Friday, December 28, 2018

Tips Perencanaan Keuangan untuk Karyawan dengan Penghasilan Terbatas



Beberapa hari yang lalu aku menerima curhat dari seorang teman. Dia galau bin pusing karena setiap bulannya selalu mengalami masalah keuangan. Gaji suami seakan tidak pernah cukup, akibatnya dia harus cari pinjaman untuk mencukupi kebutuhan hingga akhir bulan. Padahal kalau dihitung-hitung pendapatan suaminya sudah tergolong cukup untuk hidup di kota dengan skala ibu kota kecamatan. Tapi entah mengapa, dia selalu merasa kekurangan.

Pernah mengalami hal yang sama ga, gais?

Toss dulu kita. Aku pun pernah mengalami hal yang sama. Tetapi hidup ini tidak akan berarti jika kita hanya terus mengeluh dengan keadaan, kan? Daripada berkeluh kesah, mengapa tidak mencari solusi saja?

Sebelum mencari solusi untuk masalah keuangan keluarga, terlebih dahulu aku menggali hal-hal penyebab gagalnya aku dalam mengelola keuangan keluarga. Jika kita udah tau nih, apa saja yang menyebabkan gaji suami selalu terasa tidak cukup, maka selanjutnya kita bisa menentukan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya.

Berdasarkan pengalamanku pribadi, gaji bulanan selalu terasa tidak cukup adalah karena gaya hidup yang salah. Ketika awal bulan, ketika uang gaji masih utuh di tangan, aku cenderung larut dalam pola hidup konsumtif. Begitu jumlah uang menipis, baru deh sadar, OMG ... akhir bulan masih lama. Hiks..

Nah, agar kondisi keuangan keluarga selalu terjamin sampai periode gajian berikutnya, aku punya sedikit tips nih, gais. Untuk kamu yang pengen tahu boleh kepoin, yah.

Tips Perencanaan Keuangan untuk Karyawan dengan Penghasilan Terbatas




Pahami Kebutuhan Bulanan Keluarga
Untuk merencanakan keuangan keluarga, hal pertama yang harus dikuasai adalah berapa sih jumlah kebutuhan keluarga setiap bulannya? Buatlah daftar kebutuhan bulanan keluarga mulai dari yang primer hingga sekunder.

Ada beberapa rumus perencanaan keuangan yang orang-orang gunakan saat ini. Seperti prinsip 10-20-30-40 dari Rudiyanto Zh, yaitu 10% untuk kebaikan, 20% untuk masa depan, 30% untuk cicilan, dan 40% untuk kebutuhan. Jadi jika gaji kamu adalah 4 juta rupiah, maka 400 ribu adalah untuk kebaikan, 800 ribu untuk masa depan, 1.2 juta untuk cicilan, dan sisanya 1.6 juta untuk kebutuhan.

Jujur saja, rumus ini tidak bisa aku terapkan dalam rumah tanggaku sendiri. Akhirnya aku modifikasi dengan cara mentotal semua kewajiban bulanan mulai dari cicilan kredit, sewa kontrakan, hingga tagihan air dan listrik. Nah, setelah menyisihkan semua biaya yang wajib itu, baru aku terapkan rumus perencanaan keuangan keluarga versiku sendiri dari jumlah uang yang tersisa, seperti 5% untuk amal, 10% untuk masa depan, dan sisanya adalah untuk kebutuhan bulanan. Agar cukup hingga periode gajian berikutnya, sisa gaji terakhir itu aku bagi 30 hari. Nah, jumlah itu adalah budget belanja kebutuhan harian yang aku jaga komitmennya.




Jumlahnya tampak tidak masuk akal, ya? Hm, ini bukan ikut-ikutan berita yang viral itu ya. Lima puluh ribu dapat apa? Jumlah segitu memang terasa tidak cukup jika belanja harian dibuat seperti menu rumah makan padang. Coba deh, diskusikan dengan suami dan anak-anak. Budget harian kita segini, nih, biar cukup sampai akhir bulan. Segala sesuatunya jika dikomunikasikan dengan baik, pasti akan baik-baik saja. Aku yakin banget suami dan anak-anak tidak akan banyak tuntutan karena mereka mengerti bahwa itu adalah kondisi real yang keluarga hadapi.


Silahkan dibaca juga: Menyiasati Makan Hemat namun Tetap Enak di Akhir Bulan



Dapatkan Penghasilan Tambahan
Kesalahan terbesar pada banyak rumah tangga adalah terlalu mengandalkan suami sebagai satu-satunya pencari nafkah, sedangkan istri hanya bergelut dalam urusan domestik semata. Padahal tanpa harus meninggalkan kewajiban sebagai ibu rumah tangga pun sekarang ini para istri tetap bisa mendapatkan penghasilan dari rumah.

