Tuesday, September 6, 2016

Berinvestasi Untuk Bekal Masa Depan Anak ? Mengapa Tidak ?

Hai.. hai.. pa kabar, gais ?
Semoga hari kamu menyenangkan ya. Apa pun masalah yang akan menghadang hari ini, yuk awali langkah kita dengan doa dan senyuman, insya Allah,semua masalah bisa kita selesaikan dengan baik.
Setuju ??

Hmm.. hari ini aku mau membahas tentang masa depan anak. Mikirnya kejauhan ga ya ?
Enggak lah ya, karena tanpa sadar sebenarnya waktu itu cepat banget berlalunya. Aku aja rasanya baru kemarin ngelahirin Aira, eh .. taunya sekarang dia udah SD aja. Dan ga terasa ntar lagi dia juga bakalan SMP, trus SMU, trus kuliah ?

Lah .. akunya udah punya apa coba untuk masa depannya nanti ?
Gak adaaaa. Huhuhuhu...
Padahal biaya pendidikan semakin hari semakin besar aja. Ya ga, sodara-sodara ?

Coba aja bandingin zamannya kita SD dulu sama SD sekarang, margin biayanya jauh banget kaan ?
Apa lagi kalo udah bicarain biaya kuliah, ampuun dije, mihil bingits !!

Salah satu kenalanku aja harus merogoh kocek senilai 250 juta untuk biaya masuk jurusan kedokteran di salah satu universitas swasta di Jakarta. Itu bukan universitas favorit sekelas Tri Sakti lho ya. Belum lagi uang semesternya yang bernilai puluhan juta rupiah. Ga kemana, satu bulannya, kenalanku itu harus menyisihkan uang kurang lebih 7 juta rupiah untuk memenuhi biaya semester depannya. Itu baru biaya akademis aja lho, gais, belum lagi untuk kost-annya, makannya, transportasinya, dan segala tetek bengek lainnya, yang kalo di totalin sampai juga 10 juta. Gila ! Sepuluh juta sebulan harus dianggap uang hilang ? Berarti gaji emak dan bapaknya harus berapa dulu coba ???
*menatap nanar pada dompet yang bersembunyi di sudut terdalam tas*

Kalo begitu ceritanya, berarti yang bakalan bisa jadi dokter itu ya anak-anak konglomerat aja dong. Trus gimana caranya agar anak-anak yang orang tuanya biasa banget kayak aku ini bisa juga kuliah di kedokteran  atau jurusan-jurusan lainnya yang sesuai dengan minat dan bakat anak ?

Jawabannya cuma satu. Yaitu investasi.
Ingat ya, gais. Investasi, bukan sekedar menabung ya.
Baca juga Stimulasi Kecerdasan Matematik Logis dengan Sempoa dari Botol Chil Go
Tapi, bicara soal investasi, sebenarnya aku ini awam banget lho, gais. Aku bener-bener ga paham gimana cara menghitung nilai investasi yang tepat, agar biaya pendidikan anak di masa depan nanti terpenuhi. Belum lagi kalo bicara inflasi, trus suku bunga, trus fluktuatifnya nilai mata uang dunia. Aihhh.. ribet amat yak ?
Apa aku harus kuliah dulu ya agar bisa menghitung nilai investasi ini ?

Hmm.. ne..ne..ne..

Untungnya sih aku ga perlu kuliah khusus nih, gais, untuk dapat menghitung nilai investasi yang tepat agar biaya pendidikan anak terpenuhi. Keberuntungan ini bisa terjadi berkat adanya kalkulator pendidikan yang disediakan oleh Morinaga Chil Go. Kalo kamu-kamu ada yang berminat, kunjungi webnya aja ya, trus dapatkan kalkulator financialnya secara gratis di www.bekalmasadepan.com


Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Untuk Anak 

 

Prita Hapsari Ghozie, SE, MCom, GcertFinPlanning, CFP, QWP yang merupakan Perencana keuangan independen dari ZAP Finance menyebutkan bahwa survei yang dilakukan terhadap sejumlah sekolah swasta di kota Jakarta menggambarkan rata-rata biaya pendidikan di Indonesia naik sebesar 7% -15% per tahun. Inflasi pendidikan ini adalah sesuatu yang nyata. Untuk menyiasati biaya pendidikan yang terus merangkak naik ini, sebagai orang tua, ayah dan ibu seharusnya mulai mendiskusikannya semenjak si anak masih dalam kandungan.

Helloo.. aku kemana aja ya selama ini ? Mikirin biaya pendidikan Aira kok setelah anaknya duduk di bangku SD ? Huhuhu ..

Tapiii.. ga ada kata terlambatkan yaaa, mumpung si Aira masih duduk dibangku sekolah dasar aku masih punya kesempatan kok untuk menyiapkan bekal masa depannya. Salah satu caranya dengan kalkulator pendidikan itu tadi.

