Friday, May 29, 2015

Tentang Gigi Susu

Tadi malam aku mendapatkan kejutan manis dari Aira. Ceritanya, aku sama neneknya lagi santai di depan tivi, sementara Aira ngelendotan di kaki neneknya. *ini adalah satu hobby Aira yang aku ga pahami* Segitu banyaknya tempat untuk duduk, dia malah memilih kaki neneknya untuk dijadiin kursi. Seperti biasanya, mulutnya berceloteh riang, ketawa haha-hihi yang menurut dia lucu. Saat itulah sudut mata aku menangkap ada bayangan hitam di giginya.

"Eh.. ada apa di gigi Aira tu ? kok sepertinya ompong. Gigi Aira lepas ya ?" tanyaku sambil berusaha mengintip mulutnya lebih dalam. Dia menggeleng, seraya menyilangkan dua tangan ke mulutnya. Aku berusaha untuk melihat lebih jelas tapi tidak bisa karena terhalang tangannya.

"Ah.. ga mungkinlah giginya lepas, kalau lepas dia pasti kasih tau. Ini goyang aja nggak," sanggah neneknya mematahkan asumsiku. Benar juga yang neneknya bilang, karena setahuku menjelang gigi lepas itu pastilah gigi itu goyang dulu. Dan biasanya juga terasa sedikit ngilu saat gosok gigi.

"Lagian waktu gosok gigi tadi sore juga masih lengkap kok," tambah neneknya lagi. Done, kasus di tutup. Aku menganggap bayangan hitam yang kulihat tadi hanyalah ilusi optik akibat ga pake kaca mata.

Malam beranjak, jam didinding menunjukkan pukul 9 malam. Eng-ing-eng, this is me time, biasalah si oppa ganteng mulai gentayangan di layar kaca. Jelas aku ga mau ngelewatin moment ini donk, *bantal-mana-bantal* Dan Aira, seperti biasa, selalu menjadi anak yang pengertian dan bijaksana, dia mengalah kepada bundanya, lengser dari depan tivi, lalu berpindah ke meja kecilnya. Mulai sibuk dengan aneka crayon warna-warni. *deuuhhh.. anak siapa itu ?"

Tapi eh tapi.. sepertinya dia bosan juga main sendiri. Jiwa krucil mulai berulah, dengan menenteng boneka marsha, dia berdiri dihadapanku meminta didongengkan cerita. Ini memang tradisi kami sebelum tidur, aku mengarang dongeng singkat dengan tokoh utama marsha dan Aira. Disaat dia merengek-rengek itulah aku melihat satu gigi bawahnya tidak ada. Eh.. beneran lho ternyata. Gigi susu Aira udah lepas.

Kabar lepasnya gigi susu Aira ini akhirnya menjadi topik hangat kami malam itu. *si Oppa di dadahin dulu*
Saya kaget, tapi lebih kaget lagi kakek dan neneknya. Karena menurut mereka terlalu cepat gigi susunya lepas. Terlebih lagi dia tidak pernah mengeluhkan giginya goyang. Sorenya waktu gosok gigi, giginya masih lengkap. Bahkan sehabis mandi, sempat-sempatnya makan keripik ubi. Jadi pertanyaannya kapan gigi susu itu lepas ? *hmm..sepertinya ini akan jadi misteri yang tidak terpecahkan berikutnya*

Penasaran tentang lepasnya gigi susu ini, tadi jam istirahat aku pun sempatkan untuk gooling. Dari beberapa situs aku mendapatkan informasi bahwa gigi mulai tanggal umumnya terjadi saat anak mencapai usia 5 atau 6 tahun. Namun ada juga anak-anak yang mengalami tanggal gigi pertama kali di usia 4 tahun atau sekitar usia 7 tahun. Pastinya, gigi hanya akan siap tanggal apabila gigi permanen sudah akan atau sudah erupsi dan mendorong gigi susu tersebut. Akan tetapi, gigi juga bisa tanggal apabila anak mengalami kecelakaan atau terkena penyakit gusi yang berakibat pada gigi goyang hingga akhirnya tercabut.

Nah, berikut ini beberapa tips dari MeetDoctor bagi orangtua dalam mendampingi anak yang giginya akan tanggal:

1. Ingatkan anak untuk tidak menarik gigi hingga lepas karena dapat membuat akar gigi terinfeksi. Tapi, anak boleh saja menggoyang-goyangkan giginya, contohnya dengan lidah. Hal ini akan mempermudah proses penanggalan gigi.

2. Jika anak merasa sakit karena giginya goyang, ada kemungkinan hal tersebut disebabkan gigi geraham permanen yang akan erupsi. Anda dapat mengatasinya dengan berkonsultasi kepada dokter gigi yang biasanya akan memberikan obat berupa salep penghilang rasa sakit atau obat jenis golongan ibuprofen atau acetaminophen.

Nah, setelah gigi susu anak tanggal, gigi baru yang tumbuh biasanya akan lebih besar serta tidak seputih gigi susu. Selain itu, bagian ujung mahkota gigi biasanya bergerigi atau tidak rata sebab belum pernah dipakai untuk menggigit atau mengunyah makanan.

Agar gigi anak sehat, kita harus mengingatkan anak agar ia menggosok giginya secara rutin. Selain itu, lakukan empat tips merawat gigi anak seperti berikut ini:
1. Pilih pasta gigi tanpa flouride yang aman bila tertelan.
2. Bubuhkan pasta gigi kira-kira sebesar kacang.
3. Gantilah sikat gigi tiap dua hingga tiga bulan sekali untuk menghindari bakteri dan supaya bulu sikatnya optimal membersihkan gigi.
4. Jangan lupa periksakan gigi ke dokter gigi selama enam bulan sekali, karena lebih baik mencegah daripada mengobati.




No comments:

Post a Comment


Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.

Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.