4 Cara Menjaga Kesehatan Mental dari Pengaruh Negatif Media Sosial
Meirida
December 25, 2017
0 Comments
Berbicara tentang dunia digital,
sepertinya kita semua setuju ya, dunia ini adalah dunia yang tanpa batas. Hanya
dengan kata-kata yang kita tulis lewat
layar ukuran sekian milimeter, seantero dunia orang-orang berpotensi untuk
tahu. Yup, peranan media sosial pastinya salah satu yang menjadi faktor
utamanya.
Media sosial memang bukan hal
baru lagi dalam kehidupan di zaman modern. Dari bangun tidur hingga tidur lagi
orang-orang tidak lepas dari yang namanya media sosial. Banyak ragam media
sosial yang ada tidak lantas membuat para penggunanya terkotak-kotak. Faktanya satu
orang bisa memiliki lebih dari satu akun media sosial.
Di tengah gempitanya penggunaan
media sosial dikalangan masyarakat,
sayangnya ada saja tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab menjadikan media
sosial sebagai lahan penyebaran berita fitnah atau hoax. Tidak sedikit orang
yang menjadi korban dari berita bohong ini. Bukan hanya itu, media sosial tak
jarang juga dijadikan sebagai sarana untuk adu argumen. Karena tidak saling
bertatap muka langsung, masing-masing orang bisa saja dengan lantangnya
melontarkan kata-kata kasar. Padahal kebenaran dari berita yang ia komentari
pun belumlah jelas titik terangnya.
Makanya terkadang membaca berita
di media sosial terkadang bisa memicu beragam penyakit, salah satunya adalah
penyakit yang menggerogoti kesehatan mental. Seperti stress, cemas, imsomnia, bahkan
depresi. Bahkan salah satu artis terkenal di Korea Selatan baru-baru ini nekad
mengakhiri hidupnya sendiri salah satunya adalah depresi.
Jadi, jangan pernah sepelekan
kesehatan mental Anda, ya. Karena memang terbukti banget gangguan kesehatan
mental ini bisa berakibat fatal.
Terus, bagaimana dong caranya agar
kesehatan mental kita tidak terganggu oleh hal-hal negatif di media sosial ?
1. Jangan
mudah percaya dengan berita yang ada di media sosial.
Sebelum memberi komentar,
atau melakukan tindakan share, like dan sebagainya, sebaiknya mencari tahu
lebih jauh kebenaran berita tersebut bisa dengan cara browsing di internet,
atau hubungi pihak-pihak yang kredibel.
2. Batasi
waktu dalam menggunakan media sosial dengan cara me-non-aktifkan notifikasi
untuk semua akun media sosial.
Dengan begini kita menjadi lebih terlindungi
dari banjirnya informasi. Dalam infografis “How To Prevent Social Media
Depression” penulis Nicola Brown mengatakan bahwa semakin banyak waktu yang
kita habiskan di dunia maya, semakin kita merasakan ‘kehilangan’. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan bisa memanipulasi
otak sehingga lebih rentan terhadap kegoyahan mental, harga diri yang rendah
sehingga mencegah kita untuk berpikir mengenai diri sendiri.
3. Ubah
fungsi media sosial dari sebelumnya sebagai tempat ajang curhat dan pergaulan semata
menjadi sarana bisnis dan kreatifitas.
Dari pada meng-share detail kehidupan
pribadi Anda lebih baik kolom status di media sosial dimanfaatkan untuk
mendatangkan pundi-pundi pendapatan.
4. Perbanyak
kegiatan atau bersosialisasi di dunia nyata.
Dengan membatasi waktu di dunia
maya, otomatis Anda akan memiliki waktu luang yang lebih yang bisa dimanfaatkan
untuk bersosialisasi dengan orang-orang di dunia nyata. Bisa itu keluarga
sendiri, sahabat, rekan kerja, atau gunakan waktu luang Anda untuk berolah raga
dan aktifitas keagamaan.
Oke, gais. Inilah cara-cara yang aku gunakan agar bisa menjaga kesehatan mental dari pengaruh negatif media sosial.
Kalo kamu ada cara tersendiri, kah ?
Share dong, gais.
---------
Artikel ini diikut sertakan dalam Collaborative Blogging KEB (Kumpulan Emak-emak Blogger) sebagai tanggapan atas trigger post dari kelompok Raisa, yang ditulis oleh Giftalvina dengan judul Kesehatan Mental, Sepele tapi .... ?
Oke, gais. Inilah cara-cara yang aku gunakan agar bisa menjaga kesehatan mental dari pengaruh negatif media sosial.
Kalo kamu ada cara tersendiri, kah ?
Share dong, gais.
---------
Artikel ini diikut sertakan dalam Collaborative Blogging KEB (Kumpulan Emak-emak Blogger) sebagai tanggapan atas trigger post dari kelompok Raisa, yang ditulis oleh Giftalvina dengan judul Kesehatan Mental, Sepele tapi .... ?