Tuesday, November 22, 2016

Review The K2, Ketika Ambisi Mengalahkan Logika

Annyeong !

Jumpa lagi kita pada topik K-Drama.
Kali ini aku akan membahas drama action yang baru saja berakhir minggu lalu.
Yup, apa lagi kalo bukan The K2.



Judul : The K2
Episode : 16
Genre : Thriller, Action, Politic Drama
Cast : Ji Chang Wook as Kim Je Ha, Im Yoon-a as Anna, Song Yoona as Choi Yoo Jin

Sinopsis The K2


Kim Je Ha sebenarnya bukanlah nama asli dari karakter yang diperankan oleh Ji Chang Wook. Itu hanyalah sebuah nama alias yang diberikan oleh JSS, sebuah perusahaan securitas yang dimiliki oleh Cho Yoo Jin. Dalam organisasi itu, Kim Je Ha diberi kode K2.



Sebelum bergabung di JSS, Kim Je Ha adalah seorang mantan pasukan khusus yang dipecat dan diusir dari negaranya karena sesuatu hal. Kemampuannya dalam bertarung membuatnya jadi legenda dalam pasukan khusus, sayangnya hal itu tidak lantas membuat Je Ha bisa hidup dengan nyaman. Karena faktanya, setelah diusir dari negaranya sendiri, Je Ha hidup dengan menjadi seorang tentara bayaran dan bergabung dalam organisasi luar negeri yang bernama Blackstone.

Dalam sebuah misi yang bertempat di Irak, Je Ha bertemu dengan seorang gadis dari suku Kumar bernama Raniya. Mereka saling jatuh cinta, dan sempat bertunangan. Namun sayangnya, Raniya harus mengalami nasib buruk. Kepiawaiannya dalam berbahasa Korea justru menjadi bumerang yang menghilangkan nyawanya. Raniya tewas ditangan algojo politikus Korea yang bernama Park Kwan Soo. Padahal sebelumnya Raniya telah berjasa menjadi penerjemah dalam transaksi yang ia lakukan. Tetapi justru itulah alasan Park Kwan Soo menghabisinya. Raniya secara tidak langsung telah menjadi saksi dari sebuah transaski rahasia.

Kematian Raniya pun menjadi malapetaka untuk Je Ha. Dia dituduh membunuh Raniya, dan akibatnya Je Ha pun menjadi tersangka. Tidak terima dengan tuduhan yang dialamatkan kepadanya, Je Ha pun melarikan diri ketika ditangkap. Pelariannya membawa dirinya ke Spanyol.

Di Spanyol, Je Ha bertemu dengan Anna yang juga sedang berusaha melarikan diri dari sekapan orang-orang suruhan ibu tirinya. Dia pun terlibat perkelahian dengan orang-orang yang mengejar Anna. Tetapi begitu mengetahui bahwa orang-orang yang mengejar Anna adalah petugas kepolisian, Je Ha pun mengurungkan niat dan melanjutkan perjalanannya ke bandara untuk kembali ke Korea.



Setelah kembali ke Korea, Je Ha berusaha menjalani hidupnya sebagai warga sipil biasa. Dia pun berkerja sebagai buruh kasar di perusahaan periklanan. Suatu malam, manager tempatnya berkerja menelpon dan memerintahkan Je Ha untuk memperbaiki baliho yang ikatannya kendor. Baliho itu adalah milik anggota parlemen yang sedang digadang-gadang bakal menjadi calon presiden bernama Jang Se Joon, yang juga merupakan ayah kandung Anna. Jang Se Joon ini sebenarnya adalah seorang anggota parlemen yang korup, tapi kepiawaian istrinya yaitu Choi Yoo Jin yang selalu berhasil menutupi semua skandal yang ia lakukan maka pencitraannya selalu baik.

Ketika Je Ha sedang memperbaiki baliho tersebut, ternyata pada salah satu kamar yang berada tepat dibelakang baliho, Jang Se Joon sedang melakukan affair dengan salah satu wanita, dan tanpa sengaja Je Ha melihatnya. Dalam waktu yang sama beberapa orang penyusup memasuki gedung, dengan niat menjebak Jang Se Joon denan sebuah skandal. Dan bisa dipastikan wanita yang ada bersama Jang Se Joon saat itu adalah bagian dari komplotan itu.

