituduh sebagai pelaku pembunuhan. Akibatnya, Baek harus menghabiskan masa remajanya di penjara. Sebuah kegagalan hukum yang berdampak hancurnya masa depan Baek. Peristiwa kelam ini akhirnya melahirkan karakter Baek yang pendiam, tertutup dan tidak percaya dengan orang lain.

Suatu hari Baek bertemu dengan seorang gadis kecil bernama Kim Ji Eun (Kim Shin A) yang penampilannya kumal dan fisiknya penuh luka lebam. Karena pernah berada di posisi yang sama, nurani Miss Baek tersentuh untuk merawat dan melindungi gadis kecil itu. Tetapi hal itu terbentur dengan kehadiran orangtuanya yang tampak baik di luar, tetapi justru berlaku sangat kejam. 

image:layar.id


Setiap harinya Kim Ji Eun disiksa oleh ibu tirinya, sedangkan ayahnya tidak peduli karena perhatiannya hanya tertuju pada game online yang ia mainkan.

Jika memang se-benci itu kepada anak tirinya, mengapa tidak serahkan saja ke panti asuhan?

Pertanyaan itu pasti berputar-putar di kepala penonton sampai akhirnya tahu bahwa alasan pasutri sadis itu bertahan mengasuh Ji Eun adalah demi uang tunjangan sosial semata.

pasutri tersadis (image: asianviki.com)


Bagaikan melihat masa lalunya pada diri Ji Eun, Baek pun akhirnya berjuang untuk membebaskan Ji Eun dari siksaan kedua orangtuanya itu.



Tema yang Tak Biasa


Film Miss Baek ini mengusung tema kekerasan terhadap anak. Sebuah tema yang sebenarnya sangat jarang mendapatkan sponsor untuk diproduksi. Tetapi justru sebaliknya, film Miss Baek ini menghabiskan kurang lebih 900 ribu won untuk biaya produksinya. Daebak!

Tetapi hal ini tentu saja tidak sia-sia karena sepadan dengan plot yang bagus, dan akting memukau dari para aktor dan aktris yang terlibat.



Akting yang Memukau dan Memorable


Sebagai penikmat drama Korea, nama Han Ji Min tentu aja udah gak asing lagi ditelingaku. Tapi aku beneran terkejut melihat akting Han Ji Min saat memerankan Miss Baek ini. Miss Baek ini menggambarkan sosok perempuan yang tenang, pendiam, namun bisa keras dan mengamuk dengan sangat liar. Sungguh menyiratkan dibalik diamnya wanita, tersimpan kekuatan yang luar biasa. Makanya aku tidak berhenti merasa terpukau dengan keberhasilan Han Ji Min memerankan karakter ini.

Selain Han Ji Min, aktingnya Kwon So Hyun (ibu tiri Kim Ji Eun) juga luar biasa. Aku bener-bener bisa merasakan sisi devil dalam dirinya. Salut!

Si gadis kecil juga luar biasa, bisa memerankan karakter anak yang tersiksa dengan begitu baik. Standing applause untuk mereka semua.



Life Value yang Tidak Boleh Diabaikan

  • Menonton film ini semakin menyadarkanku, bahwa menjadi orangtua tidaklah mudah. ‘Membuat’ anak mungkin semua orang bisa, tapi merawat dan mengasuh anak belum tentu semua orang bisa melakukannya dengan baik. Tidak sedikit orangtua yang justru merasa anak adalah beban, bukan anugrah dari Yang Maha Kuasa yang harus disayang, dirawat dan diperlakukan dengan baik.
  • Film ini mengajarkan agar jangan anggap sepele terhadap dampak dari sebuah proses hukum. Banyak terjadi saat ini, yang benar diperlakukan salah, yang salah justru diagung-agungkan penuh kemuliaan. Bisa dilihat dengan jelas bagaimana hancurnya masa depan Baek hanya karena proses hukum yang gagal dan memihak pada yang salah. 
  • Film ini juga memberi pesan kepada kita agar tidak menutup mata atas apa yang terjadi pada orang-orang di sekitar kita. Banyak orang-orang yang mengalami nasib tidak seberuntung kita, yang mereka butuhkan adalah kepedulian kita dan uluran tangan kita agar bisa mengangkat beban dari kehidupan mereka.
  • Jangan menilai seseorang dari penampilan dan masa lalunya. Selalu ada alasan untuk setiap peristiwa yang terjadi. Jangan hakimi sebelum menggalinya lebih dalam.

Filmografi
  • Movie: Miss Baek
  • Revised romanization: Misseubaek
  • Hangul: 미쓰백
  • Director: Lee Ji-Won
  • Writer: Lee Ji-Won
  • Producer: Kang Ka-Mi
  • Cinematographer: Kang Guk-Hyun
  • Release Date: October 11, 2018
  • Runtime: 98 min.
  • Distributor: Little Big Pictures
  • Language: Korean
  • Country: South Korea


Overall, film ini bagus dan layak banget untuk ditonton. Tetapi tidak aku sarankan untuk anak-anak di bawah umur, ya. Karena adegan kekerasannya terasa begitu nyata. Khawatir akan berdampak buruk untuk perkembangan mereka nantinya.



No comments:

Post a Comment


Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.

Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.