Wednesday, August 19, 2015

Tentang Rasa Minder

Hai, Sobat Jeoja :)
Ketemu lagi kita ... moga ga bosen yaaa .. hehe ..

Kali ini aku mau curhat nih, Sobat Jeoja. Tentang rasa minder yang kerap kali datang menghampiri. Padahal aku udah berusaha sePEDE mungkin dalam melakukan segala sesuatunya, tapi tetap saja detik-detik menjelang perkerjaan itu selesai, rasa minder itu datang.

Dalam hal menulis misalnya. Aku tuh masih suka ga pede dengan hasil tulisanku sendiri. Udah ngetik panjang lebar tentang sesuatu, giliran mo hampir selesai tiba-tiba aja ngerasa ga pede. Duh,  bagus ga ya ? Gimana kalo ntar diejek orang ? Gimana kalo ntar orang-orang ga suka ? Gimana kalo ntar orang-orang bilang basi, ga menarik, de-el-el-de-el-el. Duh, pasti malu-maluin tuh. Akhirnya, itu tulisan numpuk menjadi draft. Huft >.<

Itu tentang menulis, dilain waktu ketika lagi menghadiri acara sekolahan anak. Menjelang acara dimulai,  ibu-ibu wali murid lainnya udah asyik tuh ngobrol sambil ketawa cekikikan. Bahasannya mulai dari cerita lucu anak, bahkan cerita tentang suami. Apa saja bisa jadi bahan cerita yang mengasyikkan bagi mereka. Tapi aku ga bisa seperti mereka, walopun duduk bergabung bersama mereka, akunya cukup nyaman sebagai pendengar dan pengamat yang baik. Ikut ketawa kalo ada yang lucu. Ikut senyum kalo merasa senang. Dalam hati minder sama keluwesan mereka, dan ini membuat aku semakin kaku buat bicara, untuk sekedar menimpali gurauan mereka. Khawatir kalo-kalo ntar kalo aku nimbrung mereka ga nanggapin, khawatir kalo-kalo ntar komentar ku ga asyik. Bukannya buat suasana semakin hangat, justru jadi lempem kaya tape. Duh, berabe kan. Ya udah, daripada semua itu kejadian mending aku diam aja deh.

Etapiiii.. setelah di pikir-pikir, kok ya rasanya aku tuh bodoooohh kali ya, mengkhawatirkan sesuatu yang belum tentu terjadi. Mencemaskan sesuatu yang aku sendiri belum lakukan. Padahal dengan sikap aku sekarang ini jelas-jelas yang dirugikan itu adalah diri aku sendiri. Ya kan ?

Gimana ga rugi coba, akibat rasa minder yang berlebihan itu, tulisan yang seharusnya bisa diposting hanya numpuk menjadi draft. Tau-tau beberapa hari kemudian ada blog teman yang mengangkat tema serupa, dan jadi trending topic. Akunya bisa apa ? nyesel kaaaann ? Hiikkss..
Coba kalo waktu itu ga minderan, pasti ga gitu kejadiannya.

 

Karena itu Sobat Jeoja, ga perlu deh pelihara itu rasa minder. Buang deh jauh-jauh. Ga ada untungnya, ga ada manfaatnya. Dari pada melihara minder, mending kita caper alias cari perhatian dengan berkarya. 
Tul gaaaaa ? 

Tapi gimana caranya menghilangkan rasa minder itu ???? 
Tenang, Sobat Jeoja. Ada kok tips-nya. Silahkan diterapin deh, ini saran dari Psikolog Klinis Rosdiana Setyaningrum yang aku kutip dari sini.

1. Berpenampilan baik
Cara ini sangat sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Cobalah memulai dengan berpenampilan baik saat beraktivitas. Cukup tampil rapi, bersih, dan wangi setiap hari. "Start your day dengan berpenampilan baik, aroma wangi, rambut yang rapi, baju yang ngga ribet," saran Diana.

2. Menerima Diri Apa Adanya
Sadari dan terima kekurangan serta kelebihan Anda. Perbaiki kekurangan diri sendiri dengan beberapa langkah sederhana. Diana mencontohkan, misalnya kekurangan Anda terbiasa dengan rasa malas, coba latih diri agar lebih rajin. "Kalau kita punya kekurangan oke kita selesaikan saja pelan-pelan, kekurangan kita apa sih? Kita agak malas gitu ya, kita melatih diri untuk lebih rajin."

3. Selalu Mengeksplor Kelebihan
Selain memperbaiki kekurangan, optimalkanlah kelebihan yang Anda punya. Tingkatkan terus apa yang menjadi keahlian Anda sehingga rasa percaya diri semakin bertambah. "Mungkin kita nggak secakap orang lain, mungkin kita secara prestasi nggak setinggi orang lain, tapi pasti di diri kita ada sesuatu yang lebih yang kita punya, jadi kita berusaha meningkatkan terus kelebihan kita," jelas Diana lagi.

4. Menghargai Diri Sendiri
Hargai setiap prestasi atau pencapaian yang telah Anda lakukan sekecil apapun. Misalnya selesai mengerjakan suatu proyek manjakan diri dengan berbelanja, pergi ke salon, atau kencan di kafe bersama pasangan.

5. Cari Teman yang Selalu Mendukung Anda
Lingkungan sosial seringkali mempengaruhi diri Anda untuk berkembang. Carilah teman-teman yang memang mau menyemangati Anda bukan menjatuhkan. "Yang paling penting kita mencari teman yang lebih positif, kan ada beberapa orang yang hobinya menjatuhkan, sebenarnya lebih enak kalau teman-teman kita adalah orang yang mau membangkitkan semangat," ujar psikolog berumur 39 itu.

6. Meningkatkan Pengetahuan dan Kemampuan
Ini juga cara yang penting untuk menumbuhkan keyakinan diri di depan banyak orang. Diana menyarankan supaya Anda terus mengembangkan skill yang sekiranya dibutuhkan untuk mengejar passion agar semakin maju dan berkembang.

7. Menantang Diri untuk Lebih Maju
Tantang diri Anda supaya lebih berkembang. Bila ada peluang bagus di depan mata, coba kerjakan dengan berbagai persiapan meskipun Anda belum pernah melakukan sebelumnya. "Nyaman dengan diri sendiri, percaya dengan diri sendiri, jadi kita kenal dengan diri kita hingga kita bisa menantang diri kita untuk maju," papar Prisia Nasution yang akrab disapa Pia itu.



No comments:

Post a Comment


Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.

Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.