Penyusup yang masuk ke gedung itu mendapat perlawanan dari pengawal-pengawal yang bertugas. Sayangnya penyusup lebih tangguh, dan para pengawal pun mulai terdesak. Je Ha yang menyaksikan perkelahian itu dari balik jendela awalnya tidak peduli dengan semua itu, tetapi begitu ia melihat seorang ibu-ibu tua yang bertugas sebagai petugas kebersihan turut menjadi korban Je Ha pun tidak bisa lagi tinggal diam. Dengan skill yang ia miliki Je Ha pun berhasil menerjang kaca tebal didepannya dan masuk ke gedung itu dan langsung bertarung dengan para penyusup itu.

Dengan terlibatnya Je Ha dalam pertarungan itu keadaan pun berubah. Para penyusup terdesak, dan upaya mereka untuk menjebak Jang Se Joon pun gagal. Dalam suasana crowded itu, Je Ha pun pergi meninggalkan lokasi.

Tetapi pihak JSS terutama Choi Yoo Jin tidak tinggal diam dengan adanya kejadian itu. Terlebih lagi setelah Jang Se Joon melaporkan bahwa pekerja reklame itu sempat melihat wajahnya. Kekhawatiran akan pencitraan yang selama ini mereka bentuk tercemar, Choi Yoo Jin pun menginstruksikan semua bawahannya untuk menemukan Je Ha, dan tentu saja itu bukan hal yang sulit untuk organisasi sekelas JSS. Mereka berhasil menemukan tempat tinggal Je Ha.



Ketika para agen JSS pergi ke tempat Je Ha, di kantor JSS sendiri sedang dilakukan analisa mendalam atas kejadian tersebut. Dan salah satu petinggi JSS yaitu Chief Joo mengenali Je Ha dari rekaman CCTV. Dia mengatakan Je Ha adalah salah satu anggota pasukan khusus yang pernah ia latih. Dan Chief Joo pun mengingatkan direktur JSS untuk menghentikan pencarian JSS karena Je Ha bukanlah tandingan mereka. Tapi direktur yang tidak mengenal siapa itu Je Ha tentu saja menolah saran Chief Joo. Dan benar juga, semua agen yang datang mencari Je Ha gagal melumpuhkannya.

Merasa dirinya tidak lagi aman, Je Ha pun memutuskan untuk meninggalkan tempat persembunyiannya. Dalam pelariannya itu, dia bertemu dengan pasangan suami istri tua yang barus saja pulang dari peringatan kematian anaknya. Je Ha membantu mobil mereka yang sedang mogok. Atas jasanya itu, Je Ha pun diizinkan menginap di rumah mereka.

Keesokan harinya, ketika Je Ha keluar untuk membeli pisau mesin rumput, orang-orang suruhan Choi Yoo Ji menemukan keberadaan Je Ha, dan mengancam pasangan suami istri tua itu dan nyaris saja membunuh mereka. Melihat tindakan brutal yang mereka lakukan, Je Ha pun tidak mau lagi berdia diri. Setelah melumpuhkan orang suruhan itu, Je Ha pun kembali ke Seoul dan menemui Cho Yoo Jin.

Di hari yang sama, Anna yang tadinya kabur pun berhasil ditangkap kembali, dan oleh Choi Yoo Jin dibawa kembali ke Korea.

Yoo Jin adalah wanita dengan karakter yang sangat kuat, dia cerdas dan juga licik. Dia paling lihai memanfaatkan sisi lemah lawan-lawannya. Mendengar ancaman Je Ha dia tidak gentar, dan justru memerintahkan semua bawahannya untuk menghabisi Je Ha.

Tapi Yoo Jin juga salah, karena telah meremehkan Je Ha. Meski tidak mudah Je Ha berhasil meloloskan diri dan kembali muncul dihadapan Yoo Jin, dan kali ini dengan senjata di tangannya. Ketika Je Ha menodongkan senjata ke kepala Yoo Jin, Anna keluar dari kamarnya dan melihat semua itu dan langsung berteriak, "Tembak ! Tembak dia !"

Je Ha menoleh ke asal suara dan sangat kaget ketika mengenali Anna.

