Friday, May 19, 2017

Ketika Aira Cemburu Dengan Anak Tetangga



Punya anak satu itu memang ga serepot ibu-ibu yang punya anak lebih dari satu. Tapi bukan berarti ibu dengan anak satu itu mulus-mulus aja lho ya.

Setidaknya itu yang aku alami sendiri.

Anakku Aira sekarang sudah duduk di kelas 1 SD, dan tiap hari mulutnya selalu ribut minta adek.

"Nabila aja baru 3 tahun, tapi dah mo punya adek. Aira kapan ?"

"Aira udah doa terus sama Allah, tapi kenapa masih belum di kasih adek juga ?"

"Aira sedihlah, Nda. Kak Ica aja udah mo dua adeknya, Aira satu aja gak punya."

Dan baaanyak lagi kalimat-kalimat protes yang dia lontarkan, yang semuanya cuman bisa aku jawab, "Sabar ya, nak. Insya Allah ntar Aira dikasih adek kok sama Allah."

Kalo udah bawa nama Allah, dia pun menurut dan ga banyak tanya lagi sejak itu.

Sore kemarin, Aira sedang asyik bermain sepeda di halaman rumah. Dipanggil-panggil untuk mandi, dia gak mau. Padahal udah pukul 5 lewat.

Gak lama kemudian, Nabila (4 th) anak tetangga main ke rumah. Dari penampilannya, aku bisa nebak nih bocah pasti udah mandi, karena udah wangi dan bedakan pula.

Trus iseng-iseng aku pun nanya, "Bila udah mandi, sayang ?"

Dengan cadelnya dia menjawab, "udah."

"Waaah... Nabila pintar, ya. Jam segini udah mandi." Kataku memujinya.

Tiba-tiba dari arah belakang Aira berlari dengan kencang dan langsung protes dengan keras, "Kenapa bunda puji-puji Nabila ? Bunda gak sayang Aira lagi ?"

Nah, lho. Bunda pun bingung.

"Bunda kan cuma bilang Nabilanya pintar karena udah mandi. Kenapa Aira kesal, nak ?"

"Aira ga suka bunda puji-puji Nabila. Bunda gak boleh sayang sama Nabila. Bunda tuh kan bunda Aira." Habis ngomong gitu, dia pun nangis dengan keras.

Satu kesimpulan pun didapat. Ini anak pasti cemburu, nih.

Melihat kondisi udah ga kondusif lagi untuk mereka main, aku pun mengarahkan Nabila untuk pulang dengan alasan kakaknya mau mandi dulu.

Setelah Nabila pulang, aku peluk Aira trus mengajak dia bercerita.

"Coba bilang sama bunda, kenapa Aira marah bunda puji Nabila ?"

Dia diam, dengan wajah di tekuk. Garis-garis kecemburuan terlihat jelas di keningnya.

"Gak mau cerita dengan bunda ?"

Kepalanya mengangguk kecil.

"Ya, udah. Sekarang cerita sama bunda. Kenapa Aira marah tadi ?"

Dia pun mulai bercerita, "Aira gak suka bunda puji orang lain, bunda puji Aira aja !" Katanya ketus.

"Lho, mengapa begitu, sayang ? Bunda puji Nabila kan karena dia sudah mandi jam segini. Itu berarti bundanya Nabila lebih hebat dari bunda Aira."

"Kenapa ?"

"Iya dong, Nabilanya kan masih kecil, dia belum bisa mandi sendiri. Berarti bundanya dong yang mandiin. Makanya bundanya Nabila lebih hebat dari bunda Aira, jam segini dia udah mandiin anaknya, sementara bunda Aira masih belum mandikan anaknya."

"Itukan karena bunda Aira sibuk. Bunda Aira tuh hebat, dia pintar masak, pintar menggambar, pintar menulis (sampai di sini kepala bunda terasa mengembang seperti balon ... Wakakaka) pintar juga ngajarin aira, mana pula bunda Nabila tu hebat, bunda Aira lah yang lebih hebat." Katanya dengan nada tinggi.

"Oh ya, tapi kenapa ya bunda Aira masih belum mandikan anaknya?"

"Itukan karena bunda sibuk. Lagian tadi bunda udah ajak kok Aira mandi, tapi Airanya yang gak mau. Airanya masih mau main tadi."

"Ooh... Gitu. Trus sekarang Aira udah mau mandi belum ?"

"Ya maulah, masa enggak. Aira mandi sendiri ya, Nda. Malulah Aira udah besar gini masih dimandiin. Gimana lagi nanti kalo adek Aira lahir. Diejek orang pula Aira nanti."

CASE CLOSED

Kadang kala, kecemburuan itu bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih baik.

Sedikit tips dari aku nih, jika menghadapi anak yang cemburu, bisa lakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Rangkul dan peluk anak

Anak yang sedang cemburua jangan dimarahi ya mom, karena itu bisa mengakibatkan rasa percaya dirinya berkurang dan semakin membenci orang yang dicemburuinya.

2. Berbicara dari hati ke hati

Anak yang cemburu sebenarnya karena takut kehilangan orang yang disayanginya. Karena itu dibutuhkan pendekatan psikologis agar si anak mengerti.

3. Alihkan rasa cemburunya kepada hal lain

Seperti yang aku ceritakan di atas tadi. Aku mengalihkan rasa cemburunya dengan membuat faktor pembanding, dalam hal ini adalah bundanya Nabila dengan aku sendiri. Rasa cemburu si anak jadi teralihkan.

Nah, itu sedikit tips dari aku. Bunda-bunda di sini pernah mengalami hal yang sama ga nih ? Yuk, share pengalamannya di kolom komen ya, terimakasih banyak.









No comments:

Post a Comment


Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.

Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.