Silahkan dibaca juga: Modal 100 Ribuan, Ini Dia Cara Mendapatkan Uang dari Internet

Mempercayakan pengasuhan anak kepada orang lain demi ibu berkerja di luar rumah akhir-akhir ini memang sangat besar resikonya. Maka dari itu, ibu rumah tangga harus turut kreatif untuk mendapatkan penghasilan tambahan agar kebutuhan rumah tangga terpenuhi. Banyak cara yang bisa dilakukan ibu rumah tangga untuk mendapatkan penghasilan tambahan seperti berjualan makanan, jualan pulsa, menjahit, mengikuti kuis online, atau menjadi blogger seperti aku. Hehehe. Seperti pepatah lama bilang, ‘tak satu jalan ke Roma’. Dimana ada kemauan pasti ada jalan.

Silahkan dibaca juga: 5 Peluang Usaha Rumahan Ini Terbukti Menguntungkan


Jangan Hamburkan Uang untuk Keperluan yang Tidak Bermanfaat
Nah, ini yang aku sebut dengan pola hidup konsumtif tadi nih, gais. Tergiur oleh diskon, promo dan segala hantu belau-nya, wanita (seringnya wanita sih, ya) sering khilaf terus kalap dalam berbelanja. Padahal barang yang dibeli tidak terlalu bermanfaat. Akibatnya uang yang seharusnya cukup untuk kebutuhan bulanan jadi habis sebelum waktunya. Jadi, agar teman-teman tidak terjerat jebakan pusat perbelanjaan ini, aku sarankan untuk membuat daftar belanja sesuai kebutuhan rumah tangga. Jadi sekalipun berada di depan label diskon dan promo, kamu gak bakalan tergiur lagi.


Segeralah Mulai Menabung
Tidak sedikit orang yang menunda-nunda waktu untuk menabung. Padahal tabungan ini akan terasa sangat bermanfaat disaat ada kondisi darurat yang terjadi. Jangan tunggu uang berlebih di akhir bulan baru mulai menabung, karena aku yakin banget nih, hal itu gak bakalan bisa terjadi. Yah, gimana mo nabung kalau uang untuk kebutuhan bulanan aja gak cukup sampai akhir bulan?

Silahkan dibaca juga: Tips Menabung dengan Aplikasi Menabung Akuntansi Orak-arik

Nah, dengan adanya perencanaan keuangan seperti yang aku sebutkan pada poin pertama, maka sekian persen yang kamu sisihkan untuk masa depan itu bisa digunakan untuk menabung.



Miliki Asuransi Jiwa yang Sesuai Kebutuhan
Manfaat asuransi jiwa dalam perencanaan keuangan tidak bisa dipandang sebelah mata, karena dengan adanya asuransi jiwa maka hidup akan menjadi lebih tenang. Kamu gak perlu merasa khawatir jika sewaktu-waktu ajal menjemput, karena kebutuhan keuangan keluarga akan ditanggung oleh pihak asuransi.

Tetapi, memilih asuransi jiwa juga tidak bisa dilakukan sembarangan. Pastikan perusahaan asuransi tersebut memiliki rekam jejak yang baik, memiliki izin yang jelas, dan terdaftar di OJK pastinya. Pilihlah paket asuransi yang sesuai kebutuhan. Jangan sampai karena tergiur oleh beragam benefit yang ditawarkan, tetapi premi yang harus dibayarkan melebihi kemampuan. Pilihlah produk asuransi dengan nilai premi sesuai dengan budget masa depan yang telah kamu rencanakan.

Untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang beragam produk asuransi ini, kamu bisa mengunjungi Futuready, yaitu supermarket asuransi online yang telah berlisensi OJK. Di sini kamu bisa mencari, membandingkan dan membeli asuransi yang paling lengkap mulai dari asuransi kesehatan, asuransi perjalanan, asuransi kecelakaan, dan juga asuransi mobil.

Perlu digaris bawahi, Futuready tidak membuat produk asuransi sendiri, tetapi hanya memilih produk-produk asuransi terbaik dari berbagai perusahaan asuransi terkemuka, kemudian menawarkannya kepada calon nasabah dengan informasi yang ringkas, jujur dan tidak memihak.

Jangan Takut untuk Mulai Berinvestasi
Alih-alih menabung secara konvensional, berinvestasi adalah salah satu cara menabung yang menguntungkan. Jadi jangan takut untuk mulai berinvestasi. Banyak cara untuk berinvestasi seperti bermain saham, membeli emas, dan membeli properti. Yang pasti pilihlah investasi yang sesuai dengan kemampuan.


Hindari Utang
Betapapun sulitnya, hindarkanlah diri dari utang. Oleh karena itu buatlah perencanaan keuangan bulanan agar terhindar dari hutang. Salah satu godaan terbesar untuk berhutang adalah kartu kredit. Kemudahan pembayaran, suku bunga yang kompetitif, hingga aneka promo produk kerap membuat orang khilaf mata sehingga menjadi konsumtif. Jika memang butuh, gunakanlah kartu kredit secara bijak.

Silahkan dibaca juga: Pengaruh Utang Terhadap Psikologis Manusia

Oke, ya, gais. Itu dia tips perencanaan keuangan untuk karyawan dengan penghasilan terbatas ala Meirida. Semoga bermanfaat, ya.

No comments:

Post a Comment


Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.

Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.