Saturday, May 9, 2015

Pelangi Di Bulan Mei

 
Bagiku, bulan Mei adalah bulan yang sangat istimewa. Bukan hanya karena aku dilahirkan di bulan ini, tetapi juga karena banyak peristiwa-peristiwa yang memorable banget sehingga setiap bulan Mei tiba, tak urung rasa deg-degan selalu menghampiri.

Bukannya apa, namun memang di bulan ini telalu banyak kenangan pahit yang mendominasi, sehingga memupuskan harapan bagi diriku untuk mengakhiri hari-harinya dengan sebuah senyuman.

Bahkan pernah suatu waktu aku pernah berharap jika saja bisa, begitu tanggal 1 Mei tiba ingin rasanya amnesia, koma atau apa sajalah, yang bisa mengelakkan aku untuk bertemu dengan bulan ini. Hihi.. ga masuk akal banget ya keinginanku ?

Dibulan Mei aku dilahirkan, begitu juga ibu tercinta. Aku di tanggal 2, beliau di tanggal 5. Namun ditanggal 6 aku harus kehilangan ayah untuk selamanya. Rasanya mungkin sama dengan ketika berada di ketinggian gunung, menyaksikan pemandangan yang indah, tiba-tiba terhempas dengan keras ke dasar jurang. Sakit dan sedihnya luar biasa. Di tanggal 20 aku pernah di lamar si X, namun di tanggal 16 tahun depannya aku mendengar berita ijab kabulnya dengan si Y. Jadi kalau digambarkan, perasaanku di bulan Mei itu menyerupai roller coaster, yang naik lalu meluncur turun dengan sangat cepat. Rasanya buat sesak disini *nunjuk hati*.

Apakah aku membenci bulan Mei ? Hmm.. dulu pernah sih. Ketika merasa sendirian menghadapi semua itu, aku pernah membenci bulan Mei. Saking bencinya sama bulan ini, kalender bulan Mei selalu kukoyak lalu kubuang ketempat sampah. (O.O)

Sampai-sampai bosku dulu berkomentar heran, "Lho, kalender ini kok ga ada bulan Mei-nya Mer? Coba lihat kalender kamu? Lho, ga ada juga? Kok bisa ya?" Aku pasang wajah lugu, belagak gak ngerti, lalu permisi, ngacir kekamar mandi. Hahaha..

Ck..ck..ck.. emangnya apaaaa salah kalender itu yak? Hehe..

Namun sejak menikah dan memiliki Aira, aku tidak lagi membenci bulan Mei. Kehadiran mereka mampu menggusur semua kenangan pahit itu jauh ke tempat yang tak terjamah di dalam hati.

Bukan berarti aku melupakan semua kenangan itu, hanya saja rasanya tidak lagi sesakit dulu. Dan aku juga sadar, bukan bulannya yang salah. Dan memang tidak ada yang salah. Semua kepahitan yang pernah terjadi di bulan itu telah aku yakini sebagai takdir dari Yang Maha Kuasa.

Bukankah kita memang tidak akan pernah bisa menang melawan takdir? Jadi apa gunanya membenci hari, memusuhi bulan, lalu membelakangi matahari? Bukankah semua yang ada dimuka bumi ini memainkan perannya sesuai skenario dari Yang Di Atas?

Rasa sakit itu ada karena hati ini tidak bisa ikhlas menerima takdir dariNYA. Masih keberatan atas rasa kehilangan, hati kecil masih protes merasa DIA tidak adil. Padahal diri sendiri yang tidak menyadari bahwa DIA tengah menyiapkan sebuah rencana yang Maha Indah sebagai gantinya. Buktinya sekarang. *jemur gigi*

Image result for gambar pelangi
Sumber 
Jika menginginkan pelangi hadir di hatimu, ikhlaskanlah semua takdir yang diberikanNYA, karena aku sendiri telah membuktikan.

Sejak membuka hati untuk ikhlas atas semua takdir dariNYA, aku tak lagi berkecil hati, dan aku juga tak lagi melihat awan hitam di langit bulan Mei, justru sebaliknya. Jejeran warna-warni pelangi dengan indahnya bertengger dengan riangnya, sehingga menghadirkan senyum yang tak terputus dari pagi hingga menutup mata di malam hari. Hidup itu indah *smile*.



Terimakasih ya Rabb, telah Kau hadirkan pelangi terindah dalam hidupku.


No comments:

Post a Comment


Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.

Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.