Friday, March 24, 2017

Duniaku Berubah Setelah Hamil dan Memberikan ASI

Duniaku berubah setelah hamil dan memberikan ASI

Semasa lajang dulu, sebenarnya aku bukan tipikal orang yang care banget sama ana kecil. Suka ngeliat iya, tapi kalo disuruh untuk jagain anak kecil, ogah. Kalo pun mau paling ga lebih dari 10 menit.

Itu aku dulu, ya, gais, duluuu banget.

Trus, aku menikah ketika usiaku udah jalan 28 tahun. Udah ga muda lagi pastinya, tapi juga ga telat-telat amat sih. Sedang-sedanglah ya. Pas nikah aku juga ga punya ekspektasi berlebih untuk diberi momongan. Dikasih cepat, syukur, ga dikasih cepat juga aku ga kecewa.

Tapi Allah punya rencanaNya sendiri. Aku   langsung hamil setelah haid pertama usai.

Selama kehamilan, aku merasakan sesuatu yang 'baru' mulai mempengaruhi hatiku. Yang dulunya cuek sama anak kecil, jadinya suka. Meski belum mau berperan banyak, setidaknya aku ga pernah nolak lagi ketika dimintain tolong ngejaga anak sodara.

Tibalah waktunya melahirkan.

Aku pun mulai didera rasa cemas. Terlebih lagi aku harus melahirkan secara normal. Kondisi keuangan yang lagi buruk jelas tidak memungkinkan aku untuk merengek manja minta operasi sama suami. Karena kondisi kehamilanku yang alhamdulillah bagus dan memang tidak ada alasan untuk tidak normal.

Aku pengalami KPD alias ketuban pecah dini, sehingga prediksi persalinan yang seharusnya satu minggu lagi, jadi berubah. Oleh bidan kenalanku, aku pun di infus, dan diberi suntikan stimulan. Setelah 4 jam, kontraksi mulai merayu-rayu memberikan rasa mulas. Tapi masih belum begitu berarti. Hantaman kontraksi mulai menerjang hebat ketika waktu menunjukkan pukul 8 malam. Rasa sakit yang luar biasa dahsyat mampu membuat aku lupa dengan sekitar. Aku tidak peduli lagi dengan orang-orang yang menemani saat itu. Teriakan, cakaran dan bahkan mungkin 'makian' keluar dari mulutku.

Dua jam berlalu, tapi gadis kecilku masih saja malu-malu mengintip dunia. Sedangkan aku hampir tak sadarkan diri. Sehingga bidan pun menyerah, dia akhirnya merujuk aku ke rumah sakit bersalin. Katanya operasi adalah solusi terbaik.

Yah, apa boleh buat. Suami pun pasrah. Asalkan istri dan anaknya selamat, dia pun menandatangani dokumen izin operasi. Saat itu terbayang sudah, motor kesayangan segera berpindah tangan. Hahaha.

Tapi, lagi-lagi, Allah punya rencanaNya sendiri.

Aku yang saat itu udah make baju operasi, dan brankar tempatku berbaring sudah disorong ke ruang operasi, tiba-tiba serangan kontraksi itu datang lagi. Bahkan rasanya jauh lebih kuat. Dokter yang akan mengoperasi pun mengambil keputusan, untuk mencoba persalinan normal sekali lagi.

Seiring dengan lafaz Allah yang aku teriakkan dengan kuat, gadis kecilku pun keluar dari persembunyiannya.

Hilang semua sakit, sirna semua perih, bahkan hentakan-hentakan jarum yang menjahit Mrs. V pun tak lagi kurasakan, meski pun tanpa bius.

Makhluk mungil yang dibaringkan di atas perutku menggerak-gerakkan kepalanya dengan lucu. Matanya belum terbuka, tapi mulutnya mampu menemukan apa yang ia butuhkan. Inisiasi Menyusu Dini, itulah yang mereka sebut saat itu. Saat itu juga, duniaku berubah. Air mataku meleleh tanpa aku tau apa artinya. Hisapan halus yang terasa di dadaku telah membangkitkan naluri ibu yang selama ini tak pernah menampakkan diri.

Perjuangan Memberikan ASI, mulai dari sayur katu hingga semut rang-rang

Jika kamu pernah mampir di blog ini, beberapa waktu lalu aku pernah cerita tentang kisahku dalam memberi ASI. Selengkapnya silahkan baca di sini ya, gais.

Saat itu aku mengalami kesulitan dalam memberikan ASI, jumlahnya yang sedikit dan itu pun tidak lancar. Oleh mertua setiap hari aku dimasakij sayur katu, dan juga jantung pisang. Tapi jumlah ASI masih saja tidak mencukupi untuk Aira. Problema lainnya adalah, ketika Aira tidur, tumpukan ASI yang tidak dia hisap pun ngadat. Jadinya kalo dia bangun, dan mau nyusu, terpaksa aku peras dulu beberapa kali, barulah ASInya lancar keluar. Sayang kan, sebagian ASIku jadi terbuang percuma. Dan akhirnya aku pun ngikutin saran tetangga untuk menggunakan semut rang-rang, alhamdulillah, ASIku pun mulai lancar. Tapi tetap saja, volumenya sedikit.


ASI Booster Tea, ASI berlimpah dalam 1 hari.




Huft ... jadi ngiri deh sama ibu-ibu yang lagi kasih ASI sekarang. Karena ga perlu lagi mengalami pengalaman serba rempong seperti yang aku ceritakan di atas. Karena sekarang sudah ada ASI Booster Tea, minuman berbahan herbal yang mampu meningkatkan jumlah ASI hingga 900%. Keren, kan ?

Dengan mengkonsumsi ASI Booster Tea didapat keuntungan sebagai berikut :

  • Meningkatkan jumlah ASI hingga 900% dalam waktu 24 jam
  • 100% herbal, sehingga aman untuk ibu dan bayi
  • Lebih ekonomis, ga perlu lagi susu formula



Hmm.. kalo memberikan ASI semudah dan selancar gini, aku mau dong hamil lagi. #Eh
Habisnya, #AsiBoosterTea #BeneranBanjirMak

Kalo kamu, punya pengalaman memberi ASI gak, gais ? 

Cerita di kolom komentar, ya. 
Thanks.

No comments:

Post a Comment


Terimakasih telah berkunjung ^.^
Tinggalkan komentar ya, biar kita saling kenal.

Note : Mohon maaf, komentar anonim dan link hidup saya anggap spam, ya.