Bagaimana kisah mereka selanjutnya ?
Apa yang membuat Je Ha akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan JSS ?
Mengapa Choi Yoo Jin memperlakukan Anna begitu kejam ?
Siapakah yang berada di balik kematian ibu kandung Anna ?
Berhasilkan Je Ha membalaskan dendamnya kepada pembunuh Raniya ?

Gimana, gais ? Penasaran ga dengan semua pertanyaan itu ?
Kalo iya, aku saranin untuk kamu agar menonton drama ini. Aku jamin kamu bakal puas banget dengan semua hal yang ada di drama ini.

Menurut kaca mata aku nih ya, The K2 ini menyajikan drama action yang bukan hanya sekedar action. Ada beberapa poin yang membuat aku jatuh cinta dengan drama ini. Pengen tau apa saja ? Yuk, check this out !

1. Adegan laga yang indah

Nah, lho.. bingung nggak lu ? Haha.. Tapi ini beneran lho. Di drama ini kamu bakal melihat adegan laga yang sangat indah dari Ji Chang Wook. Karena adegan laga ini memuat beberapa unsur bela diri yang ada, mulai dari karate, taekwondo, bahkan teknik-teknik beladiri dari Rusia, Jepang dan Brazil. Untuk memberikan kepuasan kepada penonton, sutradara pun berusaha menyajikan adegan laga tanpa putus dengan melibatkan 100 kamera yang bisa berputar 360 derajat. Wow.. fantastis banget kaan ?

Ini adalah salah satu faktor yang selalu membuat aku jatuh cinta dengan drama Korea. Orang-orang dibalik layar drama itu memperlakukan drama mereka seperti film. Mulai dari hunting lokasi hingga dengan peralatan syuting, semua dibuat semaksimal mungkin demi kualitas tayang yang mereka sajikan. Salut deh buat mereka.

2. Value of life, "How to be a real man"

Drama The K2 ini genrenya memang action, thriller dan politik. Tapi ada satu nilai kehidupan yang aku tarik dari drama ini, yaitu tentang pria sejati.

Sejatinya seorang pria itu adalah pengayom bagi orang-orang disekitarnya. Satu kesalahan yang ia perbuat terhadap wanita di masa lalunya, maka hal itu akan tetap mengiringi kehidupannya sampai kapan pun. Dan disitulah dituntut tanggung jawabnya, dan keberaniannya untuk mengakui kesalahannya. Pria sejati tidak akan bersembunyi dibalik pencitraannya dengan mengorbankan orang-orang yang mencintainya. Seharusnya dia adalah orang pertama yang akan maju ketika orang-orang yang mencintainya berada dalam bahaya.

Jang Se Joon ini adalah contoh yang buruk untuk seorang laki-laki. Dia adalah seorang laki-laki egois dan ambisius. Demi kekuasaan, dia menutup mata atas perlakuan Yoo Jin terhadap Anna. Meskipun berulang kali dia mengatakan bahwa keinginannya menjadi presiden adalah demi melindungi Anna, tetapi sebenarnya itu hanyalah ambisinya semata. Karena kenyataannya, selama 14 tahun dia tega menyembunyikan identitas anaknya agar citranya yang baik tidak tercemar karena masa lalunya.

Bahkan ketika rahasia itu terbongkar, dia masih saja mengutamakan pencitraannya dengan memutar balikkan fakta, dengan mengatakan bahwa ibu kandung Anna telah memerasnya. Anna adalah sebuah kesalahan dari masa mudanya yang bergejolak. Isshh.. gila ya nih orang, teganya berbuat itu kepada anak sendiri.

Ketidak adilan seorang ayah terhadap anak-anaknya juga sangat mempengaruhi hubungan persaudaraan dalam satu keluarga. Itu juga terjadi pada Yoo Jin tumbuh menjadi pribadi yang dingin, kejam dan juga ambisius. Belajar dari ayahnya yang menutupi kesalahan dengan kekerasan, dan dia pun melakukan hal yang sama terhadap orang-orang disekitarnya.

Jadi kamu para lelaki aku rekomendasiin banget untuk nonton drama ini. Karena di drama ini kamu secara tidak langsung akan belajar tentang tanggung jawab menjadi seorang laki-laki sejati.