Lebih lengkapnya, Prita Hapsari Ghozie, SE, MCom, GcertFinPlanning, CFP, QWP  menyebutkan ada 4 langkah untuk menyiapkan dana pendidikan bagi anak.
  1. Ayah dan Bunda sebaiknya sudah harus mulai mendiskusikan pendidikan anak sejak sang anak masih dalam kandungan. Lakukan survei dengan mendatangi sekolah-sekolah yang ada atau datang ke pameran pendidikan yang mulai banyak diselenggarakan. 
  2. Berdasarkan pilihan favorit orang tua dan anak, lakukan riset kebutuhan biaya pendidikan untuk tahun ini. Pahami bahwa biaya pendidikan tahun ini kemungkinan besar akan meningkat setiap tahunnya, sehingga saat anak masuk sekolah nilainya akan bertambah besar.  
  3. Sesuai kebutuhan dana yang sudah dihitung, silakan periksa tabungan atau investasi yang sudah disiapkan. Apakah sudah cukup? Jika angkanya masih lebih kecil dari yang seharusnya, jujurlah pada diri sendiri bahwa sekaranglah saatnya merevisi rencana dana pendidikan. 
  4. Periksa apakah keuangan keluarga sudah terlindungi. Menabung dan berinvestasi akan terasa mudah dijalankan oleh keluarga yang masih produktif dan mendapatkan penghasilan. Risiko kematian di usia produktif atas pencari nafkah atau orang tua dapat terjadi kapan saja. Oleh sebab itu, perlindungan asuransi jiwa sangat penting dalam perencanaan dana pendidikan.  
Supaya tidak salah dalam perencanaan dana pendidikan, orang tua sebaiknya memahami bahwa fungsi investasi adalah membantu untuk mencicil dalam jumlah kecil dan mengharapkan hasil keuntungan yang tinggi. Sehingga, dalam 10 hingga 15 tahun kedepan, saldonya terkumpul sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan, asuransi jiwa, berfungsi untuk melindungi keluarga, jika dalam perjalanan melakukan cicilan investasi, tiba-tiba terjadi kematian atas pencari nafkah utama maka penghasilan yang biasa diberikan kedalam rumah tangga dapat digantikan oleh dana tunai dari uang pertanggungan polis asuransi jiwa.

Salah satu produk yang dapat membantu orang tua dalam mempersiapkan dana pendidikan adalah asuransi pendidikan. Asuransi pendidikan akan memberikan manfaat proteksi, yaitu perlindungan kepada pemegang polis hingga berusia 99 tahun (tergantung jenis produk asuransi jiwa). Sehingga, jika anak belum selesai bersekolah hingga sarjana dan terjadi risiko kematian pada orang tua, maka anak akan tetap memiliki dana untuk meneruskan pendidikannya. Sedangkan bonus manfaat investasi dari sebuah asuransi pendidikan akan diperoleh jika porsi tabungan atau dana investasi yang dikumpulkan terus berkembang dan memberikan hasil yang positif. Pahamilah bahwa investasi pasti mengandung risiko, jadi tidak seperti produk tabungan, nilai investasi tidak dijamin oleh perusahaan asuransi jiwa. Hasil keuntungan bisa jadi sesuai harapan, atau diatas harapan, atau dibawah harapan.  Sumber : Ilustrasi Perencanaan Dana Pendidikan Si Kecil

Tuh, manut deh sama yang ahli.
Ga usah sok-sok an ya pake jurus sendiri, apa lagi sampe cari wangsit dengan bersemedi di gunung segala. Hahaha...

 

Morinaga Chil Go dan Bekal Masa Depan


Sependapat dengan Prita Hapsari Ghozie, SE, MCom, GcertFinPlanning, CFP, QWP, Morinaga Chil-Go! juga menyadari bahwa biaya pendidikan tidaklah murah, dan seiring berjalannya waktu biaya pendidikan akan terus naik. Sadar akan hal tersebut, Morinaga melalui program Bekal Masa Depan Chil-Go! turut memfasilitasi dan membantu orang tua untuk mempersiapkan dana pendidikan anak sejak dini. Salah satu bentuk kepedulian Morinaga Chil Go adalah membantu para orang tua agar dapat menghitung kisaran dana pendidikan yang dibutuhkan untuk anak melalui kalkulator financial yang sudah di siapkan oleh Morinaga Chil-Go!.

Melalui program Bekal Masa Depan Chil-Go!, orang tua juga berkesempatan untuk mendapatkan total hadiah senilai 3 Milyar Rupiah dalam bentuk dana asuransi pendidikan untuk anak. Jangan lupa ya, gais, bekal masa depan yang terbaik merupakan hak anak, dan kewajiban bagi orang tua untuk memenuhinya.

Baca juga Bekali Masa Depan Anak dengan Stimulasi Kecerdasan Majemuk

Karena itu, lewat tulisan ini aku turut menghimbau semua orang tua, ayo kita  persiapkan dana pendidikan anak sedini mungkin, agar hak anak yang menjadi tanggung jawab orang tua dapat terpenuhi dengan baik.


No comments:

Post a Comment


Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.

Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.