Tuesday, September 12, 2017

Anak Di Bawah Umur Ingin Jadi Youtubers ? Yay or Nay ?


"menjadi youtubers," jawab anak itu lantang ketika Presiden Jokowi menanyakan cita-citanya saat dewasa nanti, yang tentu saja disambut gelak tawa semua hadirin yang menyaksikan. Termasuk aku yang menonton rekaman ulang acara itu di youtube.

Menonton tayangan video Presiden Jokowi dengan beberapa anak baru-baru ini memunculkan fakta baru, bahwa menjadi youtubers adalah salah satu cita-cita yang diimpikan anak-anak sekarang.



Dan mataku pun semakin terbuka ketika salah satu ponakan yang berusia 10 tahun mengirim pesan di WA, menanyakan tentang cara menjadi youtubers.
*Tantenya pun langsung galau*

Melihat tingginya animo anak-anak terhadap hal ini tak urung membuat saya pun berpikir panjang.

Sudah pantaskah anak-anak di bawah umur memiliki channel youtube sendiri ?

Positifnya apa ? Negatifnya apa ?

Trus, kalo memang akhirnya menyetujui anak memiliki channel youtube sendiri, pertimbangannya apa ?

Dari beberapa channel youtube anak-anak yang sudah ada seperti Azka anaknya Deddy Corbuze, atau yang fenomenal Awkarin (yang ini aku ga nonton, cuma baca beritanya aja) aku berpendapat bahwa youtube's channel by the kids itu ada positif dan negatifnya bagi perkembangan anak.

Sisi positifnya :
- Anak menjadi lebih kreatif
- Anak menjadi lebih percaya diri
- Menumbuhkan kemandirian finansial pada anak

Sisi negatifnya adalah :
- Content yang tidak tepat membuat anak menjadi dewasa sebelum waktunya.
- Fokus anak dalam belajar menjadi berkurang
- Anak menjadi kurang bersosialisasi dengan teman-teman di dunia nyata


Hal-hal yang harus dipertimbangkan dan disepakati orang tua dan anak sebelum mengizinkan anak menjadi youtubers.



Mengingat perkembangan teknologi yang sedemikian pesatnya, tentu saja tidak akan terelak oleh orang tua, sehingga membuat orang tua akhirnya luluh dan mengizinkan anak memiliki channel youtube sendiri. Tetapi sebelum itu ada baiknya orang tua membuat kesepakatan dengan anak tentang hal-hal sebagai berikut :

- Cari tahu tentang hal-hal yang akan diunggah anak, tema dan sasarannya siapa saja ?
Sebelum mengizinkan anak memiliki channel youtube sendiri hal pertama yang harus ditanyakan orang tua adalah, "kamu mau posting tentang apa ?" Dengan ini orang tua bisa mempertimbangkan apakah channel anak bermanfaat atau justru beresiko.

- Bagaimana cara mengontrol hal-hal yang diunggah oleh anak
Ini tidak kalah penting. Karena sekali anak mengeklik tombol publish, maka jutaan mata di dunia ini bisa melihat hal-hal yang dia kirimkan.

Nah, sebagai orang tua kita harus memikirkan cara untuk mengontrol apa saja yang anak unggah ke youtube.

Beberapa saran yang mungkin bisa diterapkan adalah sebagai berikut :
1. Gunakan akun email orang tua untuk membuat channel youtube
2. Berbagi tugas dalam pengunggahan video,  anak yang membuat video, mama/papa yang mengunggah ke youtube.

- Buat peraturan tegas tentang hal-hal yang akan di unggah oleh anak.
Menjadi youtubers adalah salah satu kegiatan yang membutuhkan tanggung jawab yang besar.

Ketika anak menyatakan keinginan untuk menjadi youtubers adalah kesempatan bagi orang tua untuk mengajarkan anak tentang pentingnya menjadi manusia yang jujur dan bertanggung jawab.

Buat peraturan tegas seperti tidak boleh hoax, tidak boleh duplikat, tidak boleh tentang pornografi, dan tindakan kriminal lainnya.

- Monetize channel untuk tabungan
Jika channel yang dimiliki anak telah mencapai 10rb view, maka channel anak telah bisa untuk menghasilkan uang lewat youtube adsense.

Bimbing anak untuk membukukan hasil dari channelnya dengan membuka rekening sendiri. Saat ini sudah cukup banyak bank-bank yang support tabungan untuk junior.

Bagaimana, gais ?
Kalo kamu setuju gak kalo anak-anak di bawah umur menjadi youtubers ?





No comments:

Post a Comment


Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.

Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.