3. Kecanggihan teknologi yang ditonjolkan dengan unik.

Ingat kisah ratu jahat dalam cerita Putri Salju, ga, gais ? Dalam cerita itu disebutkan bahwa ratu jahat itu memiliki cermin sakti yang bisa menjawab pertanyaan ratu. "Cermin di dinding, katakan padaku, siapa yang tercantik di dunia ini ?"

Nah.. dalam drama The K2 ini kesaktian cermin itu juga diadopsi menjadi sebuah mesin data super canggih dan oleh Yoo Jin dipanggil "Cermin".

Cermin ini adalah sebuah komputer dengan database terlengkap dan juga tercanggih. Dia telah disetting untuk menampilkan semua instruksi yang diberi lewat suara, dan tentu saja hanya suara Yoo Jin yang di otorisasi. Cermin ini berada di lantai sembilan gedung JSS. Tetapi tentu saja bukan lantan sembilan normal pada gedung kebanyakan. Karena ketika lift itu berhasil diakses, maka dia bukan bergera naik, tapi justru sebaliknya turun ke bawah tanah. Cloud Nine. Itulah nama ruangan tempat Cermin berada. Dan semua anggota JSS mempercayai bahwa orang-orang yang berhasil masuk ke Cloud Nine adalah orang-orang pilihan yang dipercayai oleh Yoo Jin. Dan Je Ha pun berhasil menjadi salah satu anggota Cloud Nine. Bahkan oleh Yoo Jin, Je Ha diberi otoritas untuk mengakses Cermin.

Hhmm.. kadang-kadang aku sempat bingung melihat perlakuan Yoo Jin ini kepada Je Ha. Seperti perhatian kekasih, tapi kadang-kadang seperti perhatian seorang ibu kepada anaknya. Ambigu banget. Tapi yang pasti, Je Ha ini sangat diistimewakan oleh Yoo Jin.

4. Scene romantis yang unik

Ahhaayy.. apalah artinya drama Korea kalo ga ada adegan romantisnya. Seperti film India dengan nyanyian, maka drama Korea adalah dengan adegan kissingnya. Beda drama beda pula cara penyajiannya, sehingga berhasil membuat penonton jadi baper berkepanjangan. Hahaha... 

Di drama-drama sebelumnya kita udah pernah liat "cappucino kiss" di Secret Garden, ada "wine kiss" di Descendants of the Sun, trus ada "umbrella kiss" di Playfull Kiss, dan ada juga "upstairs kiss" di Live Within.

Nah, The K2 juga ga mau ketinggalan nih gais. Mereka pun bikin adegan kiss versi mereka yaitu "under the blangket kiss". Ini ada di episode 10. Ceritanya Je Ha membawa Anna kembali ke rumah persembunyian. Jadi ketika mo turun dari mobil Anna ketakutan karena cahaya matahari yang terlalu menyilaukan matanya. Oh ya, Anna ini mengidap sindrom panik yang tidak bisa berhadapan dengan cahaya terang. Trus, Je Ha mengambil kain mirip-mirip selimut gitu, trus menutupi kepala mereka berdua lalu berjalan menuju rumah. Sepanjang jalan, mereka tanya jawab.

J : bagaimana, kau tidak apa-apa ?
A : ya, aku baik-baik saja
J : lalu ... apa kau takut ?
A : ya

Saat ini mereka udah pandang-pandangan dengan hati yang tidak menentu, dan Je Ha kayaknya udah pengen banget nyiumin Anna.

J : apa kau lapar ?

Ampuunnn.. Je Haaa.. kok bisa-bisanya nanyain Anna laper ato nggak ? hahaha

A : ha ? aku ? ti..ti..dak. Ini hanya karena aku syok

Haha.. kasihan Anna, padahal kayaknya dia udah pengen juga tuh.

J : oke, lalu apa kau mau aku buatkan ramen untukmu ?
A : tidak, aku baik-baik aja.

Please deh Je Ha, Anna nggak mau ramen, dia mau yang laiinn.. gitu aja kok ga peka sih ? Hihihi

J : kenapa perutmu keroncongan jika kau baik-baik aja ?
A : mmm.. ti..tidak. Sudah kubilang tidak

OMG.. Je Ha.. perlu ya ngebahas perut keroncongan gitu ?? Anna kan jadi malu.

