Berbicara tentang perbedaan, bisakah kamu bayangkan jika
lukisan dibuat dengan satu warna ? Hmm ... pasti gak ada indahnya sama sekali,
kan ? Kita semua pasti sangat paham, sebuah lukisan tampak indah karena di atasnya
dituang bermacam-macam warna. Perbedaan warna itulah yang memberikan keindahan
pada sebuah lukisan.
Begitu juga pada sebuah lagu, yang pastinya hanya akan
terdengar merdu karena terjadinya harmonisasi nada dari notasi yang berbeda.
Apa iya mungkin tercipta lagu dengan satu tangga nada saja ? Pastinya, tidak,
kan ?
Daaan, yang tak mungkin bisa dipisahkan dari kehidupan
manusia adalah jenis kelamin yang berbeda. Kalau semua manusia dilahirkan dalam
bentuk dan rupa yang sama, mungkinkah kita akan mengenal cinta ?
Makanya aku pun menarik kesimpulan, bahwa sejatinya
perbedaan itu sangatlah penting dalam kehidupan. Karena perbedaan bisa
menghadirkan keindahan, mampu memberikan kekuatan, dan juga bisa menciptakan
kebahagiaan.
Tapi mengapa yang terjadi akhir-akhir ini justru sebaliknya,
ya ?
Perbedaan justru menjadi suatu ancaman yang menakutkan,
sehingga menyebabkan sebagian orang mampu berbuat anarkis demi menyingkirkan
hal-hal yang berbeda dengan dirinya. Trus ucapan-ucapan saling hujat, saling
caci, saling maki pun bertebaran seperti debu yang diterbangkan angin.
Uhuk...uhuk..
Dari pada memahami perbedaan sebagai hal yang mampu
menyatukan, orang-orang lebih mudah terpengaruh pada pendapat bahwa perbedaan
adalah sesuatu yang sulit untuk disatukan.
Kadang aku suka gak habis pikir. Mengapa sebagian kita lebih
fokus pada hal-hal yang berbeda, tetapi luput memperhatikan hal-hal yang mampu
menyatukan kita. Sebagai rakyat Indonesia, kita punya Pancasila sebagai dasar
negara. Sila demi sila yang dimilikinya tidak ada satu poin pun yang berpihak
pada satu golongan. Karena memang sesuai dengan semboyan negara kita, yaitu
Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu. Ya, kita adalah satu, satu
Indonesia. Jadi mau apa pun agama kamu, apa pun suku kamu, apa pun warna kulit
kamu, selagi kamu memiliki label sebagai rakyat Indonesia, ya, kita adalah satu
Indonesia.
Meskipun timeline panas membara, setidaknya aku masih
bersyukur karena di dunia nyata hal itu tidak terjadi sama sekali. Hubunganku
dengan teman-teman yang berbeda suku, berbeda agama dan berbeda etnis
Alhamdulillaah tidak terpengaruh oleh panasnya timeline. Mereka tidak pernah
sungkan untuk mengingatkan aku untuk sholat ketika waktunya sholat tiba. Mereka
juga gak pernah makan dan minum di depanku saat aku berpuasa. Begitu juga aku,
yang tidak pernah keberatan untuk masuk kerja di hari minggu menggantikan teman
yang pergi ibadah minggu. Kami #Sehatea,
makanya meskipun memiliki perbedaan yang bagaikan langit dan bumi tapi kami
tetap mampu menciptakan harmoni.
Tapi kamu tahu, gak, gais ?
Kemampuan seseorang dalam menghargai perbedaan sungguh
sangat tergantung pada hati yang sehat.
Maksudnya liver gituh
?
Hahahaha ... Ya, enggaklah, ding !
Hati yang sehat adalah jiwa yang sehat.
Jadi orang-orang yang
gak bisa menghargai perbedaan itu ‘sakit jiwa’ gituh ?
Embeeeerrr .... hahahaha. *just kidding, yea*
Tapi, kurang lebih sih emang gitu, ya.
Karena sehat itu bukan hanya mencakup fisik, tetapi juga
hati. Saat kita sehati dengan sesama, lingkungan dan semesta itu artinya kita
sehat secara hati.
Karena orang yang hatinya sehat gak akan pernah menyuarakan
perbedaan sebagai bahan untuk tindak pembullyan.
Orang yang hatinya sehat gak akan pernah tega menyuarakan
perbedaan sebagai bahan untuk menghina orang lain.