J : bagaimana perasaanmu ? Sudah lebih baik sekarang ?
A : mm.. aku.. sedikit takut.

Mereka saling pandang lagi, dan debaran jantung mereka udah kepancar jelas di mata masing-masing, tapi obrolan berikutnya masih juga membahas makanan. *failed* lol

J : sepertinya kita sudah sampai
A : sudah sampai ?

Dengan nada ga rela, hahaha.. Anna pengennya lama-lama aja tuh di bawah selimut sama Je Ha.

J : ya, sudah sampai. mmm.. bagaimana perasaanmu ? apa masih takut ?
A : (ga langsung jawab, memandangi Je Ha dengan tatapan yang bisa diartikan, haha) ya.. aku takut

Mereka saling pandang lagi, dan kali ini cukup lama sampai-sampai helaan nafas mereka masing-masing terdengar, trus muka Je Ha mendekat pelan, dan duerrrr... finally they kissed. Hahaha.. Je Ha.. Je Ha mo ngekiss aja kok pake modus gitu sih ?

Good job untuk mereka berdua, kemistrinya dapet, dan berhasil membuat penonton baper tak berkesudahan.


Nah.. itu dia review singkat aku tentang drama The K2.
Semoga yang belum nonton jadi tertarik dan jadi pengen nonton.

Satu quote yang paling berkesan bagi aku dalam drama ini adalah kata-kata dari Je Ha beberapa sat sebelum meninggalkan Cloud Nine.

Ini ada di episode 15, menegangkan banget, karena Je Ha baru saja lepas dari masa kritis paska operasi, tiba-tiba Ketua Choi adiknya Yoo Jin datang dengan bom di tangannya. Berkerjasama dengan parlemen Park Kwan Soo, dia mengancam meminta kartu memori yang berisikan data skandal Kumar-gate, dan juga meminta agar Yoo Jin menyerahkan Cloud Nine kepada Ketua Choi.

Kartu memori itu hanya Je Ha yang tahu keberadaannya, karena itulah Je Ha pergi untuk mengambilnya. Beberapa saat sebelum pergi Je Ha berkata kepada Yoo Jin.

"Jadi, selama kau adalah penyihir yang menguasai Cloud Nine, kau akan jadi budaknya."

Setuju banget dengan kalimat ini. Memang ya kekayaan dan kekuasaan yang dimiliki seseorang sering sekali membuat orang-orang itu lupa diri. Sehingga demi melindungi kekayaan dan kekuasaaannya itu orang tersebut menghalalkan segala cara sehingga tanpa sadar dirinya telah diperbudak oleh kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya. Semoga kita dijauhkan dari itu semua yaaa.

Trus, satu lagi kalimat yang juga sangat aku sukai dalam drama ini adalah ketika Je Ha ingin mengungkapkan isi dari kartu memori itu namun dihalangi oleh Chief Joo, dan Je Ha pun berkata, "Kau mengatakan bahwa orang-orang ini cukup tangguh ketika aku pertama kali bergabung di JSS. Dan mereka pasti mendapatkan kursi kepresidenan. Tapi lihat, kau, Chief ... membuang sisa-sisa terakhir dari moralitas yang tersisa untuknya."

Kata-kata Je Ha ini semacam reminder yang sangat pas bagi orang-orang yang saat ini berada dilingkungan calon-calon pemimpin negeri ini. Terkadang demi kesuksesan kandidat itu orang-orang yang disekitarnya menutup mata atas ketidak adilan yang terjadi disekitarnya. Mereka abaikan hati nurani, mereka abaikan moralitas hanya demi jabatan dan kekuasaan yang diiming-imingi kepada mereka. Ironis banget, kan ?

Dan masih banyak lagi nilai-nilai moral yang bisa dipetik dari drama ini, dan aku ga kuat kalo harus menuliskannya semuanya. Yang pasti kamu harus tonton drama ini, dan yuk kita rasakan energi positif dari seorang Kim Je Ha.

Sampai jumpa dipostingan berikutnya..






No comments:

Post a Comment


Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.

Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.