Karena orang yang hatinya sehat sangat paham bahwa perbedaan
itu datangnya dari Tuhan. Jadi mengkritik perbedaan, ya, sama saja dengan
mengkritik kinerja Tuhan. Hmm ... berani loe ?
Makanya, gais. Kita harus #Sehatea agar mampu menghapus pandangan bahwa perbedaan adalah
sesuatu yang menimbulkan perpecahan. Dengan #Sehatea, sekalipun kita tidak bisa mengakhiri perbedaan yang ada,
tetapi kita dapat membantu dunia agar aman dalam keanekaragaman.
Apakah hal yang mampu membuat kita-kita yang berbeda jadi #Sehatea ?
Adalah kesamaan tujuan dan cita-cita.
Jika kita sama-sama bertujuan menciptakan perdamaian di bumi
Indonesia tercinta ini, maka kita tidak akan menjadikan perbedaan sebagai
simbol kekuatan.
Jika kita sama-sama bertujuan untuk memajukan bangsa dan
negara, maka kita akan saling berpegangan tangan untuk mencerdaskan anak
bangsa, memberantas korupsi, dan menggiatkan pembangunan.
Jika kita sama-sama bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh,
maka kita semua pasti akan berkerja sama memerangi polusi udara, bersama-sama
menjaga kebersihan, bersama-sama menjaga asupan nutrisi untuk tubuh.
Contoh nyatanya, nih, ya. Seperti yang aku dan teman-teman
kerja sering lakukan, nih. Kami #Sehatea
dan sama-sama bertujuan untuk menjaga kesehatan tubuh dan juga selalu
menghargai dan mengasihi satu sama lain untuk menjaga kesehatan jiwa. Makanya
kami pun selalu mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat.
Khusus untuk minuman, nih, kami pun menjatuhkan pilihan pada
Teh Hijau Kepala Djenggot.
Tentang khasiat teh hijau ini gak main-main, lho, gais. Dari
informasi yang aku baca di Indonews.com nih, ya. Teh hijau ini memiliki
kandungan zat-zat berkhasiat seperti EGCG, L-thanine, theophyline, flavonoid,
senyawa katekin, fluoride, dan polifenol.
Tercatat ada 20 Manfaat dan Khasiat Teh Hijau bagi kesehatan
tubuh.
1.
Menjaga kesehatan kulit
2.
Menghindari resiko kebotakan
3.
Menurunkan berat badan
4.
Mencegah diabetes
5.
Mengurangi resiko kanker
6.
Mencegah penyakit jantung
7.
Menangkal radikal bebas
8.
Mengurangi resiko radang sendi
9.
Memperkuat tulang dan gigi
10.
Menurunkan kolesterol
11.
Mencegah alzheimer
12.
Mencegah kerusakan hati
13.
Mencegah hipertensi
14.
Mengobati keracunan makanan
15.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
16.
Mengobati pilek dan flu
17.
Mengobati asma
18.
Mengobati herpes
19.
Menghilangkan stress
20.
Menyembuhkan alergi
Dari sekian banyak pilihan teh hijau, mengapa kami memilih
Teh Hijau Kepala Djenggot ?
Karena kami tau banget Kepala Djenggot ini bukan brand baru.
Sejak tahun 1950 sudah menjadi produsen teh hijau di Indonesia, jadi udah
ahlinya bangetlah dalam urusan minuman kesehatan ini.
Ayoooo ... yang generasi 80an, cuuunngg ... !
Kamu pasti sangat familiar dengan iklan yang pernah
dibawakan oleh Diana Pungky di tahun 90-an ini, nih.
“Main game watch kepala pusing, dulu gembrot kok sekarang langsing ?”
Gimana-gimana ? Ingat, gaaa ?
*jadi ketahuan deh gue, angkatan berapa*
Hahahaha.
Nah, gais.
Punya pengalaman menarik dengan teman-teman yang berbeda
tapi #Sehatea, gak, nih ?
Yuk, share cerita kamu di kolom comment, ya. Atau kamu juga
bisa tuliskan di blog kamu sendiri. Yuk, kita #Sehatea memberi inspirasi bagi banyak orang bahwa perbedaan itu
adalah indah, perbedaan itu bukan sumber perpecahan, tetapi adalah amunisi
untuk membentuk persatuan.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.
Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.